"Kalau keluh kesah masuk BEM biasanya apa kak?"
Itu pertanyaan Dira, untuk yang keㅡsebenarnya Al tidak tahu itu pertanyaan yang keberapa. Tapi walaupun begitu cowok itu tetap menjawab pertanyaan Dira dengan bersungguh-sungguh kok.
"Yah paling mentok sih paling susah atur waktu, makanya sebelum milih buat join organisasi kampus tanyain dulu sama diri sendiri bisa nggak bagi waktu, jangan sampe mentingin organisasi tapi tugas kuliahnya keteteran," jawab Al sembari mencuri pandang kearah meja Bintang dan Andreo yang berada di dekat jendela.
Posisi Bintang yang membelakangi Al membuat cowok itu yakin bahwa Bintang tidak menyadari kehadirannya di cafè ini.
Padahal tanpa disadari, cowok itu memang sengaja menyembunyikan dirinya dari Bintang. Seperti contohnya pada saat Andreo dan Bintang sedang memilih tempat duduk, Al memilih menyembunyikan wajahnya dibalik daftar menu padahal mereka baru saja memesan makanan, hal itu tentu saja membuat Dira keheranan sendiri.
Atau pada saat cewek itu mengedarkan tatapannya mengelilingi cafè saat Andreo tengah pergi memesan makanan, Al dengan sengaja menjatuhkan sendoknya yang mengharuskannya memungut sendok yang jatuh ke bawah meja itu.
Dira kembali ingin bersuara saat hp Al berdering yang membuat cowok itu mengangkat panggilan tersebut.
"Ya?"
"Lo lagi dimana? Kok gue cariin di kampus nggak ada?" Ujar Helen dengan suara grasak-grusuk di sekitarnya yang menandakan bahwa cewek itu tengah berada di tempat ramai.
"Udah pulang."
"Pulang kerumah?"
"Hm," jawab Al tanpa minat.
Al bisa mendengar Helen berdecak diseberang sana sebelum berujar.
"Gue juga ada disini, balik kebelakang coba."
Jadi Al dengan cepat berbalik dan menemukan Helen tengah berjalan ke mejanya. Setelah sampai, cewek itu mendudukkan dirinya di samping Dira dan menabok lengan cowok itu yang membuat Al mengaduh kesakitan.
"Kok nggak ngajak gue?!"
"Yah lo kan bareng si Daffa terus,"
Helen hanya cengengesan, "hehe iya sih."
Lalu cewek itu menoleh kearah Dira, "lo cuma berdua sama Dira? Ngapain?"
"Cuma bahas masalah BEM doang, Dira rencananya mau masuk BEM."
Helen mengangguk kecil sembari ber-oh ria.
"Lo mau masuk BEM Dir?" Tanya Helen.
Dira mengangguk sembari tersenyum kecil, "iya kak."
"Oh... boleh-boleh ntar kalau lo mau tanya-tanya hubungin gue aja."
Dira mengangguk dan tersenyum, "makasih kak."
Lalu tak lama kemudian Daffa datang dan bergabung ke meja tersebut setelah menyelesaikan pesanannya.
"Udah lama Al?" Tanya Daffa saat cowok itu mendudukkan dirinya disamping Al.
"Heem lumayan."
Daffa kemudian menoleh kearah Dira dan menyadari bahwa cowok itu tidak sendiri.
"Eh lo kan yang dulu gue anterin ke kampus?"
Mendengar hal itu, Al mendengus. "Anterin gimana? Orang mobil lo akinya abis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
Teen FictionDalam rangka merayakan kelulusannya, Bintang diberi dare yaitu dengan mengaku sebagai tunangan dari cowok acak berbaju pink. Namun yang tidak dia sadari, kesediannya untuk melakukan dare ternyata membawa malapetaka untuknya. Siapa sangka kalau cowok...