Kemarin Kendra baru saja pulang dari Yogyakarta setelah beberapa hari menetap di kota pelajar itu. Pagi ini dia libur karena memang bertepatan dengan tanggal merah, jadi dia bangun lebih siang. Dia lihat istrinya kini sedang menonton televisi sambil memakan beberapa cemilan yang sudah dia tata di meja. Lihatlah perut ibu hamil itu semakin hari semakin besar dan tubuh Rona juga semakin berisi, bahkan Kendra kesulitan saat memeluk istrinya dari depan.
" Paket!!!!"
" Sayang.... Ambilin paket aku." Pinta Rona dengan manja saat suaminya akan ikut duduk dengannya.
Ya sudah Kendra turuti saja apa mau istrinya. Dia pergi ke depan dan menerima paket itu, tapi sebenarnya apa yang istrinya pesan kenapa sampai ada 5 paket? Entahlah Kendra juga malas untuk membaca barang pesanan istrinya.
" Kamu beli apa lagi?" Tanya Kendra saat menyerahkan bungkusan paket tadi.
" Baju lah, emang mau apa lagi?" Jawab Rona sambil membuka paketnya.
" Baju kamu kan udah banyak Na." Ingat Kendra.
" Kamu pikir baju-baju aku yang itu masih muat kalo aku pakai? Lihat nih..." Ketus Rona lalu menunjuk perutnya yang terlihat besar dan tidak mungkin memakai pakaian lamanya.
" Iya deh iya, maaf."
" Na, kalo aku lihat-lihat kayanya kamu nambah lagi ya?" Ujar Kendra dan seketika Rona menatapnya tajam, apa maksud dari kata tambah tadi?
" Iya terus kenapa? Nggak cantik lagi aku???!!" Wah Kendra sepertinya salah berucap, dia membangunkan singanya yang sebentar lagi siap menerkamnya.
" Emh... Enggak kok sayang. Kamu tetap cantik kok." Balas Kendra kikuk.
Rona melirik tajam suaminya dan kembali pada paketnya yang belum dibuka. Tapi kenapa tiba-tiba dia kepikiran dengan kata tambah tadi? Sepertinya memang Rona semakin gemuk dan ya dia merasa jika menjadi kurang percaya diri didepan cermin. Tapi kata Kendra tadi dia tetap cantik, tapi siapa yang tau kalo sebenernya Kendra berbohong. Lalu tiba-tiba wanita ini menangis tanpa sebab hingga membuat suaminya bingung dengan tangisan istrinya.
" Na, kamu kenapa?" Tanya Kendra bingung.
" Kamu bilang aku makin gemuk. Kamu ada niatan mau cari istri lagi ya?? Huaaa....." Ucap Rona sesunggukan sambil menghapus jejak air mata.
" Apa??! Nggak sayang, ngapain aku cari istri lagi. Kalo kamu aja udah lebih dari cukup buat aku. Kamu itu istri aku satu-satunya ya." Balas Kendra terkejut dengan penuturan istrinya tadi.
" Kamu bohong, kamu mau cari istri lagi kan? Karena sekarang aku gemuk, nggak bisa dipeluk dan nggak sexy lagi. Kamu jahat tau nggak." Sangkal Rona dan semakin menangis.
Aduh salah ngomong aja bisa jadi heboh begini, gimana ceritanya gue mau cari istri lagi ini aja udah ribet. Batin Kendra bingung harus berbuat apa untuk menenangkan istrinya sekarang. Lalu Kendra berusaha memeluknya tapi di tepis oleh Rona, karena wanita ini beranggapan jika Kendra akan mencari istri baru.
" Sayang.... Aku nggak akan cari istri baru kok. Cuma kamu yang aku sayang dan ada di sini ya." Rayu Kendra dan meletakkan tangan Rona di dadanya.
Bugh....
" Kamu bohong," tegas Rona setelah memukul dada bidang suaminya.
Ya Allah kasihanilah hamba. Batin Kendra meronta atas kelakuan istrinya.
" Emh... Kita makan es krim aja yuk. Kemarin aku beliin buat kamu," Kendra mencoba mengalihkan perhatian istrinya.
" Nggak mau, nanti aku makin gemuk trus kamu cari istri baru. Atau kamu sengaja ya mau bikin aku makin gemuk, biar kamu cepet punya istri lagi?" Ternyata dugaan bapak Kendra salah, istrinya tidak bisa disogok kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemi di pelaminan ✔️
RomanceBerawal dari ketemu mantan di penertiban lalu lintas, Rona langsung nilang status polisi disebelahnya. Niatnya ingin mengajak kerjasama malah diajak nikah sama pak polisinya.