1.

30.5K 682 11
                                    

Pagi yang cerah di kota Jakarta, suara deru mesin kendaraan dan asapnya memenuhi jalanan kota ini. Kendaraan mulai berlalu-lalang karena sang pemilik bergegas pergi bekerja atau menjalankan aktivitasnya. Namun di salah satu jalan ada kegiatan penertiban lalulintas yang di lakukan oleh polisi setempat, mengharuskan beberapa kendaraan berhenti untuk diperiksa kelengkapan surat-suratnya dan pemeriksaan kendaraan. Sebuah mobil Fortuner warna putih terpaksa harus berhenti karena salah seorang polisi mencegahnya. Sang pemilik menurunkan kaca mobilnya setengah setelah polisi tadi mengetuk beberapa kali kaca mobilnya.

" Selamat pagi mbak, maaf boleh saya lihat kelengkapan surat-surat kendaraan anda?" Ucap sang polisi dengan tutur kata yang halus dan ramah.

" Sebentar ya pak." Ucap si pengendara yang merupakan seorang wanita muda.

Beberapa saat kemudian gadis tadi menyerahkan surat kendaraannya pada Polisi. Terlihat dia membaca surat tersebut dengan teliti.

" Maaf mbak, boleh turun sebentar kami harus melakukan pemeriksaan di dalam kendaraan anda untuk memastikan anda tidak membawa barang-barang yang bersifat kriminal." Pinta sang polisi dengan ramah lagi.

" Owh iya bisa anda perlihatkan SIMnya." Imbuh sang polis muda itu sebelum sang pemilik akan membuka pintu mobilnya.

" Sebentar pak saya lupa naruhhya dimana. Ya udah bapak priksa dulu aja mobil saya." Ujar gadis tadi lalu keluar dari mobilnya sambil menenteng tasnya.

Setelah itu polisi langsung memeriksa keadaan di dalam mobil ini, ya sedikit berantakan terlihat beberapa benda di letakan sembarangan. Sedangkan sang pemiliknya sibuk mengobrak-abrik isi tasnya, mencari kartu SIM A nya yang ntah dia simpan dimana terakhir kali. Karena kartu SIM nya tidak dia temukan di tas, makan gadis berambut panjang ini menunggu polisi sampai selesai memeriksa mobilnya. Kenapa lama banget sih? Emang mobil gue ada narkobanya apa? Batin gadis cantik ini sedikit heran.

" Pak masih lama nggak? Saya buru-buru nih mau meeting di kantor." Ungkap gadis di samping mobil yang berdiri tanpa alas kaki. Karena memiliki kebiasaan menyetir dengan kaki telanjang. Aspal kota Jakarta juga sudah terasa panas walaupun tidak sepanas saat siang hari.

" Sudah mbak, boleh saya lihat SIM nya?" Tutur polisi tadi dan menatap gadis yang terlihat mulai merasa kakinya kepanasan.

" Kayanya di mobil deh pak, sebentar saya cari dulu." Jawab gadis ini lalu masuk ke dalam mobilnya dan mencari benda itu.

Saat dia sedang sibuk mencari keberadaan SIM A nya tiba-tiba ada yang memanggil namanya, sampai kepalanya terbentur pintu mobil karena terkejut. Kemudian dia turun dari mobil dan tidak sengaja dirinya malah hampir terjatuh jika tangan polisi muda tadi tidak cekatan menahan pinggangnya. Seperkian detik kemudian dia sadar dan melihat siapa yang memanggilnya tadi.

" Rona, kamu nyari apa kok sampai ditungguin polisi gitu?" Tanya pemuda yang tadi memangilnya.

" Aaa... Nyari SIM." Jawabnya cepat.

" Trus ada?"

" Ada. Ini." Lalu Rona memberikan kartu SIM nya pada polisi tadi.

Sengaja juga Rona sedikit berdiri berjinjit di samping polisi muda yang sedang membaca SIM miliknya. Memandang wajah yang terlihat beberapa peluh mengalir di pelipis polisi muda ini.

Sretttt

" Rona, kamu ngapain deket-deket sama polisinya?" Tanya pemuda tadi setelah menarik lengan Rona dengan kasar.

" Hlo emangnya kenapa? Salah gitu kalo calon istri deket-deket sama calon suaminya?" Ketus Rona tanpa memikirkan apa yang baru saja dia ucapkan. Hingga membuat polisi tadi menatapnya heran, tapi Rona berusaha menetralkan ekspresi wajahnya agar tidak terlihat gugup di depan mantan pacarnya.

Bersemi di pelaminan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang