Shania dan Riana pulang memakai taksi. Selama perjalanan tidak ada pembicaraan apapun, Shania sangat berharap bahwa yang di katakan Riana itu tidak benar.
Kini mereka sudah sampai di rumahnya. Baru saja mereka masuk ke dalam rumah nya. Shania langsung menanyakan apa maksud dari kejadian di rumah Ray tadi.
"Tan, jelasin ke aku." ucap Shania penuh penekanan
"Bukan om Rival kan Tan?" sambungnya dengan suara isakan
"Tante jadi saksi kecelakaan itu, jadi Tante tahu kalau Rival penyebab orang tua kamu meninggal!" Riana langsung menjawab nya dengan tegas
"Kenapa Tante gak bilang dari dulu?!"
"Tante aja gak tau bahwa Ray adalah anaknya Rival!" balas Riana
"Tan aku mohon Tan jelasin semuanya apa yang terjadi ke Shania. Shania udah 17 tahun, Shania harus tahu apa yang sebenarnya" mohon Shania. Selama ini ia hanya tahu sekilas.
"Tapi kamu janji, setelah kamu tahu apa yang sebenarnya. Kamu harus jauhi Ray" perintah Riana
Shania mengangguk tanpa lama lagi.
Riana yang berdiri menghadap Shania kini berjalan ke sofa untuk duduk dan menjelaskan nya disana.
"Gambar itu, itu Tante yang foto sendiri. Mobil kanan itu mobil orang tua kamu, dan mobil kiri mobil Rival. Kamu tahu kan bahwa mama kamu gak punya saudara lagi selain Tante? maka dari itu malam-malam Tante di hubungi polisi untuk ke tempat kejadian. Disitu ada Rival yang sedang disidang oleh polisi, polisi sendiri menyatakan bahwa dia adalah pemilik mobil yang menabrak mobil orang tua kamu" Riana menjelaskan nya sangat jelas. Ia menangis menceritakan hal itu lagi
Shania menutup mulut ikut menangis
"Jujur sama Shania Tan! bukan om Rival kan?" Shania masih berharap bahwa Rival bukan penyebab nya"Terserah kamu mau percaya atau enggak. Tante udah berusaha ceritain semua kejadian 9 tahun yang lalu itu" kini Riana bangkit dari duduknya beranjak pergi ke kamarnya dan meninggalkan Shania yang masih terkejut serta menangis mendengar cerita itu semua.
•••
"Pah, maksud Tante Riana apa pah? gak mungkin kan papa ngelakuin hal itu?!" tanya Ray ketika Shania dan Riana pergi dari rumahnya
"Ray, papa bisa jelaskan semua nya ke kamu" Rival memegangi bahu anaknya. Ia tak ingin Ray salah paham sehingga membenci Rival
"Tapi gak sekarang." sambung Rival. Ia memerlukan waktu untuk menjelaskan semuanya
"Ray butuh penjelasan sekarang Pa!" ketus Ray
"Papa ngerti Ray, papa perlu waktu buat ceritain semuanya. Papa janji, papa akan ceritakan semuanya nanti" balas Rival, berusaha membuat Ray mengerti keadaannya.
"Yang terpenting bukan papa pelaku nya"
•••
Shania berangkat sekolah dengan berat hati. Ia tidak siap untuk bertemu Ray sejak kejadian kemarin.
Haruskah ia percaya Tante nya?
Apakah semua yang dikatakan oleh Tantenya itu benar?
"Muka lo kenapa? murung banget keliatan nya"
Saat Shania masuk kelasnya ia langsung disambut Ara yang berkata seperti tadi. Shania menggeleng berusaha tak melihatkan masalah nya.
"Gue duduk bareng lo ya." kata Shania
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetapi Aku Mencintainya [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "J-jadi orang tua Shania meninggal gara-gara kecelakaan?" tanya Ray yang masih memegang diary Shania ditangannya "Emang nya lo gak ngerasa aneh sama kejadian orang tua lo, Sha?" lanjut Ray menatap Shania "Iya Sha, lo pengen...