28 : Seperti Hujan

150 18 0
                                    

Naura sedang rebahan di atas kasurnya. Ia iseng membuka handphonenya. Ketika membuka aplikasi whatsapp, banyak pesan masuk dari grub alumni kelas Naura waktu SMP. Dalam grub itu membahas tentang rencana mereka untuk mengadakan reuni. Naura begitu senang ketika teman-temannya mau mengadakan reuni karena ia sudah hampir dua tahun tak berkumpul dengan mereka. Ada perasaan rindu terhadap mereka semua. Saat selesai membaca dan sesekali membalas chat teman-teman SMP-nya, Naura tak sengaja melihat pesan masuk dari nomor yang tak ia kenal.

+6287750333xxx
"Naura, apa kabar?"

Naura
"Siapa ya?"

+6287750333xxx
"Gue Luki. Jadi ceritanya, gue lagi balik kampung selama beberapa hari doang. Tadi gak sengaja ketemu Uril terus minta nomor lo deh."

Naura
"Oh, gue kira siapa lo, Luk. Gue baik, lo apa kabar?"

+6287750333xxx
"Gue juga baik Ra. Oh iya Ra, gue juga dengar dari Uril kalau kelas SMP kita ngadain reuni ya? Lo bareng gue ya Ra, please🙏"

Naura
"Loh, emang lo lama disini? Acaranya kan masih tiga hari lagi."

+6287750333xxx
"Iya gue masih disini makanya, lo bareng gue ya."

Naura
"Iya udah deh."

+6287750333xxx
"Oke Ra, tiga hari lagi gue jemput."

***

Sore ini adalah sore dimana Naura pergi ke reuni bersama teman-teman SMP-nya. Saat ini Luki sudah berada di depan rumah Naura untuk menjemputnya. Seperti di novel-novel kebanyakan, Luki menjemput Naura menggunakan motor Ninja berwarna hitam. Ia menggunakan celana jeans dan kaos putih yang dipadukan dengan kemeja kotak-kotak yang dibiarkan tidak terkancing.

"Wah, lo makin cantik aja Ra." ujar Luki yang melihat Naura baru keluar dari rumahnya.

"Apaan sih Luk, ayo berangkat nanti telat loh." Naura tersenyum. Ia kemudian naik ke motor Luki dan Luki pun melajukan motornya.

Setelah sampai di SMP Nusa Bangsa, mereka berdua menghampiri teman-temannya yang lebih awal datang. Iya, mereka memang janjian ketemuan di sekolah mereka dulu pas SMP. Hitung-hitung sambil mengenang masa-masa saat berada di sekolah itu. Oh iya, perlu dicatat kalau pada reuni kali ini, Riya gak hadir karena dia sekolah di luar negeri.

"Hai, teman-teman." sapa Naura

Teman-teman Naura spontan menoleh ke arah Naura dan Luki. Mereka agak sedikit terkejut melihat Naura dan Luki datang bersama. Sedangkan Naura, ia sibuk melihat ke arah seberang, dimana Al sedang berdiri bersama Rahman. Naura tersenyum dan ia sangat suka melihat penampilan Al yang selalu sederhana walaupun terbilang anak orang kaya. Seperti halnya sekarang, Al hanya menggunakan kaos berwarna putih yang disepadankan dengan celana levis pendek selutut. Tak lupa, Al juga memakai topi berwarna hitam dikepalanya. Naura sangat suka melihat Al memakai celana pendek dan memakai topi. Baginya, Al seperti memiliki pesona tersendiri dengan penampilannya itu. Mungkin sebagian gadis juga memiliki selera seperti Naura yang menyukai cowok memakai celana pendek dan bertopi.

Dari kejauhan, Al dan Rahman melihat ke arah Naura yang baru datang bersama Luki. Rahman mengerti perasaan Al, kemudian ia berbisik "Bukankah itu sakit, Al?"

Al tak berniat membalas bisikan Rahman. Ia malah sibuk mengambil segelas minuman yang berada di meja. Kemudian, ia meneguk minuman itu dengan kasar, mencoba meredahkan kekesalannya menyaksikan kedekatan Naura dan Luki.

ALFARIS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang