Haii!author balik lagi nih setelah beberapa hari ga up wkwk
Maap ya lebih dari seminggu kaya nya ga up karena author sibuk banget:( sibuk mencintai dia maksudnya ahahaha bercanda.
Aku harap kalian masih inget ya sama alur nya,jadi gausah banyak omong langsung aja baca ceritanyaa!
Selamat membaca✨!
•••
"Jadi gini non.."
bi Riko menceritakan apa yang terjadi pada Ray membuat Ara khawatir dengan nya,ia langsung menanyakan dimana Ray sekarang dan Bi Riko menjawab nya,dengan cepat Ara pergi ke rumah sakit tersebut untuk melihat kondisi Ray
Setelah sampai di rumah sakit tersebut,Ara langsung menanyakan kepada suster dimana kamar pasien yang bernama Ray,suster tersebut pun memberi tahu lalu Ara pergi ke kamar Ray yang bernama kamar Mawar IV
Saat Ara masuk ke kamar tersebut ia bisa melihat seorang pria yang sedang terbaring di kasur dengan kondisi yang bisa di bilang lemas dan muka nya yang babak belur,Ara semakin dekat menghampiri Ray,ia tak tahu apa yang terjadi sampai Ray bisa seperti ini,
"Muka ganteng lo kenapa bisa lecet?" Tanya nya sendiri
"Siapa yang berani bikin lo gin--" Ara terkejut saat Ray mulai membuka matanya perlahan
"Shania.." panggil Ray
"Shania?gue Ara" jawab Ara sedikit kecewa
"Shania mana?Shania dimana?" Ray mulai bangun dari tidurnya dan terus menanyakan Shania
"Ray kondisi lo belum stabil,gue kesini sendiri ga sama Shania"
"Tolong lo kasih tau Shania,suruh dia kesini" suruh Ray
"Kenapa gue bisa lupa?yang di harapkan Ray itu Shania,bukan gue. Tapi liat aja gue ga bakal berenti buat dapetin lo,Ray!" Batin Ara
"Gue udah kasih tau dia,cuma katanya dia sibuk karena hari ini banyak PR" ucap Ara berbohong
"Berarti lo juga banyak PR dong?yaudah lo pulang sana,kerjain PR lo" ucap Ray memberi kode untuk Ara segera pergi
"Gue bisa kerjain disini kok" tetap saja diri nya tak ingin pergi dari sini.
"Ni anak susah banget sih disuruh pergi nya" Batin Ray kesal
"Pulang sekolah lo langsung ke sini kan?pasti lo kecapean dan butuh istirahat,jadi lo pulang dulu aja ya?" Suruh Ray
"Enggak kok,gue gak cape sama sekali"
"Lo pasti laper kan?lo pulang gih makan dulu,nanti lo sakit lagi" Ray tak menyerah untuk mengusir Ara secara halus,ia terus mencari-cari alasan supaya Ara bisa pergi dari sini
"Gue bisa makan ke kantin"
Ray menghela nafas berat,harus dengan cara apa mengusir Ara?
"Eh?bau apa ini?! bau banget aduh bau nya nembus ke usus gue" ucap Ray
"Heh?bau apa?" Tanya Ara bingung
Ray mendekatkan diri ke Ara sambil menghirup bau tak sedap.
"Apa sih?kenapa?" Tanya Ara
"Ih lo bau badan!gue ga suka cewek yang bau,lo mandi dulu sana bau tau!" Ucap nya
"Hah masa?" Ara mulai mencium badannya,benar kata Ray bau badan
"Gue bilang juga apa lo bau badan ga percaya sih,sana mandi dulu di rumah" Suruh Ray
"Yaudah yaudah gue pulang dulu,tapi nanti gue bakal balik lagi kesini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetapi Aku Mencintainya [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "J-jadi orang tua Shania meninggal gara-gara kecelakaan?" tanya Ray yang masih memegang diary Shania ditangannya "Emang nya lo gak ngerasa aneh sama kejadian orang tua lo, Sha?" lanjut Ray menatap Shania "Iya Sha, lo pengen...