23. Salah paham

28 19 2
                                    

Siang ini keadaan kelas sangat kacau. bahkan bisa dibilang kelas ini seperti kapal pecah,bagaimana tidak? guru-guru sedang ada rapat lalu ketua kelas pun sedang tidak masuk,al hasil kelas berantakan seperti ini. walaupun siswa lain sudah mencoba menegur untuk tidak membuat keributan tetap saja sang pembuat keributan tak mendengar nya.

Jujur Shania yang berada di dalam kelas itu sangat terganggu,ia paling tidak bisa mendengar keributan seperti ini,maka dari itu Shania pergi ke kantin untuk keluar dari suara keributan ini sekalian makan disana juga.

"Guru gak ada,ketua kelas gak masuk,wakil kelas malah ikut-ikutan buat ribut pusing gue lama-lama" gerutu Shania yang sedang berjalan menuju kantin.

"Eh neng Shania, kenapa cemberut itu muka?" tanya Mbak Indah-pedagang soto daging dikantin

"Itu kelas ribut terus,mbak" jawabnya

"Oiya Shania pesen soto satu mbak,nanti anterin ke meja ya?" Mbak Indah mengangguk.

Sambil menunggu soto yang ia pesan,Shania memainkan ponsel nya dan bermain medsos seperti tiktok dan Instagram.

"Lo ngapain disini?" tanya Ara yang entah dari mana datangnya langsung duduk di sebelah kiri Shania

Shania mengalihkan pandangannya. "Menurut lo,gue di sini ngapain?" tanya Shania balik

"Ya gue tau lo kesini buat makan tap-"

"Nah! itu tau, ngapain nanya lagi?" potong Shania cepat

"Gak biasanya siswa PINTER di kelas makan di kantin pas jam pelajaran" sindir Ara menekankan kata 'pintar'

"Abisnya gue gedeg banget,di kelas berisik mending gue makan di kantin" suasana kantin tidak terlalu ramai jadi, Shania nyaman berada di sini.

Ara hanya ber'oh' ria kemudian, "Sha, traktir gue makan dong"

"Pesen aja nanti gue bayar" kata Shania, Ara pun langsung semangat memesan makanan yang ia inginkan.

Tring!!

Sudah 20 menit kedua gadis itu berada di kantin,dan tadi adalah bunyi bel jam istirahat itu tandanya kantin bentar lagi akan ramai.

Shania dan Ara dapat melihat Ray yang sedang berjalan menghampiri meja mereka.

"Buset!cepet amat lo pada udah ada di kantin" ucap Ray

"Cabut hehe" kedua gadis itu cengir tak berdosa.

Ray tak mempermasalahkan nya,ia duduk di sebelah kanan Shania dan memesan makanan untuk makan siangnya.

"Ohiya,kemarin kenapa di panggil ke kantor polisi?" tanya Ara

Ah iya...Shania hampir lupa untuk memberi tahu nya.

"Jadi kemarin kata Pak Saepuloh bukti yang mereka cari dan bukti yang ada Tante Riana ceritain di diary gue itu beda jauh, bahkan katanya gambar tabrakan itu cuma ilustrasi" jelas Shania

"Wah,pasti salah satu dari mereka ada yang ngarang cerita nih" simpul Ara langsung

"Jangan langsung ambil kesimpulan sendiri,kita gak tau mana yang bener mana yang salah tapi kita bisa cari kebenaran nya kok" sahut Ray

"Tapi ada salah satu gambar yang kemungkinan itu gambar asli, yaitu gambar plat nomor mobil yang gue tunjukin" sambung Shania

"Bagus tuh! kita bisa cari siapa pemilik plat nomor mobil yang udah tabrak mobil orang tua lo sampe meninggal" seru Ara

"Plat nomor mobil yang udah tabrak mobil ortu Shania sampe meninggal?"

Tanpa sadar seseorang telah mendengar percakapan mereka bertiga.

Tetapi Aku Mencintainya [END]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang