Mendengar ucapan Luki, Naura langsung memandang Al, seolah meminta persetujuan padanya. Namun, wajah Al tampak kesal dan menahan emosi. Dari dulu Al memang sangat cemburu jika Naura bersama Luki. Naura yang melihat Al kesal spontan memegang tangan Al untuk meyakinkannya.
"Aku bicara sebentar ya sama Luki." ucap Naura
Al tak menjawab perkataan Naura. Ia hanya menatap Naura dengan dingin, berharap Naura akan menolak tawaran Luki.
"Sebentar kok, Boo." bisik Naura pada Al
"Enggak, Ca." balas Al
"Gimana Ra, lo mau kan bicara berdua sama gue?" ujar Luki
"Iya udah, ayo." putus Naura
Al yang mendengar jawaban Naura langsung melepaskan tangannya dari genggaman Naura dan beranjak pergi dengan perasaan kesal. Naura yang melihat Al pergi mengerti kalau pacarnya itu sedang cemburu. Ingin rasanya dia menyusulnya namun, ia harus berbicara terlebih dahulu dengan Luki agar masalah ini cepat selesai.
"Lo mau bicara apa, Luk?" tanya Naura
"Hmm... Ra, sebenarnya, gue... gue udah lama suka sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue?" Luki meraih tangan Naura
Naura yang melihat Luki ingin meraih tangannya langsung menjauhkan tangannya supaya Luki tidak bisa meraihnya. Sekarang, ia bingung harus menjawab apa pada Luki. Ia takut jawabannya akan menyakiti hati Luki "Gue gak bisa Luk. Gue udah anggap lo sebagai teman. Maafin gue ya Luk?"
Luki yang mendengar jawaban Naura sangat sakit namun ia harus menerimanya dengan ikhlas. Ia juga tak mau memaksa Naura untuk menerimanya.
"Iya gakpapa kok Ra, gue ngerti." ucap Luki
"Tapi, lo tetap mau kan jadi teman gue?" tanya Naura
"Iya gue mau. Gue akan selalu jadi teman lo kok."
"Makasih ya Luk dan sekali lagi gue minta maaf."
Luki tersenyum walaupun dalam hatinya sakit "Iya Naura. Lo jangan merasa bersalah gitu dong."
***
JAM ISTIRAHAT KEDUA
Sekarang Naura sedang berjalan menuju kelas Al. Ia tau jika Al pasti sedang marah dan Naura harus membujuknya. Ketika sampai di depan kelas Al, Naura tak melihat Al berada di luar kelas. Ia hanya melihat Anto. Kemudian Naura berinisiatif untuk menanyakan Al pada Anto.
"Anto." panggil Naura
Anto yang tadinya sibuk mengobrol dengan teman-temannya langsung menghampiri Naura ketika namanya dipanggil "Eh lo Ra, kenapa nih?"
"Hmm... lo tau gak Al ada dimana?"
"Oh Al, ada di dalam Ra. Tunggu ya gue panggilin?"
"Iya To, makasih."
"Sama-sama, Ra." Anto masuk ke dalam kelas untuk menghampiri Al
"Al, lo dicariin Naura tuh didepan." ucap Anto
"Naura kesini?" tanya Al
"Iya."
Al sejenak diam, ia sibuk dengan lamunannya.
"Malah bengong, gak mau nih? Iya udah gue bilangin ke Naura." Anto ingin beranjak pergi
"Tunggu, To. Biar gue aja yang nyamperin Naura." cegah Al
Anto tersenyum getir melihat tingkah temannya itu. Sedangkan, Al berjalan menghampiri Naura "Ada apa?"
"Al, kamu marah sama aku?" tanya Naura
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFARIS (SELESAI)
Teen Fiction"Al itu seperti hujan, dingin. Namun, hujan tak selamanya memberi kedinginan. Ia juga bisa memberi sebuah kehidupan baru bagi bunga yang layu." ~Naura Anandita Naura adalah gadis yang sulit untuk jatuh cinta. Sekalinya jatuh cinta, ia jatuh cinta pa...