Bintang baru saja melangkahkan kakinya keluar dari restoran saat mendapati Al tengah berdiri dengan jarak yang tidak jauh darinyaㅡsedang melipat kedua tangannya di depan dada dan bersandar di mobilnya, menatap Bintang dengan wajah amat datar, tidak seperti Bintang yang menatapnya dengan pandangan terkejut.
Jadi dia berjalan ke arah Al dengan langkah lebar, ingin menuntut penjelasan kenapa cowok itu berada disiniㅡdi hadapannya.
"Ngapain lo disini?" tanya Bintang sesaat setelah sampai di hadapan Al.
Namun bukannya menjawab, Al malah mendengus.
"Nungguin orang."
Bintang membasahi bibirnya sedikit lalu menoleh sekilas ke belakang, memastikan Andreo tidak keluar menyusulnya dan melihatnya tengah bersama Al.
Bisa panjang kali lebar masalahnya. Lalu dia kembali menoleh ke depan.
"Lo udah berapa lama disini? Ah enggak," Bintang menggeleng sedikit lalu kembali melanjutkan. "Jelasin kenapa lo bisa ada disini?"
Al berdecak kecil lalu meluruskan tubuhnya. "Gue mau makan, ayo ikut gue."
Al meraih tangan Bintang, bersiap untuk menariknya namun Bintang lebih dulu menahannya.
"Eh eh eh eh----" Al menghentikan tarikannya lalu menaikkan sebelah alisnya.
"Kenapa?" Tanya Al
"Kenapa gak makan disini aja?" Bintang balik bertanya.
Al menggeleng, "gue gak suka makanan Jepang." Lalu kembali bersiap menarik tangan Bintang, yang lagi-lagi ditahan oleh gadis itu.
Al mendengus kesal,"kenapa lagi?"
Bintang menggeleng tidak setuju. "Gue gak mau ikut sama lo."
Al diam selama beberapa detik, masih dengan posisi memegang tangan Bintang. Lalu dia melirik sedikit ke arah belakang Bintang.
"Oh! Itu kan Andreo!"
Bintang melotot lebar, lalu dengan cepat dia mendorong Alㅡyang memang menghalangi pintu penumpang dan dengan cekatan membuka pintu mobil dan masuk kedalamnya, tanpa sama sekali berbalik ke belakang, bahkan hanya untuk sekedar memastikan kebenaran ucapan Al.
Sementara Al, diluar mobil menahan dirinya untuk tidak tertawa, bisa gagal rencana dia membawa Bintang makan siang.
Bintang menurunkan sedikit kaca mobil lalu berbisik, "Al? Ngapain lo masih disitu? Buruan kesini sebelum Andreo liat kita!"
Dan dengan itu, Al bisa tahu kalau dia menang satu poin dari Andreo.
◦•●◉✿ ✿◉●•◦
"Jadi kita mau kemana?" tanya Bintang saat ban mobil sudah beradu dengan aspal.
"Enaknya kemana?" Al balik bertanya.
Bintang berdecak, yang tipe begini nih yang tidak disukai Bintang. Saat ditanya bukannya menjawab malah bertanya balik, bikin Bintang gemes mau dorong Al ke jalanan saja.
"Kan lo yang ngajakin gue..."
Al diam tidak menjawab, fokusnya hanya menyetir. Membuat Bintang tambah kesal, jadi Bintang memutuskan untuk melipat kedua tangannya di depan dada dan membuang muka ke arah jendela mobil.
Yang membuat Bintang heran, sikap Al dia rasa terlalu cuek, entah hanya perasaanya atau itu memang benar. Biasanya kan Al bawel, mengalahkan bawelnya Mbok Iyem si penjual nasi uduk depan kampus.

KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
Novela JuvenilDalam rangka merayakan kelulusannya, Bintang diberi dare yaitu dengan mengaku sebagai tunangan dari cowok acak berbaju pink. Namun yang tidak dia sadari, kesediannya untuk melakukan dare ternyata membawa malapetaka untuknya. Siapa sangka kalau cowok...