Shania baru saja bangun dari tidurnya,hari ini ia akan membandingkan kembali kedua bukti yang telah ia dapat dan menyelediki nya.
"Mumpung sekarang hari Minggu seharusnya gue bisa pecahin kasus ini dalam sehari penuh" gumam Shania
Shania mulai memasuki kamar mandi untuk mandi, setelah itu ia akan sarapan dahulu lalu menunggu kedatangan Ray untuk membantu menyelidiki kedua bukti itu.
"Non mau kemana?" tanya bi Susi yang sedang menuangkan susu di gelas milik Shania
"Mau keluar ada urusan."
Bi Susi hanya mengangguk-angguk setelah tahu jawaban Shania.
Riana sedang lembur bagai kuda di butik nya, bulan ini kerjaan Riana sangat banyak sehingga ia jarang pulang ke rumah.
•••
Siang ini Shania,Ray dan Aldi serta Ara akan bertemu di Cafetaria lagi untuk membahas tentang kedua bukti itu.
"Dari bukti yang pak Saepuloh kasih itu katanya ada 2 mobil di belakang mobil orang tua gue"
"Sedangkan di bukti yang Tante Riana kasih hanya ada 1 mobil dibelakang mobil orang tua gue,dan mobil itu sengaja nabrak mobil orang tua gue" Shania meneliti kedua bukti itu
"Dan bingungnya gambar kecelakaan itu katanya hanya ilustrasi, bingung banget guee!!" gerutu Shania
"Perlu cari tahu gimana lagi ya??" Ara turut bingung atas permasalahan Shania
"Belum lagi pemilik plat nomor itu" kata Ray
Rumit sekali.
"Eh tunggu-tunggu!"
"Itu...Shania sama Ray,Aldi dan Ara kan?"
"Ah iyaa!pas banget!ini saatnya lo labrak Ara sekalian sama masalah kemarin!"
"Labrak? gue gak ada waktu buat gunain mulut gue buat labrak Ara, mending gue pakai cara lain" Monica tersenyum licik
"Cara lain gimana?" tanya Tesya dan Syita
"Ini aneh gak sih? di sekolah maupun luar sekolah, dari kemarin mereka ketemuan berempat mulu, terus sekarang hari libur pun mereka ketemuan. dan dari raut wajah nya mereka kaya ngomongin sesuatu yang penting deh!" konspirasi Monica
Ya, sekarang Monica serta kedua sahabatnya baru saja datang di Cafetaria dan mata nya langsung melihat Shania serta keempat teman-temannya
Dimana ada Shania serta ketiga temennya, disitu pasti ada Monica dan kedua sahabatnya.
"Terus?" tanya Tesya tak paham
"Otak lo lola banget sih!" Syita mendecak kesal
"Gue harus cari tahu kenapa mereka bisa ketemuan terus-terusan. terlebih lagi Ara dan Aldi yang berduaan melulu, gue gak terima!" Monica sangat kesal tapi sebisa mungkin ucapan ia tak terdengar oleh Shania dan keempat teman-temannya yang ada di seberang meja sana.
"Ahh iya, pinter juga lo. sekarang kita pindah tempat,kita omongin rencana ini" sahut Syita
Monica serta Tesya dan Syita diam-diam keluar lagi dari Cafetaria dan mencari tempat lain untuk membicarakan rencana nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetapi Aku Mencintainya [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "J-jadi orang tua Shania meninggal gara-gara kecelakaan?" tanya Ray yang masih memegang diary Shania ditangannya "Emang nya lo gak ngerasa aneh sama kejadian orang tua lo, Sha?" lanjut Ray menatap Shania "Iya Sha, lo pengen...