41. Makan malam

32 14 0
                                    

Hai ketemu lagii!!

aaaaa jujur gatau harus bereaksi apa setelah nulis ini.

pokoknya kalian harus komen sesuai perasaan kalian setelah baca cerita ini, oke?

komen dimana kurangnya? atau ada kah kata-kata yang gak nyambung, pokoknya komen aja ya

karena.. ya baca aja sendiri awokawokawok:vVvVVv

•••

"Gue seneng bisa bantu Aldi jadian sama Ara" ucap Shania didalam mobil Ray.

"Akhirnya mereka berdua gak jomblo lagi, tinggal lo doang nih" sindir Ray.

"Nanti juga bakalan ada kok" balas Shania membela diri.

"Sekarang juga ada"

"Mana?" tanya Shania seolah tak sadar akan mendapat modus dari Ray.

"Nih cowo ganteng didepan lo" jawab nya penuh percaya diri.

"Dih pede amat lo!"

Ray terkekeh berhasil menjahili gadis itu.

"Btw besok Papa ngajak lo makan malam bersama di rumah gue, ajak Tante Riana juga" Ray mengalihkan pembicaraan nya.

"Ma..makan malam?" tanya Shania kaget sekaligus bingung.

"Iya"

"Atas dasar apa Om Rival ngajak gue makan malem?" tanya Shania.

"Papa mau minta maaf dan berterimakasih sama lo" jawab Ray seperti apa yang dikatakan Rival waktu itu.

"Om Rival gak akan marahin gue lagi kan?" terdengar dari nada suara Shania yang ketakutan membuat Ray tertawa lepas.

"Gak usah takut, Papa udah berubah kok. Intinya lo bisa apa enggak?"

Shania mengangguk. Kapan lagi di ajak makan malam bersama Papa nya Ray?

"Besok malam gue jemput lo, Papa pasti seneng dapet kabar baik kaya gini" ucap Ray. Tangannya mengusap-usap kepala Shania sedangkan tangan satunya lagi dipakai untuk menyetir.

"Kebiasaan banget acak-acak rambut gue!" Shania mendengus kesal.

"Namanya ini diusap-usap, bukan di acak-acak" balas Ray tak mau salah.

"Ini di acak-acak! liat nih rambut gue jadi berantakan, jadi jelek!" rengeknya.

"Nggakk kok, masih cantikkk" puji Ray tetapi semakin mengacak-acak rambut gadis itu.

"Serah lo deh, capek gue" Shania menghela nafas nya pasrah.

•••

Pagi ini Shania tengah sibuk memilih baju. Padahal acaranya malam tetapi sudah sibuk dari sekarang.

"Duh gue pake baju apa dong? gak ada yang cocok gue pake" ucap Shania sendiri sambil menatap kamarnya yang berantakan dipenuhi baju-baju dari lemari Shania

"Ya ampun Shania kamu apa-apaan?" Riana yang baru masuk ke dalam kamar Shania terkejut ketika melihat kamarnya berantakan.

Sementara Shania hanya nyengir tak berdosa.

"Aku lagi pilih-pilih baju buat nanti malem."

"Buat apa? ada acara?" tanya Riana sambil menghampiri Shania yang sedang duduk di pinggir kasur

Shania mengangguk. "Heem, Papa nya Ray ngajak makan malam nanti. Boleh ya Tan?"

Riana mengernyit. "Makan malam atau kamu sama Ray mau cari tahu tentang orang tua kamu lagi?" tanya Riana waspada

Tetapi Aku Mencintainya [END]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang