"Argh! gue bakal kena marah sama Tante Riana kalau ketauan ada orang yang udah berani baca diary itu"
"Tapi sebenarnya gue juga ingin tahu pasti tentang kecelakaan orang tua gue."
Dan masih banyak lagi percakapan yang Shania bicarai sendiri.
Sebenarnya dari dulu Shania ingin tahu apa penyebab kecelakaan orangtuanya,siapa yang menabrak,dan banyak lagi.
Tetapi apa? Riana selalu melarang nya dengan kata-kata 'Kejadian itu sudah 13 tahun yang lalu. ini sudah menjadi takdir.'
Riana juga melarang orang-orang membaca diary Shania, ya karena itu juga memang termasuk privasi.
Sedari tadi Shania melamun setelah bertanya-tanya sendiri. sampai akhirnya suara ketukan pintu menyadari Shania dari lamunannya
"Ada teman non di bawah, sepertinya laki-laki yang sering main kesini" ucap Bi Susi
"Aldi?" ahh tak mungkin, dia kan sedang menjagai Nina di rumah sakit
"Nih bibi bawa hp saya terus fotoin orang itu diem-diem." suruh Shania,awalnya Bu Susi bingung tetapi ia menurut saja apa yang dikatakan Shania.
Cekrek!
Saat Shania melihat foto tersebut ia menyuruh Bi Susi mengatakan "Bi bilang aja Shania lagi tidur" kepada sang pria yang ada didepan rumah nya, Bi Susi pun mengangguk.
Tak lama Bi Susi pun kembali. "Sudah saya bilang tapi laki-laki itu tidak mau pergi,dia mau disini sampai non keluar"
"Ya ampun ini penyakit tolol nya ga sembuh-sembuh udah berapa kali dibilangin."
"Yaudah terserah dia deh,bibi lanjutin pekerjaan nya aja" lanjut Shania
•••
"Yah sabun cuci muka gue abis lagi" Shania mendecak kesal saat hendak mencuci mukanya dengan sabun,namun sabun itu habis.
Mau tak mau Shania harus membelinya ke minimarket 24 jam depan komplek.
Shania mulai mengganti baju nya dengan Hoodie dan celana pendek,lalu ia keluar rumah.
Shania sempat menahan langkahnya ketika melihat laki-laki itu masih berdiri di depan rumahnya. Dari tadi pagi laki-laki itu masih disini?! apa dia tak menyadari bahwa sekarang sudah jam 10 malam?
Shania menggigit bibir bawahnya. "Duh gue harus gimana ini??"
Tadinya Shania ingin masuk lagi ke rumahnya namun laki-laki itu sudah lebih dulu menahan tangan Shania
"Shit!" decak Shania pelan
"Sha...gue mohon,dengerin penjelasan gue" dengan sikap tegasnya,Shania menepis tangan Ray dan masuk ke dalam rumah nya, tanpa memikirkan Ray yang ada diluar.
"SHANIA GUE AKAN TERUS DISINI SAMPAI LO MAU DENGAR PENJELASAN GUE!" teriak Ray dibalik pintu.
"Gue minta lo pergi dari rumah gue Ray!" pinta Shania
•••
Siang ini Shania akan ke rumah sakit dimana Nina di rawat.
Ia harap saat dirinya keluar rumah laki-laki itu sudah tidak ada.
"Bibi,Shania mau ke rumah sakit yaa" izin Shania terlebih dahulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetapi Aku Mencintainya [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "J-jadi orang tua Shania meninggal gara-gara kecelakaan?" tanya Ray yang masih memegang diary Shania ditangannya "Emang nya lo gak ngerasa aneh sama kejadian orang tua lo, Sha?" lanjut Ray menatap Shania "Iya Sha, lo pengen...