Sudah 3 hari lamanya Rona ditinggal pergi tugas suaminya dan selama itu juga, dia tinggal sendirian di rumah. Setiap pagi dia lebih memilih sarapan di luar dan pulang kerumahnya juga sudah mendekati jam tidur. Dia hanya merasa kesepian saja saat di rumah, jika ada Kendra pasti dia akan langsung pulang setelah bekerja. Tapi sejak kemarin dia memilih pergi makan di luar untuk makan malamnya, mencari suasana yang lebih ramai. Salma dan beberapa temannya lah yang menjadi teman makan malamnya hari ini. Di satu caffe yang dulunya sering mereka kunjungi saat malam Minggu menjadi pilihannya untuk makan malam kali ini.
" Eh, tapi gue ngerasa kaya masih perawan tau nggak." Ujar Rona disela-sela makannya.
" Ya elah, inget suami lo pergi tugas ye. Jan sampai lu kencantol cogan lagi." Peringat Salma.
" Na, lo di tinggal begini nggak kangen nganu-nganu sama suami lo apa?" Tanya Agus dengan ekspresi mesumnya.
" Nganu-nganu wae pertanyaan lo. Yang lain aja deh." Sebal Rona karena sejak kemarin temannya ini hanya membahas anu-anu aja.
" Ya elah tinggal jawab iya apa nggak aja susah banget lo." Protes Agus lalu memanyunkan bibirnya beberapa cm.
" Owh iya, minggu nanti gue mau ke puncak. Siapa yang mau ikut?" Tawar Robbi.
" Pengen... Tapi, nggak deh." Ungkap Rona yang sebenarnya rindu pergi hang out dengan teman-temannya ini.
" Minta izinlah sama suami lo." Tutur Fatur dengan mudah.
" Iya tuh."
" Nggak tau ah, ntar gue pikirin lagi." Tungkas Rona.
Sebenarnya dia kurang yakin jika keinginannya akan di iyakan oleh suaminya. Tapi apa salahnya mencoba bukan? Ya ya, mungkin tidak semudah yang dibayangkan tapi tetap saja dia akan mencoba. Lagipula saat weekend nanti pasti Kendra belum pulang, jadi bisa dijadikan alasan.
Sebelum pulang Rona menyempatkan diri untuk mampir kesalah satu supermarket yang masih buka di pukul 9 malam. Dia hanya ingin membeli beberapa kebutuhan rumah yang sudah habis dan menyetok makanan yang mulai terkikis, karena ulah mulutnya. Uang bulanan yang diberikan Kendra juga lebih dari cukup, jadi dia bisa lebih mudah mengatur keuangan rumah tangganya. Namun saat dia berjalan sendirian dia melihat seorang pemuda yang tidak asing di penglihatannya. Ya itu adalah Ardi yang sedang pergi berbelanja dengan ibunya.
" Rona, apa kabar nak." Sapa Yuni ibunya Ardi dengan ramah.
" Alhamdulillah baik tante, tante apa kabar juga." Balas Rona lalu mencium punggung tangan Yuni.
" Alhamdulillah baik juga. Kamu kesini sama siapa? Mama kamu?" Tanya Yuni karena sebenarnya dia belum tahu jika Rona sudah memiliki suami.
" Emh... Sendiri aja kok tan." Jawab Rona tersenyum simpul.
" Kamu udah lama tau nggak main kerumah. Kapan-kapan main ya." Ajak Yuni dengan suara yang ramah. Menang ibu 4 anak ini sangat menyukai Rona, dia bilang gadis ini adalah anak yang baik dan selalu bisa membuat Yuni nyaman dengannya. Tapi siapa yang menyangka jika calon mantu yang dia idam-idamkan tidak bisa bersama dengan anaknya lagi.
Rona hanya tersenyum menanggapi ajakan Yuni untuk pergi ke rumahnya. Apa Ardi nggak bilang kalo gue udah nikah ya? Batin Rona sedikit melirik kearah mantan pacarnya. Ntahlah Rona kurang tau soal ini, itu urusan Ardi dan ibunya.
Flashback
Setelah pulang kuliah biasanya jika tidak terlalu sore, Rona akan pergi menemani Ardi berjualan. Meskipun capek setelah seharian melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswi semester akhir, dia tetap menyempatkan waktu untuk pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemi di pelaminan ✔️
RomanceBerawal dari ketemu mantan di penertiban lalu lintas, Rona langsung nilang status polisi disebelahnya. Niatnya ingin mengajak kerjasama malah diajak nikah sama pak polisinya.