Al melipat kedua tangannya didepan dada sembari menatap sosok di hadapannya yang tengah mengetuk-ngetukkan jarinya sembari menatap keluar jendela atau lebih tepatnya menatap hujan yang turun membasahi bumi.
Al menegakkan tubuhnya lalu mengambil secangkir kopi panas dan meminumnya, setelah itu dia berujar.
"Gue tau semuanya kok."
Andreoㅡyang mendengar Al berbicara segera menolehkan kepalanya.
"Lo... tau?" Tanyanya ragu.
Al mengangguk, "semuanya."
Lalu setelah itu Andreo menghela nafasnya. "Gue juga ga tau bakal kayak gini."
Lalu Al kembali menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi sembari bersidekap dada.
"Lo udah coba minta maaf ke dia?"
Andreo menggeleng, "gue nggak pernah ketemu dia."
Lalu Andreo kembali melanjutkan, "kayaknya dia hindarin gue."
Al tidak menjawab tetapi dalam hati cowok itu ikut mengiyakan. Tipikal Bintang sekali, menghindar jika ada masalah.
Diam sejenak sebelum Andreo kembali berujar. "Ngomong-ngomong, gue masih bingung sama satu hal."
Al melengkungkan salah satu alisnya naik, "apa?"
"Kalian beneran pacaran?"
Yang ditanya malah mengernyitkan dahinya, jelas tidak suka akan pertanyaan itu.
"Maksudnya?"
"Aneh aja hari ini dia bilang suka ke gue besoknya ada kabar ternyata lo jadian sama dia."
Al menipiskan bibirnya lalu memandang Andreo datar. "Gue rasa untuk hal itu lo ga perlu tau."
Andreo menaikkan kedua tangannya seperti tersangka. "Oh wow, oke, gue cuma nanya kok."
Setelah itu Al menganggukan kepalanya dan memilih untuk mengalihkan pembicaraan.
"Gue harap lo bisa cepet minta maaf ke Bintang."
Lalu tak berselang lama setelah itu, sang topik pembicaraan tiba-tiba saja muncul dengan nafas ngos-ngosan.
Yang tentu saja membuat Al serta Andreo menoleh dengan kebingungan. Sedangkan yang ditatap juga malah balik menatap dengan kebingungan, disertai dengan kerutan di dahinya.
Dia menatap kearah Al lalu setelah itu berbalik kearah Andreo, sesaat kemudian memindai seisi cafe lalu setelah itu kembali menatap Al dengan heran.
"Kenapa?"
Yang ditanya malah tidak menjawab melainkan mengerjapkan matanya bingung.
"Kalian ngapain?"
"Du.. duk?" Tanya Al bingung.
Setelah itu Bintang menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "oh yaudah deh lanjutin aja, bye!"
"Eh Bin!" Cegah Andreo sesaat setelah melihat Bintang yang ingin beranjak pergi.
Setelah itu Andreo menatap ke arah Al, yang ditatap mengangguk mengerti lalu segera beranjak dari duduknya.
"Lo duduk aja dulu disini, gue pesenin minuman."
◦•●◉✿ ✿◉●•◦
Bintang mengedarkan pandangannya kesepenjuru cafe, berusaha menghindari tatapan dari cowok dihadapannya yang sekarang hanya tersenyum manis menatapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
Novela JuvenilDalam rangka merayakan kelulusannya, Bintang diberi dare yaitu dengan mengaku sebagai tunangan dari cowok acak berbaju pink. Namun yang tidak dia sadari, kesediannya untuk melakukan dare ternyata membawa malapetaka untuknya. Siapa sangka kalau cowok...