"Udah ngerasa enakan ga?"
Mereka sekarang tengah berjalan mengelilingi kebun dan sesekali berhenti untuk memetik buah yang segar.
"Hah?" Tanya Bintang dengan strawberry yang telah digigit setengah di tangannya.
Dia kembali melanjutkan gigitannya sembari bertanya.
"Emangnya gue kenapa?"
Al memutar matanya lalu berdecak sebal.
"Au ah."
Bintang mengernyit sebal, "apasih."
Lalu sedetik kemudian dia memekik girang.
"IH IH FOTOIN GUE DISITU DONG!"
Bintang menunjuk gazebo yang terletak di tengah perkebunan strawberry itu.
Gazebo sederhana yang mengusung tema strawberry, bahkan tempat duduknya pun dipahat menjadi bentuk buah strawberry.
Terlihat sederhana namun cantik, membuat orang tidak akan melewatkan kesempatan untuk berfoto disana, termasuk Bintang.
Al berdecak tidak suka namun pada akhirnya bertanya juga. "Mana hp lo?"
Bintang tersenyum cerah, tumben Al menurut saja saat disuruh.
Lalu dia merogoh hp dari saku belakang celananya. Dia yang baru saja mengambil ancang-ancang untuk memasukkan kata sandi harus terhenti saat melihat ada 15 panggilan tidak terjawab muncul di layar kuncinya.
13 dari Andin dan 2 dari Andreo.
Dia mengernyitkan keningnya heran, ada apa ini?
"Jadi ga?"
Bintang mendongak dan melihat raut wajah Al seperti menahan kesal.
"Bentar-bentar,"
Al mendengus namun Bintang mengabaikannya, dia lebih memilih menghubungi Andin karena cewek itu yang paling banyak meneleponnya.
Lalu di deringan kedua cewek itu mengangkatnya.
"Halo?" Suara lembut Andin menyapanya di ujung sana.
"Kenapa nelpon gue?"
Andin mendengus kecil, "bukan gue tapi si Lili."
Lalu Bintang bisa mendengar sayup-sayup suara Lili diujung sana.
"Itu Bintang?"
"Heum."
Tepat setelah Bintang yakin kalau hp sudah di alih tangankan, suara Lili menyambutnya diujung sana.
"Darimana aja lo?!"
"Sibuk."
Bintang memilih tidak menjawab dimana lokasinya saat ini, karena dia yakin kalau dia memberitahukan posisinya yang saat ini tengah di Bandung dia akan ditanyai segala macam.
"Lo ga ngampus emang?" Lili bertanya lagi dari ujung telepon.
"Gue pulang cepet soalnya ga ada kelas."
"Ck, pantes daritadi gue cari ga ada."
Bintang mengerutkan dahinya, "ada masalah apa emang?"
Lili menghela nafas panjang sebelum berujar.
"Lo tau ga sih kalau cewek yang selama ini nempel ke Andreo tuh cuma ponakan dia?"
Hening sebentar.
Bintang berusaha mencerna perkataan Lili barusan, Lili diujung sana juga sedang menunggu respon Bintang. Sampe setelah otaknya selesai memproses ucapan Lili barusan, dia refleks berteriak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
Teen FictionDalam rangka merayakan kelulusannya, Bintang diberi dare yaitu dengan mengaku sebagai tunangan dari cowok acak berbaju pink. Namun yang tidak dia sadari, kesediannya untuk melakukan dare ternyata membawa malapetaka untuknya. Siapa sangka kalau cowok...