4.

9.2K 455 6
                                    

Setelah semalaman berpikir dan berusaha meyakinkan dirinya. Akhirnya hari ini Rona memberanikan diri untuk mengajak Kendra bertemu setelah pulang dari lokasi syuting hari ini. Karena jika tidak segera dia jawab hal ini akan berpengaruh pada kegiatannya sehari-hari. Rona juga memikirkan perkataan papa dan mamanya semalam, tentang hal yang 'jangan terlalu lama gantungin lamaran orang'. Sebenarnya dia juga takut kalo nanti kena karmanya karena membuat orang menunggu kepastian dari dirinya.

Sepulangnya dari lokasi syuting hari ini, Rona lalu bergegas pergi ke caffe yang dulu pernah menjadi tempat bertemunya dengan Kendra. Tapi kali ini dia memilih private room, karena dia hanya ingin ada mereka berdua saja dan tidak ada orang lain. Bukan apa-apa, tapi menurut Rona ini adalah hal yang sangat privasi bagi dirinya maupun Kendra. Lagi pula dia juga ingin menyampaikan beberapa hal pada pemuda tampan itu.

" Ken, gue mau jawab lamaran lo yang waktu itu. Tapi sebelum itu gue mau ngasih  beberapa pertanyaan sama lo." Ucap Rona untuk membuka percakapan hari ini.

" Apa?"

" Lo yakin mau jadiin gue pendamping hidup lo? Tapi gue banyak kurangnya hlo." Tanya Rona serius.

" Contohnya?" Tanya Kendra penasaran.

" Alasan terbesar gue belum mau nikah adalah. Karena gue nggak bisa masak Ken, serius gue nggak bercanda." Jujur Rona dengan ekspresi wajah yang malu, karena kodratnya sebagai seorang wanita tercoreng gara-gara tidak bisa memasak.

" Emh... Ada lagi?" Tanya Kendra, karena dia tidak masalah dengan kekurangan Rona yang ini. Well karena Kendra bisa masak.

" Sejauh ini baru itu. Tapi kalo seumpama gue nikah sama lo, lo masih izinin gue kerjakan?" Jawab Rona was-was, karena dia belum ingin kehilangan karirnya.

" Ya gue bakalan izin lo kerja. Tapi kalo lo hamil, ya lo harus dirumah." Setuju Kendra.

Aduh kenapa semuanya nggak apa-apa bagi dia. Heran Rona dalam hati. Tunggu tapi masih ada satu pertanyaan untuk pemuda di depannya. Ya bagaimana kriteria wanita idaman Kendra.

" Jujur gue suka cewek putih, bersih, kalo senyum manis, pintar dan rambutnya panjang." Ungkap Kendra.

" Tapi rambut gue sekarang pendek, lo yakin masih mau sama gue?" Peringat Rona  Kendra menatapnya.

" Nggak masalah, karena rambut bisa tumbuh panjang lagi." Wow Rona semakin dibuat gelisah dengan semua jawaban pemuda ini.

Akhirnya dia terdiam beberapa saat untuk memastikan dirinya yakin dengan jawabannya. Ini adalah yang paling menegangkan bagi Rona, memberikan jawaban lamaran.

Bismillahirrahmanirrahim

" Oke, gue terima lamarannya." Ucap Rona dengan mantap, sampai membuat Kendra menatapnya tidak percaya. Bahkan dia sempat berpikiran jika Rona akan menolaknya nanti, tapi nyatanya berbeda.

" Alhamdulillah. Kalo gitu besok malam gue datang kerumah lo, buat ngomong sama orang tua lo." Balas Kendra yang berusaha tidak merasa kaget dengan jawaban Rona tadi. Walaupun sebenarnya dia kaget juga, karena sebentar lagi dia akan melepas masa lajangnya.

Akhirnya lega juga. Batin keduanya saat ini. Karena merasa sama-sama lega dan Rona bisa tidur dengan tenang malam ini.

Setibanya di rumah, Rona langsung memberikan kabar gembira ini pada seluruh anggota keluarganya. Mengenai jawaban yang dia pilih untuk menjawab lamaran Kendra. Semuanya mengucapkan selamat, terlebih lagi Ridho sampai menitihkan air matanya akhirnya salah satu putrinya akan segera menikah. Sebenarnya Melisa iri tapi ini sudah menjadi resikonya, karena adiknya lebih berani mengambil resiko untuk menikah muda. Rona juga berkata jika besok Kendra akan datang kerumah bersama keluarganya, jadi gadis ini berpesan pada sang mama untuk mempersiapkan semuanya. Dengan sangat senang hati Dina menyanggupi permintaan anaknya. Karena ini adalah salah satu momen spesial bagi anaknya sebelum berakhir diacara inti dari tujuan lamaran ini.

Bersemi di pelaminan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang