"Lo mau bantu gue kan? please" Aldi menyatukan tangan nya memohon kepada Shania
"Tapi kenapa lo gak pernah cerita tentang perasaan lo ini?" Shania mengatakan hal lain
"Yang penting sekarang ini gue udah ceritain kan? gue butuh pertolongan lo banget" jawabnya masih memohon
Shania terkekeh melihat Aldi yang memohon-mohon seperti itu. "Iya besok gue bantu deh"
"YESS!!THANK YOU BANGET SHAAA!!!" Aldi melompat-lompat kegirangan
"Yaudah sekarang gue anterin lo pulang, udah sore juga takutnya hujan." lanjutnya. Aldi pun mengendarai motor nya menuju rumah Shania
Tadi Aldi dan Shania ke toko bunga dekat sekolah. Aldi membeli bunga mawar untuk seseorang, Shania sempat bertanya-tanya untuk siapa bunga itu? hal ini tak biasanya dilakukan oleh Aldi, bahkan tidak pernah.
Tapi setelah Aldi menceritakan semua nya, Shania kaget bukan main. semua nya ingin ia tanyakan mulai dari kapan perasaan Aldi tumbuh kepada seseorang itu, dari kapan Aldi menyukainya, dan dari mana Aldi belajar tentang percintaan sampai ia membeli bunga mawar supaya terlihat romantis waktu diberikan kepada seseorang dihati Aldi.
Tetapi ini bukan waktu yang tepat untuk menanyakan itu semua. Yang harus ia lakukan adalah mensupport Aldi. Mendukung Aldi untuk besok menembak seseorang yang ia sayang dan cintai.
•••
Hari ini adalah hari Sabtu pastinya sekolah diliburkan.
Seperti yang di rencanakan Aldi kemarin bahwa hari ini ia akan menembak seseorang di restoran yang mewah.
Niatnya Aldi akan mengajak seseorang itu ke restoran jam 8 malam. Tapi bukan dirinya yang akan mengajak langsung kepada seseorang itu melainkan dengan bantuan Shania
Rencana nya Shania akan mengajak seseorang itu untuk ketemuan di restoran yang Aldi maksud, setelah selang beberapa menit Shania akan izin ke toilet setelah itu Aldi akan berpura-pura bertemu dengan seseorang itu dan mengajak nya mengobrol setelah mengobrol ia langsung bicara to the point bahwa ia akan menembaknya.
Selama Aldi mengobrol dengan seseorang itu, Shania tak menunggu sendirian. ia akan ditemani Ray, Shania juga sudah menceritakan dari awal sampai akhir kepada Ray.
Dan, malam ini sudah menunjukkan pukul 18.55 itu tandanya Shania harus segara berangkat ke restoran untuk bertemu dengan seseorang itu.
Shania berangkat menggunakan taksi. Perjalan menuju tempat membutuhkan waktu 25 menit dan kini Shania telah sampai ke tempat tujuan.
Shania mulai memasuki restoran mewah itu dan mencari seseorang yang sudah sampai duluan disana.
"Hai!" sapa Shania ketika menemukan seseorang yang ia cari-dia adalah Ara
Seseorang itu membalasnya dan cipika-cipiki.
"Lama nunggu ya?" tanya Shania tak enak hati
"Enggak kok gue baru 5 menit sampe disini. Ohiya sini duduk" jawabnya sambil mempersilahkan Shania duduk
"Ada apa ngajak gue ketemuan gini?" tanya Ara. Tak biasanya Shania mengajak dia ke tempat mewah malam-malam biasanya ia selalu mengajak ke cafe andalannya
"Gue mau curhat-curhat aja sih, btw gaun lo bagus sesuai apa yang gue bilang kemarin" puji Shania
"Thanks, gaun lo juga gak kalah bagus" ia memujinya balik
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetapi Aku Mencintainya [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "J-jadi orang tua Shania meninggal gara-gara kecelakaan?" tanya Ray yang masih memegang diary Shania ditangannya "Emang nya lo gak ngerasa aneh sama kejadian orang tua lo, Sha?" lanjut Ray menatap Shania "Iya Sha, lo pengen...