Pukul 8 malam Kendra baru saja tiba di rumah dan langsung masuk kedalam rumah lewat pintu di dekat garasi. Dia meletakkan helmnya di meja dekat sana dan melepaskan sepatunya meletakkannya di rak sepatu. Rona yang baru saja turun dari tangga di kejutkan dengan kepulangan suaminya. Karena tadi Kendra bilang akan pulang jam 10 tapi ini malah sudah tiba di rumah. Ya sudah akhirnya dia menghampiri Kendra dan menyuruhnya untuk segera membersihkan dirinya lalu pergi makan malam dengannya.
Rona meletakkan secangkir kopi di meja depan televisi, lalu dirinya ikut duduk di samping suaminya. Dia tatap sejenak pria disebelahnya, kenapa sejak tadi Kendra hanya diam saja? Suami gue kenapa ya? Tanya Rona dalam hati. Karena dari pulang kerja sampai sekarang Kendra menjadi pendiam dan berbicara pun hanya seperlunya. Dia berbicara pun hanya di tanggapi seadanya, padahal biasanya tidak seperti ini.
" Ken, kamu kenapa sih. Daritadi diam terus, ada masalah?" Tanya Rona yang sudah sangat penasaran.
" Nggak ada." Tuhkan jawabannya begitu.
" Terus kenapa diam? Atau aku buat salah sama kamu?" Rona tidak puas dengan jawaban suaminya karena jelas sangat berbeda dengan ekspresi wajah Kendra saat ini.
" Nggak Na, aku nggak ada masalah kok." Jawab Kendra dengan suara yang sedikit di tekan.
" Huh, ya udah deh." Pasrah Rona lalu kembali fokus pada acara televisi di depannya dan tidak berniat lagi bertanya pada suaminya.
Kenapa kamu harus datang lagi Sha? Batin Kendra mengingat pertemuannya dengan Shafa tadi siang. Entah kenapa perasaan Kendra jadi campur aduk setelah melihat mantan pacarnya itu. Dia tidak mengerti dengan apa yang sedang dia rasakan sekarang, ah terlalu rumit untuk di jelaskan.
" Kamu mau kemana?" Tanya Kendra saat Rona bangkit dari duduknya.
" Tidur." Jawabnya singkat tanpa berniat melihat suaminya. Dia sebenarnya kesal rasanya nonton televisi dengan patung. Sejak tadi dia berharap Kendra akan mengajaknya mengobrol tapi kenapa tidak ada sepatah kata yang keluar dari bibir prianya?
Kendra memasuki kamarnya saat rasa kantuk mulai menyerangnya. Ya dia juga berharap semoga dengan tidur pikirannya akan jauh lebih tenang. Saat dia membuka pintu kamarnya hal pertama yang dia lihat adalah istrinya yang sudah tertidur dengan pulas disana. Dia lalu menaiki ranjangnya dan sejenak menatap wajah damai Rona yang mungkin kini sudah bermimpi.
" Maaf sayang, aku belum bisa cerita ke kamu." Guman Kendra lalu mencium pipi Rona sekilas.
Keesokan harinya Rona bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan untuk suaminya. Dia lihat Kendra sudah siap dengan setelah kerjanya, karena hari ini ada jadwal pengawalan kunjungan wali kota Bogor ke Jakarta. Rambut panjang Kendra juga di sisir rapi dan itu membuatnya terlihat tampan pagi ini. Rona menyuruh Kendra untuk segera memakan sarapannya sambil dia membuatkan segelas jus melon untuknya.
" Hari ini aku pulang sore setelah ngawal wali kota Bogor ke hotel." Ucap Kendra memulai pembicaraan di meja makan pagi ini.
" Oke. Jangan lupa vitaminnya di minum." Ingat Rona saat Kendra sudah menyelesaikan sarapannya. Kendra hanya mengangguk dan pergi mengambil obat yang Rona maksud di almari dekat dapur.
" Aku berangkat dulu, kamu hati-hati di rumah." Pamit Kendra setelah keduanya berada di garasi motor. Rona lalu mencium tangan suaminya tapi saat dirinya akan mencium bibir Kendra. Pria itu langsung beranjak dari tempat berdirinya, sepertinya dia sedang menolak ciuman dari istrinya.
" Hati-hati Ken." Seru Rona sebelum Kendra melajukan motornya.
Gara-gara tidak mau dicium Rona jadi berpikir yang tidak-tidak tentang suaminya itu. Kenapa dengan suaminya, apa sebenarnya yang terjadi pada pria tampan itu? Sedangkan Kendra berkali-kali meminta maaf karena sikapnya pagi ini. Maaf sayang tapi aku sedang kacau. Ucap Kendra dalam hatinya merasa menyesal sudah bersikap seperti ini pada istrinya, padahal Rona tidak tau apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemi di pelaminan ✔️
RomanceBerawal dari ketemu mantan di penertiban lalu lintas, Rona langsung nilang status polisi disebelahnya. Niatnya ingin mengajak kerjasama malah diajak nikah sama pak polisinya.