38. Minta maaf

27 16 0
                                    

"Minum dulu" Rega memberikan air mineral yang ia beli tadi

Monica menerimanya. "Thanks"

"Ngapain lo di jembatan?" seperti nya Rega benar-benar ingin tahu jawaban itu

"Bunuh diri." jawab Monica tanpa basa-basi

"Dosa. lagian ngapain lo mau bunuh diri segala?" balas Rega

"Lo gak tau permasalahan nya. gue udah gak sanggup,maka dari itu gue milih buat akhiri hidup gue." ungkap Monica

"Kehidupan lo masih panjang. lo juga masih punya gue, jangan pernah berfikir buat akhiri hidup lo gitu aja." nasehat Rega

"Udah 3 tahun lo pergi,dan sekarang baru balik lagi. lo gak tau rasanya kesepian disaat lo gak ada" curhat Monica

"Yaudah,yang penting sekarang gue udah balik ke Indonesia dan temuin lo" kata Rega sambil menarik Monica ke dalam dekapan nya

Rega,si pria tulus dan perhatian. sahabat laki-laki yang sangat dekat dengan Monica sewaktu SMP. namun,mereka dipisahkan karena Rega harus ikut papa nya ke London.

Dan sekarang, mereka dipertemukan kembali.

"Gue mau lo ceritain semuanya kenapa lo bisa berniat untuk bunuh diri." ucap Rega butuh penjelasan.

Monica awalnya yang sedikit ragu ingin menceritakan kini memberanikan diri. ia memang bersalah sudah melakukan ini semua, Monica tahu jika yang dilakukan nya ini salah besar.

"Lupain Aldi Aldi itu,gue bisa jadi sok-sok Aldi itu,gue ngerti kenapa lo bisa bersikap kaya gini. orang-orang itu hanya mandang lo dari luar. gue tahu aslinya lo ga kaya gini. sekarang gue minta lo berubah ya? lo harus minta maaf ke orang-orang yang udah lo celakai, jangan ngerasa sendiri. ada gue yang selalu di dekat lo."

Yang dikatan Rega ada benarnya. dulu Monica tak pernah berbuat jahat seperti ini,tapi karena adanya masalah di rumah membuat dirinya melampiaskan kemarahannya kepada orang yang disekitarnya.

Semenjak kepergian Rega, Monica baru kali ini merasakan ucapan tulus dan lembut itu menyapa dirinya.

Hanya Rega yang bisa mengerti keadaan nya dari dulu hingga saat ini. hanya Rega yang bisa menenangkan dirinya. hanya Rega yang bisa menasihati nya dengan lembut tanpa ada kekerasan dalam suaranya.

"Gue akan berusaha buat berubah. karena sudah ada lo yang kembali lagi,dan nemenin gue." balas Monica hangat

•••

"Pasien bernama Tesya hanya terkena benturan yang ringan dikepala nya. tak perlu ada yang dikhawatirkan, hanya saja pasien Tesya perlu di rawat untuk perawatan lukanya." ucap Dokter yang baru saja memeriksa keadaan Tesya

"Baik Dok, terimakasih" ucap Ara dan Aldi yang ada di dalam ruangan itu. tak lama dokter pun pergi keluar.

"Gara-gara gue-"

"Nggak. lo gak salah, gue pantes dapetinnya, mungkin ini karma buat gue" potong Tesya cepat

"Get well soon,Sya" ucap Aldi

"Thanks"

Drttt!drttt!

"Ra, maaf ya kayanya gue dan Ray gak bisa nyusul ke rumah sakit. tapi besok gue dan Ray bakal usahain buat jenguk Tesya" ucap Shania di sambungan telepon itu

Tetapi Aku Mencintainya [END]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang