Al mengerjap heran menatap tempat bekal yang berada di hadapannya.
"Indomie?"
Bintang mengangguk, "iya kayak yang lo minta semalem."
Al berdecak lalu mendongakkan kepalanya kearah Bintang, "gue mintanya rendang asli."
"Dih, itu tuh rendang. Tapi dalam bentuk indomie." Ujar Bintang tak mau kalah.
Yang tentu saja membuat Al menghembuskan nafasnya frustasi, padahal dia sengaja tidak sarapan pagi karena mau makan rendang tapi yang dia dapat malah zonk.
"Yaudah kalo lo gamau makan, biar gue aja yang makan."
Namun saat Bintang baru saja ingin menarik tempat bekalnya, Al lebih dulu menahannya.
"Kata siapa gue gamau makan?" Ujarnya lalu dengan segera menyuap mie tersebut kedalam mulutnya.
Sementara Bintang hanya memandangi Al yang tengah memakan mie dengan lahap.
"Lo laper apa doyan?" Tanya Bintang setelah Al menyelesaikan suapan terakhirnya.
Al membuka segel air botol yang ada diatas meja lalu meneguknya setelah berujar. "Laper, gue ga sarapan."
Sementara Bintang tersentak kecil, jadi Al tidak sarapan demi rendang buatannya? Tiba-tiba saja dia merasa menyesal.
Menyadari raut wajah Bintang yang berubah dengan cepat cowok itu berkata, "nggak usah ngerasa gaenak, gue ga sarapan karena tadi buru-buru kok."
Bintang mendongak dan kembali merubah raut wajahnya menjadi datar, "siapa juga yang ngerasa gaenak?"
Al mendengus, Bintang dan gengsinya.
"Sebagai permintaan maaf lo ikut gue kalau kuliah lo udah selesai nanti."
"Kemana?" Tanya Bintang sembari mendongak menatap Al yang sekarang sudah berdiri dari duduknya.
"Ada pokoknya."
Jadi setelah semua mata kuliahnya selesai, dia dengan sabar menunggu cowok itu di meja rehat sembari membalas chat teman-temannya yang dominan membahas tentang tugas.
Lalu dua pesan muncul di status barnya. Satunya dari Andreo dan satu lagi dari Al, jadi dia memilih membuka pesan dari Al terlebih dahulu.
Majikan Laknat:
Dimana?Bintang:
meja rehatMajikan Laknat:
OkLalu setelahnya dia membuka pesan dari Andreo.
Kak Andreo:
Sendirian aja nih wkwkBintang;
eh? tau darimana kak?Kak Andreo:
Hahaha gue kesitu yaChat terakhir dari Andreo membuat gadis itu dengan segera mengedarkan pandangannya mencari sosok Andreo lalu tak lama kemudian cowok itu menarik kursi di seberang meja Bintang dan duduk disana.
"Hi, nyariin gue yah?" Ujar cowok itu sembari tertawa kecil.
Bintang balas tersenyum, "kak Andreo nggak kuliah?"
Andreo menggeleng, "kelasnya diundur jadi sore."
Bintang mengangguk paham sembari membulatkan mulutnya.
"Lo sendiri gimana?" Tanya Andreo balik.
"Kuliah saya udah selesai kak hari ini."
"Kalau gitu mau belajar bareng lagi nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
Teen FictionDalam rangka merayakan kelulusannya, Bintang diberi dare yaitu dengan mengaku sebagai tunangan dari cowok acak berbaju pink. Namun yang tidak dia sadari, kesediannya untuk melakukan dare ternyata membawa malapetaka untuknya. Siapa sangka kalau cowok...