17.

6.2K 270 0
                                    

" hati-hati papa mama...." Seru Rona saat mobil yang dikendarai oleh papanya meninggalkan pekarangan rumahnya.

Flashback

Satu jam yang lalu saat Ridho dan Dina bertamu di rumah pasangan baru ini. Pria paruh baya ini membahas jika dirinya menginginkan anaknya segera memberikan dia seorang cucu.

" Ayo dong Na, papa udah pengen gendong cucu nih. Papa juga pengen pamer sama teman-teman kalo papa juga punya cucu." Rengek Ridho pada anaknya.

" Ya tapi pa, bikin anak itu nggak gampang. Jadi papa sabar-sabar aja deh." Tanggap Rona jengah dengan permintaan papanya.

" Kalo kalian mau usaha pasti di kasih kok sama Allah. Makanya lebih rajin lagi olahraganya." Ucap Ridho dengan tatapan menggodanya dan senyum nakalnya.

" Ken, nih papa bawain ini. Biar makin tahan lama." Ucap Ridho lalu memberikan sebuah kotak yang Kendra ketahui itu adalah sejenis obat. Benar itu adalah obat kuat khusus pria agar lebih tahan lama saat di ranjang. Kendra hanya mampu tersenyum simpul dengan hadiah dari mertuanya. Sedangkan Rona sudah mengadukan kelakuan papanya pada Dina, kenapa pria paruh baya ini harus repot-repot membawa obat seperti ini.

" Ih papa, ngeremehin banget sih. Kendra itu kuat tau nggak perlu minum-minum obat kaya gini. Apaan ini nggak ada gunannya." Elak Rona dengan nada meremehkan obat kuat yang dibawa Ridho.

" Emang bener Ken?" Tanya Ridho.

" Pa... Udah dong jangan digodain terus anaknya. Itukan privasi mereka." Lerai Dina yang juga heran kenapa suaminya bertanya hal-hal semacam ini, pasti anaknya malu.

" Habisnya ma... Mereka ini disuruh bikin anak aja males. Padahalkan papa pengen punya cucu yang banyak, biar rame pas lebaran nanti." Terang Ridho hingga membuat putrinya yang sedang minum tersedak.

" Papa....." Protes Rona marah.

" Makanya buruan kasih kabar ke papa kalo kamu hamil. Papa tunggu secepatnya, kalo nggak.... Papa yang bikinin adik buat kamu." Ancam Ridho dan pura-pura marah dengan pasangan didepannya.

Mata Rona melotot mendengar ucapan papanya, dia protes dengan ancaman Ridho. Bagaimana bisa dia dibuatkan adik disaat umurnya sudah cukup untuk memiliki seorang anak. Ah... Sial papanya selalu menang dalam hal berdebat soal anak. Sebenarnya dia tidak terlalu peduli dengan ancaman papanya tapi dia juga berpikir pria senja ini terkadang juga suka nekat melakukan hal-hal yang diluar dugaan.

" Ya udah iya, Rona yang ngalah aja. Biar Rona yang ngasih cucu daripada punya adik." Pasrah Rona dengan raut wajah yang kesal atas kekalahannya melawan suara papanya.

" Nah gitu dong. Ken, nanti malam langsung gas aja ya." Kode Ridho pada menantunya yang lebih memilih banyak diam dibandingkan ikut nimbrung obrolan ayah dan anak ini.

" Udah ah, mending papa pulang aja deh. Jangan pengaruhin Kendra. Ma ajak pulang si papa dong." Kesal Rona yang sudah menjadi-jadi karena ulah Ridho yang masih terus menggoda mereka.

Ya pada akhirnya Ridho memilih pulang karena ini juga sudah malam dia tidak ingin mengganggu anaknya untuk membuatkan cucu untuknya.

Flashback off

Setelah kepulangan Ridho dan Dina, sepasang suami-istri ini lalu duduk di ruang tengah yang menjadi tempat mengobrol mereka tadi. Rona memejamkan matanya sejenak untuk meredam emosi di dalam dirinya, karena permintaan sang papa dan kesanggupannya memberikan cucu untuk pria senja itu. Apa ini udah waktunya ya gue nyerahin diri ke Kendra? Aaaaa tapi gue masih takut. Batin Rona lalu menatap Kendra yang sedang sibuk menonton acara di televisi, mungkin Kendra tidak pernah menuntutnya untuk mau melakukan hubungan suami-istri. Karena pria ini tidak ingin membebani istrinya dengan hal itu, dia akan menunggu sampai Rona siap jadi tidak ada penyesalan nantinya.

Bersemi di pelaminan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang