Fandi menunjuk dirinya sendiri "Mau ketemu gue?"
Kayla mengangguk "Iya Fan, gue mau ketemu lo."
"Iya udah, ayo ngobrol disana aja, Kay." ajak Fandi berjalan menuju tempat duduk di depan kelasnya
Kayla pun ikut duduk di sebelah Fandi.
"Ada apa, Kay?"
"Gue mau ngucapin makasih sama lo."
Fandi bingung "Makasih buat apa?"
"Karena lo udah ngehibur gue waktu gue lagi sedih."
"Oh, gara-gara itu. Iya, sama-sama."
Kayla mengeluarkan sebuah permen karet dari sakunya "Fan, ini buat ganti permen karet yang waktu itu lo kasih ke gue."
Fandi menatap Kayla lekat. Kemudian, ia tertawa "Hahaha, apaan sih Kay, cuma permen karet doang kok di ganti? Lagian, gue ikhlas kok ngasih itu ke lo, gak minta ganti."
Kayla juga ikut tersenyum. Ia menggerutui kebodohannya yang ingin mengembalikan sebuah permen karet. Sebenarnya, ia hanya ingin lebih dekat lagi dengan Fandi. Tak tau mengapa, ia begitu nyaman berada di dekat Fandi walaupun, baru mengenalnya "Fan, nanti gue bisa naik angkot bareng lo lagi gak?"
Fandi tersenyum tipis "Seriusan lo naik angkot lagi? Orang kaya kok doyan naik angkot?"
"Hehe, jadi gimana?" Kayla khawatir Fandi tak mau mengajaknya
"Iya gakpapa sih, kalau lo mau bareng gue. Kebetulan, Naura nanti masih kumpul PMR sama sahabat-sahabatnya jadi, gue sendirian."
Kayla senang "Okelah Fan, nanti gue tunggu lo di depan kelas gue ya. Sekarang, gue balik dulu."
"Oke, Kay"Kayla pun berlalu pergi sedangkan, Fandi kembali masuk ke dalam kelas. Ketika baru sampai di depan pintu, Firman menghampirinya "Weh, si Fandi bisa dekat sama Kayla juga ya. Pakai pelet apa lo, Fan?"
"Sialan lo Man, emang gue apaan pakai pelet?"
Firman tertawa "Ya kali kan, lo pakai pelet buat deketin Kayla. Dia kan cantik gitu loh."
"Enggak lah. Gak ada kerjaan aja gue."
"Kenalin dong Fan, siapa tau bisa pacaran sama Kayla, hehe."
"Gue aja gak terlalu dekat sama dia."
"Gak terlalu dekat tapi kok akrab banget sih."
"Udah ah, balik ke bangku aja yuk!" Fandi menarik Firman menuju bangku mereka agar Firman berhenti menggodanya.
***
Naura, Wati, Yuni dan Uril baru saja selesai kumpul ekskul PMR. Mereka berempat memang janjian untuk sama-sama mengikuti ekskul tersebut. Sekarang, mereka sedang berjalan menuju gerbang sekolah.
"Eh Yun, Kayaknya anggota baru yang adik kelas itu beneran suka sama lo deh." ujar Uril
"Benar tuh, Yun. Dari sikapnya aja udah jelas banget kalau dia suka sama lo. Gue aja heran kenapa dia suka sama lo yang lemot ini, hehe." tambah Wati
"Kayaknya, bentar lagi Yuni dapat brondong nih." goda Naura
"Benar tuh Ra, syukur-syukur diajarin sekalian sama brondongnya biar otaknya Yuni gak lemot terus." Wati tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFARIS (SELESAI)
Teen Fiction"Al itu seperti hujan, dingin. Namun, hujan tak selamanya memberi kedinginan. Ia juga bisa memberi sebuah kehidupan baru bagi bunga yang layu." ~Naura Anandita Naura adalah gadis yang sulit untuk jatuh cinta. Sekalinya jatuh cinta, ia jatuh cinta pa...