Pasti kalian bingung waktu part sebelumnya kenapa Aldi ada di cafe sama Ray dan Vino sedangkan Aldi bukan termasuk geng Ray.
Hahaha please sebenarnya itu Arga tapi author lupa😭 Arga sama Aldi suka ketukar jadi maap yaa😫
Tapi sekarang udah di revisi kok😙👍🏻
Oiya happy reading guys💗!
•••
Ara tak pulang kerumahnya. ia pergi ke rumah Shania, Ara harus memberi tahu apa yang Ray bicarakan tadi di cafe.
Tok!tok!tok!
"Malam bi,maaf mengganggu ada Shania?" tanya Ara terburu-buru
"Iya ada non,ayo masuk dulu" ajak bi Ati yang membukakan pintu tadi.
Ara pun masuk kedalam rumah Shania dan duduk di sofa ruang tamu sambil menunggu kedatangan Shania.
Ketika shania sudah turun dari kamar atas nya Ara langsung menghampiri Shania yang masih berdiri di anak tangga.
"Sha ini gawat!" ucap Ara
Shania menatap Ara terheran-heran. mengapa Ara malam-malam begini kerumahnya? lalu, apa yang gawat?
"Gawat gimana?" tanya Shania sambil berjalan ke arah sofa ruang tamu untuk duduk,tak lupa juga diikuti ara di belakangnya.
"Tadi gue ikut nongkrong sama Ray,Arga,dan Vino di cafe. terus Ray tanya tentang kematian orang tua lo" jawab Ara langsung
Shania mendecak kesal. "Ray ini batu banget! gue juga udah bilang gak perlu cari tahu tentang itu!"
"Tapi kenapa dia bisa tahu tentang orang tua lo Sha?" tanya Ara
Shania mencoba terbuka lagi dengan Ara. ia menceritakan semuanya.
"Pantes dia bisa tahu. ini keterlaluan sih Sha,dia udah gak sopan baca diary lo tanpa izin" ucap Ara yang ikut emosi juga
Tok! tok!
Suara ketukan pintu menghentikan sejenak pembicaraan mereka berdua. Shania bangkit dari duduknya dan hendak membukakan pintu,tetapi bi Ati sudah terlebih dahulu membukakan pintunya.
"Eh si bujang,mari mas-"
"Jangan beri dia masuk bi!" potong Shania
Ray yang mendengar itu langsung menatap Shania dari ambang pintu.
"Sha, gue mohon izinkan gue masuk. gue mau kita selesaikan masalah ini" mohon Ray
"Apa kemarin gue kurang jelas ngomong nya? gada yang perlu diselesaikan!"
Ara mengelus pundak Shania,berusaha menenangkan gadis itu.
"Kalau kaya gitu,dia bisa aja nekat cari tahu tentang orang tua lo tanpa sepengetahuan lo" ucap Ara pelan.
"Iya juga..tapi"
"Oke,gue izinkan lo masuk tapi lo harus ngomong to the point gausah basa-basi!"
Ray yang mendengar itu langsung menerobos masuk.
"Lo harus jelasin semuanya." ujar Ara
"Oke gue akan jelaskan semuanya."
"Lo inget kan hari pertama gue masuk sekolah SMA Ratrya Mega? dan lo pasti inget sama kejadian kita yang tabrakan itu. waktu itu diary lo jatuh dan niat gue mau ngembaliin tapi lo udah keburu pergi. selang beberapa hari gue simpan diary itu di rumah gue,sampai kelupaan buat ngembaliin,dan waktu menjelang ulangan tengah semester itu gue lagi belajar dan mau ngambil buku pelajaran lainnya,tapi buku diary lo ikut kebawa tapi jatuh kebawah dengan posisi yang terbuka ditengah-tengah. pasti lo akan marah kalau gue cerita bagian ini, saat kebuka tadinya mau gue simpan ke awal tapi seakan-akan ada yang ngedorong gue untuk membaca halaman itu. dan kebetulan kemarin-kemarin lo tidur di kamar gue dan ngeliat diary lo dengan posisi yang terbuka itu. sumpah gue juga cuma baca halaman itu aja." jelas Ray
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetapi Aku Mencintainya [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "J-jadi orang tua Shania meninggal gara-gara kecelakaan?" tanya Ray yang masih memegang diary Shania ditangannya "Emang nya lo gak ngerasa aneh sama kejadian orang tua lo, Sha?" lanjut Ray menatap Shania "Iya Sha, lo pengen...