Pagi hari yang cerah. Shania baru saja selesai mandi, setelah itu ia keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang makan untuk sarapan.
Shania melihat Riana yang sedang menyiapkan sarapan pagi.
"Hai sayang, ayo kita sarapan bareng" ajak Riana
"Loh? Tante udah pulang? Tante pulang kapan?" tanya Shania bingung
"Tadi subuh Tante baru pulang, sekarang siap'in kamu sarapan deh" jawab Riana
"Owh gitu" ucap Shania sambil menarik kursi. "Tumben banget tante yang siapin sarapan hari ini" ucap Shania sambil terkekeh kecil
"Oh gamau? kalau gitu besok biar bi susi lagi aja deh yg siapin sarapan" ucap Riana tertawa kecil
"Jangan dong, Shania suka banget kalau tante yang siapin sarapan, makasih yah" ucap Shania sambil tersenyum kepada Riana
"Nanti setelah selesai sarapan, Tante mau pergi ke Yogya, Tante ada tugas disana" izin Riana
Senyum bahagia Shania memudar setelah mendengar ucapan Riana
"Kenapa sih selalu perkejaan terus yang di urusin?!" batin Shania,kesal
"Yaudah gapapa kok, Shania juga udah biasa ditinggal sama Tante" jawab Shania pasrah
"Makasih ya sayang" ucap Riana sambil mengusap-usap pipi Shania
•••
Setelah selesai sarapan, Shania berniat untuk membersihkan kamar nya itu. Saat sedang membersihkan kamar, ponsel Shania berdering,tanpa lama lagi Shania mengangkat nya.
(Panggilan dari Aldi)
"Sha, main yuk hari ini" ajak Aldi
"Gue capek banget, Di"
"Ayo lah, gue gabut banget di rumah" mohon Aldi
"Ck, lain kali aja deh"
Tut!
Shania menutup panggilan tersebut.
"Shania! Shania turun dulu! Shania!!" teriak Riana dari ruang tamu
Dengan cepat, Shania pun langsung menghampiri Riana
"Kenapa?" tanya Shania
"Tante berangkat dulu yah, kamu baik-baik di rumah, Tante cuma 1 Minggu doang kok disana" jelas Riana
"Iya" singkat Shania
"Yaudah Tante berangkat dulu yah" pamit Riana
Lalu Shania kembali lagi ke kamarnya, tanpa menatap Riana lagi, mungkin hari ini mood Shania sedang tidak baik, ia sangat malas dengan semuanya.
Baru saja sampai didepan pintu kamar, bi ati memanggil Shania menyuruh ia kebawah
"Non, ada teman non di ruang tamu" panggil bi Ati dari bawah
Dengan pasrah Shania turun kebawah lagi dengan malas.
"Lo ngapain kesini? kan gue gak mau main" lalu Shania melangkah pergi
"Gue kesini disuruh Tante lo" ucap Aldi sambil menahan tangannya Shania
"Ngapain sih lo nurutin perkataan Tante Riana?" ucap Shania sambil memutar bola matanya malas
"Sekalian biar bisa main hehe" jawab Aldi sambil terkekeh kecil
"Yeh! dasar, modus lo!" ucap Shania sambil memukul wajah Aldi dengan bantal yang ada di sofa ruang tamu
Shania kembali lagi ke kamarnya dan meninggalkan Aldi begitu saja.
Shania mengambil ponsel di kamarnya lalu menelpon Riana
Panggilan tersambung 📞..
"Tante! tante itu ngapain sih nyuruh Aldi kesini?" protes Shania
"Ya Tante kasian aja, dia bosen dirumah pengen main sama kamu, eh kamu nya nolak" ucap Riana
"Dasar tukang nguping!" kesal Shania, lalu Shania mematikan sambungan tersebut
Riana tidak sengaja mendengar obrolan Aldi dan Shania melalu panggilan tadi, Riana pun berniat untuk menyuruh Aldi ke rumah nya untuk menjagakan ponakannya itu. Riana memang sudah tahu, Aldi adalah sahabat Shania yang paling dekat dari kelas 8 SMP, Riana juga sudah kenal banyak tentang Aldi. Maka dari itu, Riana yakin Aldi sangat bisa dipercaya.
"Sha, betah amat lo di kamar" ucap Aldi yang masuk ke kamar Shania begitu saja, tanpa mengetuk pintu.
"Siapa yang suruh lo masuk?" sinis Shania
"Ya gue bosen di bawah terus" jawab Aldi
Shania yang sedang merias rambutnya di meja rias kini menghampiri Aldi yang sedang berdiri di samping pintu kamar nya
"Pintu terbuka sangat lebar,silahkan keluar" usir Shania
"Kejam amat mbak" lagi-lagi Aldi membuat Shania kesal
Shania mendorong Aldi ke luar kamarnya, lalu mengunci pintu kamar nya itu.
"Dasar cewek, kalo udah badmood ribet" ucap Aldi sendiri
•••
"Ohiya, ngomong-ngomong gue udah lama ga nyari diary gue lagi, gue takut banget diary itu hilang atau di baca sama orang"
Diary itu sangatlah berharga, ia tak mau sampai ada orang yang membaca nya.
"Apa gue tanya Aldi aja? siapa tau dia liat diary gue" tanya Shania sendiri
"Eh enggak-enggak, yang ada Aldi malah kepo sama diary gue, terus gimana dong cara nyari nya? gue udah cari kemana-mana tapi tetep aja gak ada" sambungnya kesal sendiri.
Shania berfikir sebentar
"Gue kan baru nyari di kamar, siapa tau diary nya ada di salah satu ruangan rumah gue" ucap Shania lalu keluar dari kamarnya dan mulai mencari diary nya mulai dari ruang tamu
"Nah gitu kek Sha, jangan di kamar terus, temenin gue kek" ucap Aldi tiba-tiba
"Siapa juga yang mau nemenin lo!"
"Kenapa sih, hari ini tuh lo marah-marah terus, dikit-dikit ngegas, dikit-dikit marah, kenapa kamu teh?sok atuh cerita" rayu Aldi
"Mana ada!" ucap Shania gak terima
"Oh, PMS hari pertama mungkin" ucap Aldi asal dengan nada sedikit kecil
"Ngomong apa lo?!"
.
.
.
Shania marah-marah mulu ya😆
Eh kasih tau dong dimana diary nya Shania,kasian tau dia nyari-nyari dari kemarin
Kenapa ya,Shania takut banget kalo diary nya sampai hilang atau di baca sama orang?
ada yang tau ga?hihi..
kalo mau tau,vote dulu dong,kalau udah vote nanti dilanjutin cerita nya,dan kalian juga bisa tau kenapa Shania takut banget diary itu hilang apalagi kalau sampai di baca sama orang..
Ohiya,maaf banget ya kalau part sekarang nambah gak jelas,susah banget akutu buat ngarang wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetapi Aku Mencintainya [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "J-jadi orang tua Shania meninggal gara-gara kecelakaan?" tanya Ray yang masih memegang diary Shania ditangannya "Emang nya lo gak ngerasa aneh sama kejadian orang tua lo, Sha?" lanjut Ray menatap Shania "Iya Sha, lo pengen...