[34] - Damai

11.4K 1.2K 88
                                    

Al berbalik kearah pintu dan menemukan Helen yang baru saja pulang dari supermarket, lengkap dengan kantong kresek ditangannya.

"Mana minuman gue?" Tanya Gio sembari berdiri dan mengambil alih kantong kresek digenggaman Helen.

"Ada disitu, cari aja."

Dira menyodorkan susu beruang ke Al yang telah dia cari sebelumnya tepat setelah Gio meletakkan kantong belanjaan itu ke meja.

"Makasih Dir," ujar Al setelah menerima susu beruang yang Dira sodorkan.

"Sama-sama kak," balas Dira sembari tersenyum.

Sebenarnya tadi dia memesan minuman bersoda, tapi kata Helen dia harus minum susu beruang karena sedang dalam kondisi tidak enak badan.

Iya, dia sedang sakit yang mengharuskannya pulang lebih cepat saat kuliah tadi. Yang tentu saja membuat Helen panik dan tanpa berpikir panjang langsung menyuruh Diraㅡyang saat itu sudah lebih dulu menyelesaikan perkuliahannya
untuk menjenguk Al dan memastikan bahwa dia tidak mati yang berujung gadis itu membantu mengurus keperluannya seperti membuatkan bubur dan membelikannya obat.

Padahal sudah ada Bi Ratih yang bisa mengurusnya, tapi karena dasarnya Helen itu lebay jadi Al mewajarkan saja hal itu.

Belum lagi saat teman-temannya menerobos ke apartemennya dengan alasan menjenguknya, yang tak lama kemudian baru diketahui motif mereka adalah ingin numpang wifi dan makan, karena katanya sekarang sedang akhir bulan.

Namun satu-satunya hal yang membuat Al tidak menyangka hari ini yaitu bahwa Bintang datang menjenguknya. Dan juga darimana gadis itu tahu bahwa dia sedang sakit?

Berbicara tentang Bintang, dimana gadis itu sekarang? Bukannya tadi dia izin ingin menelpon yah?

"Bintang masih telponan Len?" Tanya Bimo yang mewakili pertanyaan Al.

Helen yang tengah membuka bungkus kerupuk perisa nori itu mendongak dan mengernyit heran, "hah? Dia kan udah pulang."

"Pulang?" Tanya Al spontan.

"Iya, tadi dia pamit ke gue katanya ada urusan gitu."

"Sendirian? Malam-malam gini?" Tanya Al dengan nada khawatir yang kentara. Bagaimana bisa gadis itu pulang sendirian saat malam-malam begini, belum lagi jarak tempat tinggal Bintang dan apartement Al yang lumayan jauh.

"Katanya sih udah ada yang jemput."

Mendengar itu spontan membuat Al berdecak dan segera berdiri, dia mengambil jaketnya dan kunci mobil yang terletak di nakas.

"Mau kemana?" Tanya Helen heran.

"Anterin Bintang,"

"Eh tapi kan lo masih sakit! Al!"

Mengabaikan pekikan Helen, cowok itu dengan cepat berlari keluar lalu memasuki lift.

Lalu saat sudah sampai di lobby, cowok itu dengan cepat mengedarkan pandangannya mencoba mencari keberadaan Bintang.

Dan saat matanya menangkap siluet gadis mungil berbaju coklat yang tengah berjalan menuju pintu keluar, dengan segera dia berlari dan menghampirinya.

Al menahan tangan Bintang yang membuat gadis itu menahan langkahnya.

"Pulang bareng gue, gue ambil mobil dulu." Ujar Al dengan nafas yang ngos-ngosan setelah tiba dihadapan Bintang.

Bintang baru saja ingin menolak saat Al telah lebih dulu pergi yang membuat gadis itu hanya bisa menghela nafas pasrah.

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang