[9] - Satu Fakta Baru (2)

27.7K 2K 34
                                        

Bintang menggigit bibirnya panik, sedari tadi tangannya tidak bisa berhenti menggeledah kardus berisikan hp dari regu empatㅡregunya.

Jantungnya berdetak gugup, keringat pun sudah membasahi pelipisnya. Dia tidak bisa menemukan hpnya dimana-mana, padahal dia sangat yakin dia mengumpulkannya sebelum penutupan Ospek dimulai.

Dia membasahi bibirnya yang terasa kering lalu memanggil Bimo, orang yang bertugas menjaga barang-barang sekaligus pembimbing regunya.

"Kak!" Bimo yang tengah memainkan hpnya seketika mendongak.

"Kenapa?"

"Hp saya ga ada kak." Posisinya yang tadi bersandar seketika berubah menjadi tegap.

"Serius?" Dia bertanya kaget, pasalnya, orang yang diberikan tanggung jawab untuk menjaga barang-barang adalah dirinya, jadi yang patut disalahkan jika terjadi kasus kehilangan barang adalah dia sendiri.

Bintang mengangguk kecil. Lalu Bimo kembali berkata, "coba cari di tas lo, siapa tau ada."

Bintang mengikuti instruksi Bimo dan hasilnya nihil, hpnya juga tidak ada di dalam tasnya. Bintang menggeleng sesaat setelah menutup kembali resleting tasnya.

"Gaada kak."

Bimo mengernyit, cicilan motornya saja belum lunas, masa iya dia harus gantiin hp junior lagi?

"Lo nyari ini?"

Kepala mereka berdua berbalik ke arah sumber suara dan menemukan Al yang tengah berjalan sembari menggenggam hp.

Mata Bintang seketika membulat kaget, kenapa hpnya ada di tangan Al?

"Nih." Al mengulurkan hp Bintang. "Tadi gue nemuin itu, keknya sih jatuh." Jelasnya bisa membaca kebingungan Bintang.

Bintang menerima hp nya kembali. "M-makasih kak." Dia bingung harus menjawab apa, dia tidak pernah merasa dia menjatuhkan hpnya, seingatnya dia tadi mengumpulkan hpnya saat panitia memberikan perintah untuk melakukan itu.

Lalu dia menghela nafas kecil, mungkin dia terkena sindrom Lucinta Luna atau sindrom halusinasi karena terlalu mengantuk sehingga tidak sadar kalau hpnya terjatuh.

Lalu dia mengangguk sopan, "makasih kak, saya permisi."

Al dan Bimo mengangguk. Al menatap punggung Bintang yang semakin menjauh lalu menoleh menatap Bimo yang juga tengah menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Gue masih demen cewek Bim."

Bimo mendengus, terkutuklah Al dan pemikiran sengkleknya.

"Ga sengaja jatuh? Seriusan? Lo boong yang pinter dikit kek."

Al menyengir lebar, Bimo ini memang paling tahu tabiatnya. "Kamu emang paling ngerti deh sayang."

Bimo berdigik geli. "Najis lo anjir."

◦•●◉✿ ✿◉●•◦

Al menghadang langkah Bintang yang membuat langkah gadis itu terhenti, lalu dia tersenyum manis. "Selamat malam Bintang, jangan lupa bersinar!"

Bintang berdehem, "permisi kak, saya mau pulang ini udah malam." dia berujar dengan datar, pasalnya ini sudah jam 10 malam dan dia sudah mengantuk, Lili juga sudah menunggunya di parkiran.

"Gue juga mau pulang, bareng gue aja." Bintang mengerutkan dahinya, dia tahu kedatangan Al dan sikap anehnya pasti ada maksudnya, dan tentu saja itu bukan hal baik.

Jadi dia menghela nafas panjang lalu bertanya, "kak Al mau apa?"

Al menggeleng. "Gakmau apa-apa kok, cuma mau ucapin selamat malam doang," dengan senyum yang masih setia bertengger di wajahnya dia lalu menyingkir dari hadapan Bintang untuk memberi gadis itu celah untuk jalan.

"Lo mau pulang yah? Take care ya." Bintang mengangguk, tidak ingin memperpanjang masalahnya dengan Al, yang dia fikirkan sekarang hanyalah kasurnya yang empuk.

"Iya kak Al juga." ujarnya sopan.

Baru beberapa langkah Bintang berjalan Al kembali bersuara, "Hana wa saku ka yah."

Bintang tersentak dan berbalik, memastikan tadi dia tidak salah dengar. "Kak Al bilang apa?"

Al menaikkan satu alisnya lalu berjalan mendekati Bintang. Dia tertawa kecil setelah sampai di hadapan Bintang. "Gue gak tau kalau lo suka tipe manga kayak Hana wa saku ka."

Bintang menahan nafasnya, astaga jangan bilang...

"Jadi gimana..." Al menyeringai lalu mendekatkan dirinya ke telinga Bintang dan berbisik, "...rasanya jadi fujoshi?"

Dia melihat Al tersenyum penuh kemenangan ke arahnya sementara wajahnya sudah berubah menjadi pucat pasi.

Al ingin melanjutkan ucapannya kembali saat seseorang menyerukan nama Bintang.

"Bintang!" Bintang mengintip dari balik bahu Al dan melihat Lili yang tengah berdiri sembari bersidekap dada. Sepertinya dia terlalu lama menunggu di parkiran sehingga berinisiatif menyusul Bintang.

Al melihat Bintang menghela nafas lega lalu berlari ke arah Lili dan menarik tangan gadis itu.

"Pulang yuk."

Lili menahan langkah Bintang, "eh? Bukannya lo lagi bicara sama kak Al?" tanya Lili sembari meliriknya.

Bintang bahkan tidak capek-capek meliriknya saat berujar. "Udah selesai." lalu dia menarik tangan Lili secara paksa yang diikuti oleh gadis itu dengan kebingungan.

Sementara Al ditempatnya tersenyum miring, yah.. Bintang selamat kali ini.

Tbc.

(Some keywords that maybe help you)
* Fujoshi itu semacam cewek yang suka sama manga (komik) dengan genre boyxboy

* Hana wa saku ka itu salah satu manga dengan genre boyxboy

Iyap sekian, Bubay❤

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang