42.

4.7K 285 2
                                    

Paginya Rona terbangun dari tidurnya dalam dekapan suaminya. Pria itu sejak semalam selalu memeluknya, karena masih merasa bahagia dengan hasil tes pack semalam. Merasa seseorang telah mengusik tidurnya, membuat pria berbaju hijau ini terbangun dan melihat siapa yang telah mengusik tidurnya. Kendra mengeratkan pelukannya dan itu membuat Rona mendengus sebal, wanita ini memukul pelan lengan kekarnya agar pelukannya melonggar.

" Bentar lagi sayang..." Guman Kendra dengan masih menutup kedua matanya.

" Lepasin Ken, aku nggak bisa nafas." Keluh Rona kesal.

" Nanti aku kasih nafas buatan." Jawab Kendra enteng dan semakin merapatkan tubuhnya pada istrinya.

" Kendra.... Lepasin...." Lagi Rona berteriak.

" Oke aku lepasin, tapi kiss dulu." Setuju Kendra dengan satu permintaan yaitu dicium.

" Nggak mau, kamu kan jahat sama aku. Kamu mau ninggalin aku hari ini." Acuh Rona enggan menatap suaminya.

Kendra lalu melepaskan pelukannya, sepertinya Rona memang benar-benar masih marah jika dia tidak bisa membatalkan tugasnya. Rona masih saja merajuk dan tetap tidak mau makan sampai ada kabar jika Kendra batal tugas. Pria itu lalu memeluk istrinya dari belakang dengan posisi terduduk di atas ranjang.

" Gimana aku bisa pergi kalo kamu aja nggak mau makan terus. Apalagi sekarang disini ada baby nya, aku jadi makin khawatir sama kalian." Guman Kendra dan sedikit mengelus perut rata Rona.

" Ma... Mak..sud kamu apa, bilang kaya gitu?" Kejut Rona saat mendengar kata baby dari mulut suaminya, sejak kapan dia hamil?

" kamu kan lagi hamil, benerkan??" Bukannya menjawab Kendra malah berbalik bertanya. Bukankah Rona sudah tau jika dirinya hamil? Makanya hasil tes pack nya ditinggalkan di kamar mandi.

" Kata siapa?" Kejut Rona lagi lalu memandang suaminya heran.

" Tes pack yang di kamar mandi itu punya kamu kan?" Tanya Kendra memastikan karena istrinya malah kaget kalo ditanya hamil.

Rona mengingat-ingat kembali apakah dia telah melakukan tes kehamilan lagi? Tapi kalo iya kenapa dia tidak tau hasilnya. Ini sungguh aneh dan dia saja tidak percaya dengan ucapan suaminya.

" E.. emang hasilnya apa?" Tanya Rona yang tidak begitu yakin dengan kejadian kemarin.

" Dua garis, artinya positif kan?" Jawab Kendra polos.

Mata Rona terbelalak saat mendengar jawaban Kendra dan tiba-tiba saja dia teringat dengan kegiatannya sebelum mandi kemarin. Iya dia ingat, dia kemarin melakukan tes kehamilan tanpa sempat melihat hasilnya karena lupa. Jadi hasil dari tes kehamilannya kemarin adalah positif? Dia kembali bertanya pada Kendra apakah itu memang benar hasilnya? Dan Kendra hanya mengangguk sambil tersenyum. Rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang di depan Rona saat ini, dia lalu memeluk suaminya dengan erat sambil menangis haru karena masih tidak percaya dengan semua ini.

" Hlo kok nangis? Harusnya seneng dong, kan sebentar lagi bakal dipanggil mama." Hibur Kendra agar Rona tidak menangis lagi, ya dia tau ini adalah tangisan kebahagiaan tapi dia lebih suka melihat istrinya tersenyum.

" Ya ya... Aku masih nggak percaya aja Ken. Selama ini setiap ngelakuin tes selalu negatif hasilnya, jadi sekarang aku seneng banget. Emang bener apa kata kamu waktu itu Allah bakal ngasih dia disaat kita emang benar-benar udah dipercaya sama Allah." Ungkap Rona yang masih terus menangis haru di depan Suaminya. Memang momen yang mengharukan pagi ini, maka Rona tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia itu.

" Udah -udah, sekarang kamu mandi trus siap-siap. Aku anter ke dokter, biar tau baby kita usianya berapa." Ujar Kendra tersenyum dan menghapus jejak air mata di wajah sembab Rona.

Bersemi di pelaminan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang