"Wah tuh bocah ngomongin apaan?! gue harus temuin dia sih" emosi Ara dan hampir saja pergi menemui Tesya namun tangannya langsung di tahan oleh Shania
"Jangan! jangan langsung samperin, kita cari tahu dulu sebenarnya dia ngapain" cegah Shania
"Bener kata Shania, mungkin ngomongin masalah tugas?kita gak ada yang tahu" tambah Aldi
"Sorry gue lama,ayo kita pulang Sha" ajak Ray yang baru saja datang habis dari tempat basket
"Hai,kalian nunggu siapa? kok belum pulang?" Tesya baru saja datang setelah Ray tadi
"Nunggu lo!" ucap Ara dengan sedikit nada tinggi
"Ah iyaa gue lupa ngasih tau,hari ini gue ada urusan kalian pulang duluan aja gak apa-apa" alasan Tesya
"Perasaan dari kemarin ada urusan terus deh" sahut Aldi dengan nada yang curiga
"Eee..iya,urusan kemarin belum selesai makanya gue bakal selesaikan sekarang" jawab Tesya
"Perlu kita bantu?" tawar Shania
"E-enggak perlu,gue bisa sendiri. yaudah,gue pulang duluan ya bye!!" pamit Tesya sambil melambaikan tangan nya
"Tumben Tesya nyamper kalian telat tadi" kata Ray
"Ray, tadi kata Arga dia liat Tesya ketemuan sama Monica!" ucap Shania
sedikit heboh"Kita tunggu aja, kalau ada yang liat Tesya ketemuan lagi sama Monica atau ada gerak-gerik yang mencurigakan baru kita selidiki" saran Ara
"Hah? Tesya ketemuan sama Monica?" tanya Ray tak percaya
"Gak cuman Monica,dia juga ketemu sama Syita dan ngomongin sesuatu yang serius" tambah Aldi
"Oke gue setuju sama saran Ara,gue juga bakal nyuruh Arga dan Vino buat mata-matain Tesya" ucap Ray yang setuju dengan saran yang Ara katakan tadi
"Yaudah mending sekarang kita pulang,udah mendung" setelah itu Ray dan Shania memasuki mobil, sedangkan Aldi dan Ara menaiki motor milik Aldi dan mulai pergi dari parkiran sekolah.
•••
Shania baru saja membuka pintu rumahnya dan langsung melihat Riana yang sudah berdiri dihadapan gadis itu.
"Gak kerja?" tanya Shania dengan mata yang sinis
"Kalau Tante kerja,yang ada kamu bakal cari tahu tentang itu lagi"
"Semakin kesini aku makin curiga ada yang ditutupi sama Tante deh,kenapa harus segitunya? Tante se-gak mau itu kah kalau aku cari tahu tentang kecelakaan mama dan papa?" tuduh Shania
"Harus berapa kali Tante ngomong kalau gak ada yang di tutup-tutupi!" ketus Riana
"Terus,kenapa aku gak boleh cari tahu tentang itu?" tanya Shania masih sama dengan pertanyaan kemarin
"Kamu ini pikun?! kamu lupa sama apa yang Tante jawab kemarin-kemarin??" tanya Riana balik
"Itu doang jawabannya? gak ada jawaban lain?" tanya Shania semakin melawan
"Kamu bisa-"
"Yayayaya,aku capek banget nih abis pulang sekolah langsung disambut sama debat kaya gini" Shania tak mendengar ucapan-ucapan Riana lagi,dirinya berjalan sambil menutup telinga nya menuju kamar.
Setelah sampai di kamar Shania lantas langsung menutup dan mengunci kamarnya nya dan seperti biasa Shania akan membersihkan diri nya dan mengobati pipi nya
•••
Sedangkan Ray yang baru datang sehabis mengantarkan Shania langsung menuju balkon kamar nya dan menelpon seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetapi Aku Mencintainya [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "J-jadi orang tua Shania meninggal gara-gara kecelakaan?" tanya Ray yang masih memegang diary Shania ditangannya "Emang nya lo gak ngerasa aneh sama kejadian orang tua lo, Sha?" lanjut Ray menatap Shania "Iya Sha, lo pengen...