Dufan.
Bintang juga bingung bagaimana ceritanya dia bisa sampai disini.
Yang dia ingat hanya ketika Helen yang tiba-tiba menariknya ke Dufan saat dia tengah menyelesaikan proses pembuatan laporannya di perpustakaan.
Helen tiba-tiba datang kepadanya dan berkata, "Bin, mau ke Dufan ga?"
Sangat random, tetapi Bintang tidak bisa menolak.
Alasan pertama karena Helen sudah memesan tiket itu dari hari-hari sebelumnya dan dia berkata bahwa akan sayang jika tiket itu hangus begitu saja. Alasan kedua yah tidak jauh dari kata healing.
Jujur dia sangat capek akan segala hal yang terjadi belakangan ini. Belum lagi tugasnya yang menumpuk.
Dan begitulah ceritanya mengapa dia sekarang bisa berakhir disini berempat bersama Alan, Helen dan juga Rendo.
Dia juga sebenarnya bingung bagaimana Alan dan juga Rendo bisa ikut dan mengapa hanya mereka berdua.
Maksudnya... biasanya kan Helen sering bersama Al.
Tidak dia mencari cowok itu kok, dia hanya heran.
"Gue mau masuk ke rumah hantu!"
"Dih kayak berani aja lo."
"Ya berani lah!"
Itu adalah perdebatan antara Rendo dan Alan yang sudah berlangsung selama kurang lebih 10 menit. Perdebatan itu berlangsung karena Rendo yang bersikeras mau masuk ke rumah hantu tetapi ditentang oleh Alan yang katanya rumah hantu itu tidak seruㅡwalau Bintang tahu sebenarnya alasan mengapa cowok itu tidak mau karena dia takut.
Helen yang capek akan tingkah kedua orang itu akhirnya menghela nafasnya panjang.
"Gini deh, gimana kalo mainnya pisah-pisah aja?" Usul Helen.
Alan dan Rendo terdiam, menunggu Helen selesai bicara.
"Gue ngikut ke Rendo, Bintang ngikut ke Alan," lanjutnya.
Helen berbalik kearah Bintang untuk meminta konfirmasi dari gadis itu. "Gimana Bin?"
Bintang yang sebenarnya dari tadi cuma ikut-ikutan saja pun hanya mengangguk mengiyakan.
Jadi setelah itu, Bintang dan Alan memilih untuk berjalan berdua.
"Lo mau main wahana apa Bin?"
"Ngikut aja sih kak."
"Mau main kuda lumping nggak?"
Bintang mengernyit, "emangnya ada yah kak wahana kuda lumping?"
"Ituloh Bin yang kuda terus muter-muter."
Bintang sontak tertawa. "Maksudnya tuh komedi putar?"
"Nah itu!"
Lalu cowok itu ikut tertawa menyadari kebodohannya. "Kok jadi ke kuda lumping yah?"
Bintang masih tertawa saat deringan handphone milik Alan berbunyi.
"Eh bentar ya Bin."
Bintang mengangguk dan Alan pun menjauh untuk mengangkat telfon.
Semenit setelahnya Alan pun kembali.
"Bin, ke daily fresh dulu yah sebentar, bisa nggak?"
"Iya kak santai aja," ujarnya sembari mengangguk.
Namun yang dia dapati adalah sosok Al yang juga ikut tersentak kaget setelah melihatnya walau setelah itu dia kembali menoleh ke arah Alan, tanpa sedikitpun menyapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
Teen FictionDalam rangka merayakan kelulusannya, Bintang diberi dare yaitu dengan mengaku sebagai tunangan dari cowok acak berbaju pink. Namun yang tidak dia sadari, kesediannya untuk melakukan dare ternyata membawa malapetaka untuknya. Siapa sangka kalau cowok...