29. Cafe

33 17 0
                                    

"Hai selamat pagi,gue bawain sandwich nih buat sarapan kalian" Tesya menyodorkan sebuah toples berwarna kuning yang berisi sandwich untuk mereka berempat.

"Makasih Tesya! tau aja gue belum sarapan" ucap Shania

"Gak lo kasih racun kan?" tuduh Aldi

"Lo ada masalah apa sih sama gue? nuduh yang enggak-enggak, gak mungkin gue kasih racun lah!" sewot Tesya

"Yaelah nanya doang sensi amat!" sahut Ray

"Udah-udah gausah ribut, mending makan sandwich nya aja" Shania mengalihkan topik

"Lo aja, gue belum mau mati sekarang" celetuk Aldi

"Yo Al,kita ke kantin ajaa" Ray menaruh tangannya dipundak Aldi dan pergi bersama ke kantin

"Yeehhh! sembarangan banget kalau ngomong!" kesal Shania

"Udah biarin aja Sha"

"Tapi Tesy..." Ara menjeda ucapannya

"Ini beneran gak ada racunnya kan?" sambung Ara

•••

Hari ini seharusnya sudah masuk jam pelajaran. tapi, guru-guru mendadak ada rapat sekolah. sehingga di jam 10.19 saja murid-murid masih pada di luar, terlebih lagi kebanyakan murid yang sedang makan di kantin. termasuk Shania, Ara, Aldi, Ray, dan juga Tesya

"Mpok Yanti lama banget deh baksonyaa" Ara mengeluh karena ia sudah kelaparan

"Tauu,gue kelaparan banget nih!" sahut Aldi

"Kantin lagi rame gini Ra, mungkin masih dibuat" ucap Shania menenangkan

"Gue tanyain ke Mpok Yanti ya? takutnya pesanan kita di ambil orang lain" ucap Tesya. Shania dan Ara mengangguk

Tesya berjalan ke tempat baso milik Mpok Yanti

"Monica lo ngapain?!"

"Gue sengaja nyuruh Mpok Yanti memperlambat pesanan kalian!" jujur Monica

"Kita semua ada masalah apa lagi sih sama lo?!" tanya Tesya emosi

"BANYAK!" dan keributan mereka mulai terdengar oleh seluruh siswa yang ada di kantin

"Monica, nih bakso nya udah gue kasih cabe extra pedes dan tentunya udah gue kasih bumbu rahasia di dalam nya" Syita yang baru keluar dari dapur Mpok Yanti menyodorkan lima mangkuk diatas napan kepada Monica

"Eh ada Tesya juga? yah keceplosan gue. nih dimakan ya" kini Syita menyodorkan napan itu kepada Tesya

Tesya dapat melihat baksonya yang sudah berwarna merah mencolok. ia sudah mengira pasti didalam nya ada apa-apa.

PRANGG!

"Lo aja makan situ!" Tesya tak segan-segan menjatuhkan napan nya,yang tentunya membuat kelima mangkok itu pecah

"Tesya,ini apa-apaan?" Shania dan Ara yang dari tadi mendengar keributan kini menghampiri Tesya

"Kalau aja gue gak kesini mungkin  kita semua udah makan racunnya Monica!" jelas Tesya

"Gue gak habis pikir ya sama lo! kita ini gak ada masalah apa-apa,tapi tiba-tiba lo bersikap kaya gini!" ketus Ara

"Selagi lo masih deket sama Aldi,gue bakal buat masalah terus!" tantang Monica

Aldi yang merasa namanya di sebut, menghampiri tempat itu.

"Kalau lo ada masalah sama gue dan Ara gak usah melampiaskan ke Shania,Ray dan juga Tesya stres!"

Tetapi Aku Mencintainya [END]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang