30. Tak bisa di paksakan

32 16 2
                                    

"Mau kita ngelakuin hal apapun. Kalau dia gak mau sama kita, kita bisa apa? cinta itu gak bisa di paksakan, Al."

-Feisyanara

•••

"Itu kayanya Tesya deh?" tebak Ara yang sedang didalam mobil dengan Aldi

"Aldi,coba kepinggir dulu" titah Ara

Aldi pun menurut.

"Lo ngapain di pinggir jalan?" tanya Ara ketika turun dari mobil, menghampiri Tesya.

"Tadi...gue...naik angkutan umum..."

"Tapi mogok jadi...gue jalan kaki" jawab Tesya terbata-bata karena kecapekan

"Ya ampun...yaudah bareng gue dan Aldi aja,nanti telat" ajak Ara

"Nggak deh,lagian dikit lagi juga nyampe" tolak Tesya

"Dikit lagi apa nya? masih jauh noh!" ucap Ara seraya menunjuk jalanan

Tin!!

"Woi lama banget tinggal naik apa susahnya!" ketus Aldi

"I-iya iya" jawab Tesya

Lalu Ara dan Tesya pun menaiki mobil Aldi, setelah itu Aldi mulai mengendarai mobil nya.

•••

"Eh tumben banget kalian dateng berdua" sapa shania saat melihat Tesya dan Ara masuk ke kelas

"Iya tadi gue berangkat bareng Aldi,terus ketemu Tesya dipinggir jalan jadi sekalian" jelas Ara

"Ngapain lo dipinggir jalan? ngamen?" celetuk Ray

"Mulut dijaga yah! sembarangan banget kalo ngomong!" protes Shania sambil memukul punggung tangan Ray

"Iya sayang bercanda" lagi-lagi Ray kena pukul dua kali.

"Maaf yah Tesy, pas ada pembagian akhlak Ray terlambat dateng nya. ya jadi gini" sengit Shania

"Iya-iya gapapa"

20 menit kemudian, pembelajaran pun berlangsung. semua murid mengikuti nya dengan damai dan tenang.

Selama 2 jam pembelajaran berlangsung akhirnya jam istirahat telah berbunyi. seperti biasa hampir semua murid-murid pasti akan beramai-ramai datang ke kantin,namun tidak dengan pria dan wanita satu ini.

"Gue cariin kemana-mana taunya ada di rooftop" Ara mengagetkan Aldi yang sedang melamun dengan posisi duduk di kursi yang tersedia di rooftop itu.

"Ngapain?" tanya Ara

"Mau ngerokok" jawab Aldi

"Buang gak?!" Ara membulatkan matanya saat Aldi sudah siap menghisap rokok yang sudah tertempel di mulutnya

"Kenapa?"

"Buang!"

"Iya kenapa?"

"Kenapa lo bilang? lo gak tau rokok itu berbahaya? apa lagi di usia lo yang masih remaja,yang ada nyawa lo terancam!" jelas Ara seperti ibu yang memarahi anaknya

"Lo nge-doa-in gue mati?"

"Makanya itu buang rokok nya!" titah Ara

"Kalau gak mau?" batu Aldi

"Dari pada lo mati karena rokok,mending sekalian aja lompat dari sini" tajam Ara

"Emang rokok kenapa sih?" goda Aldi

"Bau!gue gak suka bau rokok,gak suka cowo perokok" ungkap Ara sambil bersedekap dada

"Nih"

Ara terkejut,ia kira Aldi akan batu. ternyata Aldi benar-benar menurut apa kata Ara. pria itu baru saja mematahkan batang rokoknya dan membuang jauh-jauh dari nya.

Tetapi Aku Mencintainya [END]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang