23.

5.1K 241 1
                                    

Hay teman-teman sebelumnya aku mau ngucapin terimakasih buat kalian semua yang udah baca dan vote cerita ini. Karena tanpa kehadiran kalian cerita ini cuma jadi pajangan di draf WP aku 😂😂

.
.
.
.
.

Happy reading teman


" heh, Serona anaknya pak Ridho. Nggak pulang lo, malam jumat nih nggak ada planning buat sunah rasul?" Kejut Salma yang baru saja menyelesaikan tugasnya.

" Sunah rasul? Sunah yang gimana tuh? Baca Al-Quran?" Tanya Rona yang saat ini sedang mode lola.

" Ya ampun, jangan sok polos deh lo. Itu sunah rasul nya orang yang udah nikah. Pahamkan lo?" Jelas Salma dengan wajah menggodanya dan menaik-turunkan alisnya.

Di dalam perjalanan pulang Rona terus memikirkan ucapan sahabatnya soal kegiatan malam Jumat bagi mereka yang sudah menikah. Kenapa gue terus mikirin hal itu sih? Masa iya gue yang mulai? Tapikan Kendra lagi diemin gue, ya meskipun gue nggak tau apa salah gue. Batinnya bergulat dengan pikirannya yang bingung harus melakukan apa agar Kendra tidak diam terus seperti semalam.

" Emh... Kendra kan suka martabak manis. Apa gue beliin itu ya? Ya itung-itung sogokan biar dia nggak diem terus." Guman Rona saat melihat gerobak penjual makanan yang dimaksud.

Setelah mendapatkan pesanannya Rona pun melanjutkan perjalanan pulang. Ya semoga saja dengan martabak manis ini hati suaminya bisa luluh dan dia bisa seperti biasanya. Sesampainya di rumah Rona sedikit heran dengan keberadaan sebuah mobil dan beberapa motor yang terparkir rapi di depan rumahnya. Siapa?? Rona yang penasaran pun langsung masuk kedalam rumah lewat pintu depan yang setengah terbuka. Saat dia akan memanggil nama suaminya, pandangannya terhenti pada sekumpulan pria yang sedang asyik duduk di ruang tengah rumahnya. Dengan reflek para pria tadi menoleh ke arah Rona yang kini sedang berdiri dengan membawa plastik.

" Hallo... Rona..." Sapa pria-pria tadi kecuali Kendra yang hanya tersenyum simpul melihat istrinya yang sudah pulang.

" E... Hallo... Juga. Kalian teman-temannya Kendra ya?" Balas Rona kikuk karena terkejut lalu dia memandang suaminya sedikit tajam. Dia heran kepada pria tampan itu, kenapa tidak memberitahu dirinya jika Kendra mengajak teman-temannya ke rumah.

" Iya, Rona baru pulang kerja?" Jawab salah seorang pria.

" Iya, emh... Ya udah lanjutin aja nobarnya. Have fun ya." Ucap Rona lalu berjalan menjauh dari ruang tengah.

" Pantesan lo betah di rumah Ken, orang istri lo kucel aja cakep gimana kalo nggak?" Ujar salah satu teman Kendra.

" Bener tuh, kayanya perhatian banget sama lo." Sambung teman Kendra yang lainnya.

" Mau dong gue dikenalin sama yang kaya Rona gitu." Usul Aska yang memang iri pada sahabatnya.

Sedangkan Rona yang di dalam kamar terus menggerutu karena suaminya tidak memberitahu tentang kehadiran teman-temannya. Ck. Apa susahnya sih chat ngasih tau kalo teman-temannya ke rumah. Kesal Rona sambil memakai skincare nya di wajah. Untung saja Rona tadi tidak memanggil suaminya dengan suara yang manja, coba kalo itu benar terjadi pasti rasanya akan malu sekali.

Selesai dengan urusan dirinya, Rona memutuskan untuk keluar kamar dan pergi ke dapur. Terlihat dapur rumahnya sedikit berantakan, mungkin saja tadi mereka habis makan bersama. Melihat martabak manis disebelahnya membuatnya berpikir dua kali, apakah akan dia jadikan suguhan atau akan dia berikan pada Kendra saja? Tapi kalo sudah dingin rasanya juga berbeda nanti.

" Aduh.... Rona kok repot-repot banget sih." Ujar teman Kendra saat melihat Rona meletakkan sepiring martabak manis di meja.

" Nggak kok, ayo dimakan." Tutur Rona dengan ramah, walau bagaimanapun mereka adalah teman Suaminya jadi dia harus mengesampingkan rasa kesalnya saat ini.

Bersemi di pelaminan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang