15. Murahan katanya

88 27 9
                                    

"Padahal dulu Ray itu jauh dari kata skors, kenapa dia malah jadi seperti ini?" tanya Rival sendiri

"Saya yakin bahwa perempuan itu yang membuat Ray jadi seperti ini sekarang!"

"Iya,saya sangat yakin bahwa dia penyebab Ray sampai di scors!"

Lelaki paruh baya itu meraih ponselnya yang berada di meja ruangannya

Dret! dret! dret!

Saat Shania sedang menyiapkan bekal untuk seseorang disekolah dirinya mendengar suara telepon berdering. Shania langsung meraih ponselnya yang berada di atas meja makan lalu mengangkat nya. walaupun ia tak kenal siapa pemilik nomor telepon itu

"Halo ini siapa?" tanya Shania kepada sambungan telepon itu

"Jauhi anak saya!"

"Sebentar, bapak siapa ya?" tanya Shania tak tahu siapa yang menelpon nya

"Maaf pak,saya tidak kenal bapak maupun anak bapak. mungkin bapak salah sambung?" lanjutnya saat sang pemilik suara tak lagi berbicara

"Mulai sekarang jauhi anak saya Ray!" sang pemilik suara itu meninggikan suaranya.

"Kamu kan penyebab anak saya diskors! anak pembawa sial!" lanjutnya membuat Shania sakit hati

"Saya gamau lihat anda dekat lagi dengan anak saya! jika kamu berani melanggar perintah saya, siap-siap saja hidupmu tidak akan tenang!" ancam Rival dibalik telepon itu,lalu mematikan nya secara tak berpihak

•••

Hari ini hari dimana Ray dan Aldi selesai di skors,maka mereka bisa masuk sekolah lagi seperti biasa.

Ray mengerutkan keningnya bingung saat tempat duduk sebelahnya diisi oleh Ara,bukan Shania. lantas Ray menegurnya dan menyuruh Ara pindah dari tempat itu

Namun,Shania yang ada di bangku belakang tempat asal Ara duduk disana,ia berjalan menghampiri Ray.

"Lo duduk sama Ara"

"Gak bisa gitu dong,Bu Lala kan udah atur lo yang duduk sama gue"

"Gue mau duduk sendiri." setelah itu Shania kembali ke tempat duduknya tanpa mengatakan apa-apa lagi

"Udah biarin aja sih,kok bisa-bisanya kamu suka sama cewek modelan Shania" cibir Ara

"Bacot lo cabe!"

Bu Lala sudah masuk ke kelas,Ray pun mendudukkan dirinya di sebelah Ara,dengan pasrah. dan pelajaran pun dimulai seperti biasa.

Istirahat telah berlangsung sejak 5 menit yang lalu,kini Shania sedang berjalan ke perpustakaan katanya Aldi ada disana.

"Hai," sapa Shania saat mendapatkan Aldi yang sedang duduk di kursi sambil membaca buku

"Hai,sini duduk" suruh nya

"Ini apa sha?" tanya Aldi saat dirinya melihat Tupperware yang dibawa Shania

"Ah iya,ini nasi goreng spesial buat lo" jawab Shania sambil tersenyum manis

"Wah,makasih banyakk tau aja gue lagi laper"

"Apa sih yang gue gak tahu" ia terkekeh pelan

"Ngomong-ngomong Ara mana? biasanya kita selalu kumpul bertiga. sekarang gue rasa jarang banget ya"

"Aldi tau masalah ini gak ya?" batin Shania bingung

"Eh,gak dimakan? ga enak ya? gasuka ya?" tanya Shania mengalihkan pembicaraan

"Masa makan di perpustakaan,di marahin nanti."

Lalu Aldi membawa Shania keluar dari perpustakaan dan beranjak pergi ke kantin.

Tetapi Aku Mencintainya [END]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang