Rona baru saja pulang bertemu penerbitannya untuk membahas novel karyanya, yang akan di cetak. Akhirnya dia memiliki kegiatan di luar rumah juga, setelah lama keluar dari pekerjaannya. Dia memasuki mobilnya dan mulai menjalankannya, membelah jalanan kota siang ini. Cukup panas juga cuaca hari ini sampai-sampai ac di mobilnya tidak begitu terasa.
" Kayanya ngerujak enak nih." Guman Rona yang tiba-tiba ingin sekali makan yang pedas dan segar-segar gitu.
Akhirnya dia berhenti di toko buah pinggir jalan. Wah matanya langsung berbinar saat melihat jajaran buah-buahan yang segar di depannya, apalagi saat melihat buah mangga muda. Sepertinya sebentar lagi air liur Rona akan menetes, jika dia tidak membeli buah itu.
Hari ini pekerjaan Kendra tidak begitu berat, ya karena tugas pengintaiannya sudah selesai. Maka hari ini dia hanya bertugas mengatur jalannya lalu lintas di titik rawan macet pagi tadi. Lalu di lanjutkan dengan penertiban anak-anak sekolah yang mengendarai kendaraan pribadi.
Pukul 4 sore Kendra sudah tiba di rumah, dia mematikan mesin motornya dan melepaskan helm full face nya. Setelah melepas sepatu dan menggantinya dengan sandal rumah, dia kemudian berjalan ke arah ruang tengah. Ya dia sengaja berbelok ke sana karena mendengar suara televisi yang menyala. Matanya melebar saat mendapati sebuah cobek dengan isi sambal rujak yang begitu terlihat sangat pedas, dan satu baskom ukuran sedang dengan isi beberapa buah potong. Dia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan istrinya, apa wanita ini habis berpesta rujak?
" Emh... Kamu udah pulang?" Kejut Rona yang kini sedang membawa gelas dengan isi air mineral.
" Kamu habis ngerujak sama siapa?" Tanya Kendra karena tidak mungkin Rona memakan rujak sebanyak ini.
" Sendiri. Kenapa?" Jawab Rona santai dan kembali duduk di sofa.
" Sebanyak ini, kamu sendiri?" Selidik Kendra dan Rona hanya mengangguk tanpa mau menjelaskannya.
Melihat istrinya yang masih memakan rujak itu membuat Kendra jadi penasaran dengan rasa rujaknya seenak apa sih? lalu dia ikut mencobanya. Ah... Rasanya luar biasa pedasnya, dia heran kenapa istrinya bisa setahan ini dengan sambal rujak yang sangat pedas. Kendra lalu mengambil gelas istrinya dan meneguk habis air di sana.
" Na, ini cabenya berapa? Kok pedesnya sampai ke ubun-ubun gini." Tanya Kendra yang masih berusaha menetralkan rasa pedas di mulutnya.
" Nggak banyak cuma 30 biji kayanya nggak ngitung juga lupa. Lagian kamu kan tau aku suka pedes." Jawab Rona enteng dan kembali memakan rujaknya.
" Apa!!?? Kamu nggak mules apa? Makan rujak sebanyak ini sendiri?" Kejut Kendra tidak menyangka istrinya setahan ini dengan rasa pedas. Padahal dirinya saja yang juga suka pedas, baru makan sekali langsung kapok.
" Nggak. Nggak tau kalo besok." Lagi wanitanya menjawab dengan sangat mudah, seperti orang yang sudah terbiasa memakan makanan yang super pedas.
" Udah, jangan di makan lagi kasian perut kamu." Stop Kendra saat Rona akan kembali mengambil buah potongnya.
" Tapi aku masih pengen." Rengek Rona yang tiba-tiba cobek dan baskomnya di ambil paksa oleh suaminya.
Pria berseragam polisi ini lalu membawa kabur buah dan sambal milik istrinya. Dia guyur cobek itu di wastafel dan maaf dia membuang sisa buah potongnya yang tinggal sedikit ke tong sampah. Rona lalu mencebikan bibirnya karena rujaknya terbuang sia-sia meskipun dia sudah makan cukup banyak tadi.
" Na, aku nggak mau ya kamu sakit gara-gara kebanyakan makan rujak." Marah Kendra menatap istrinya tegas.
" Ini itu cuacanya panas Ken, jadi enaklah buat makan rujak." Sanggah Rona yang masih ingin makan rujak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemi di pelaminan ✔️
RomanceBerawal dari ketemu mantan di penertiban lalu lintas, Rona langsung nilang status polisi disebelahnya. Niatnya ingin mengajak kerjasama malah diajak nikah sama pak polisinya.