35.

4.3K 256 22
                                    

Assalamualaikum.....

Vita update lagi nih hehehe...

Maaf ya lama soalnya aku lagi males buat up. Tapi karena banyak yang ngamok setelah baca part sebelumnya, ya udah hari ini aku up aja.

Biar pada nggak darah tinggi, kasian masih muda.

HAPPY READING KAWAN ♥️











Tadinya setelah Kendra selesai menyuapi bubur dan membantu Rona minum obat. Pria ini berniat untuk menemui Shafa, dia juga khawatir dengan kondisi gadis kecil itu. Tapi sayang istrinya tidak sama sekali mengizinkan dirinya pergi, wanita ini malah mengancamnya. Terpaksa Kendra tetap berada di samping sang istri yang demamnya mulai turun meskipun Rona masih sering mengeluh pusing.

" Jangan pergi ya, aku nggak suka lihat kamu akrab sama wanita lain kaya tadi sore." Ucap Rona tanpa sadar, karena efek obat yang dia minum menimbulkan rasa kantuk.

" Aku cemburu Ken, aku takut kehilangan kamu. Makanya aku ikutin kamu sampai kehujanan kaya gini. Aku nggak mau kamu pergi." Lanjut Rona setengah sadar.

" Tetap disini ya sama aku..." Tungkas Rona sebelum benar-benar terlelap.

Jadi tadi kamu ngikutin aku Na? Sampai kehujanan kaya gini? Pasti dia juga salah paham sama kejadian tadi. Guman Kendra dalam hati. Kenapa dia tidak tau jika istrinya mengintai dirinya sampai seperti ini. Kendra masih mengelus kepala istrinya, dia merasa bersalah lagi setelah mendengar penuturan istrinya tadi.

Besoknya Rona sudah jauh lebih baik tapi Kendra melarangnya untuk pergi keluar rumah apapun itu alasannya. Wanita ini hanya bisa pasrah dengan perintah suaminya. Lagi pula semalam Kendra juga menuruti permintaannya agar tidak pergi menemui Shafa. Rasanya hatinya jauh lebih bahagia saat bangun dari tidurnya karena melihat wajah suaminya disampingnya.

" Aku berangkat dulu. Kamu hati-hati dan jaga kesehatan. Jangan sampai kaya semalam lagi oke." Pesan Kendra sebelum berangkat bekerja pagi ini.

" Iya, nanti habis pulang kerja langsung pulang ya. Nggak usah mampir-mampir, istrinya kan udah cantik." Pesan balik Rona dan tersenyum.

CUP

" Ah... Nggak manis kalo lagi sakit gini." Goda Kendra dan Rona hanya tersenyum sambil memukul ringan lengan suaminya.

Sore ini disebuah taman kota, Kendra pergi menghampiri seorang wanita yang duduk bersama anak kecil di seberang sana. Sebenarnya dia juga ragu untuk melangkah lagi, mengingat istrinya semalam sampai sakit karena mencoba mencari fakta tentangnya.

" Om ganteng..." Seru Gania saat melihat Kendra berdiri tak jauh darinya. Gadis kecil itu langsung menghambur memeluk kaki Kendra. Pria ini hanya tersenyum menanggapi Gania.

" Om kita main yuk om, aku udah bawa bola." Ujar Gania semangat.

" Sha aku mau ngomong sama kamu." Ucap Kendra pelan.

" Emh... Gania kamu kesana dulu ya. Mama ada perlu sama om." Pinta Shafa lalu Gania segera berlari ke arah yang ibunya maksud.

Sejenak Kendra terdiam untuk merapikan kembali kata-kata yang akan dia ucapkan pada Shafa.

" Sha... Jangan pernah temuin aku lagi ya. Apapun itu alasannya, meskipun itu Gania yang minta. Aku cuma nggak mau kalo sampai istri aku tau, kemarin dia sakit karena lihat kita di taman. Aku nggak mau buat dia sakit lagi. Mungkin hari ini bakal jadi hari terakhir kita ketemu, selebihnya anggap aja cuma kebetulan." Ucap Kendra dengan jelas.

" Tapi Gania terlanjur suka sama kamu Ken." Jujur Shafa ragu.

" Aku nurutin Gania karena aku kasihan aja sama dia. Gania butuh kasih sayang seorang ayah, tapi itu bukan dari aku Sha. Inget aku udah punya istri dan aku harus jaga perasaan dia. Aku harap kamu ngerti." Terang Kendra yang tidak ingin mengulangi kesalahannya lagi. Cukup dia membuat istrinya sakit dan over thinking terhadapnya.

Bersemi di pelaminan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang