Up lagi....
Happy reading kawan-kawan
.
.
.
." ini sarapan kamu." Ucap Rona sambil meletakkan sepiring nasi goreng di meja.
" Kamu nggak sarapan?" Tanya Kendra karena hanya ada sepiring nasi goreng saja ditambah lagi dengan ekspresi wajah istrinya yang murung.
" Aku sarapan di kantor aja, Ada meeting pagi soalnya." Jawab Rona tanpa melihat lawan bicaranya.
Ya istrinya masih marah karena soal martabak semalam. Sebenarnya itu juga bukan salah Kendra, lagi pula dia tidak pernah tau jika martabak yang pernah dia beli dulu adalah milik mantan pacar istrinya. Sedangkan Rona tidak mau tau karena moodnya sudah berantakan gara-gara melihat martabak mantan. Bahkan apapun yang diucapkan oleh suaminya semalam tidak dia indahkan dan akhirnya pagi ini dia masih marah. Memang wanita adalah makhluk yang susah di tebak.
" Ya udah aku berangkat dulu." Pamit Rona dan mencium punggung tangan suaminya, seperti biasanya Kendra pasti akan mengelus puncak kepala istrinya dengan lembut. Tapi tiba-tiba matanya melotot saat tidak sengaja melihat penampilan Rona pagi ini.
" Tunggu...." Cegah Kendra menarik lengan istrinya hingga membuat Rona tidak jadi melangkah.
" Kenapa?"
" Kamu yakin mau ke kantor pakai pakaian kaya gini?" Tanya Kendra menatap heran Rona yang merasa bingung.
" Yakinlah, orang biasanya juga gitu." Jawab Rona santai.
Kendra hanya mampu tersenyum menanggapi jawaban dari istrinya. Lalu dia maju selangkah dan langsung menarik pinggang Rona, hingga tubuh wanita ini membentur tubuhnya. Dia tatap lekat-lekat mata coklat istrinya yang kebingungan dengan sikapnya ini. Sedangkan Rona mulai merasakan hawa yang tidak enak atas tatapan suaminya, kenapa??? Tiba-tiba Kendra mendekatkan wajahnya kesisi wajah Rona hingga nafas istrinya tertahan sejenak, karena merasa gugup.
" Ganti celana kamu, atau aku nggak akan ngizinin kamu pergi ke kantor." Bisik Kendra hingga Rona membelalakkan matanya lebar-lebar. Dia langsung mendorong tubuh suaminya dan menatap bawahan apa yang dia gunakan sekarang. Ya Kendra bersmrik saat istrinya melihat sebuah celana jeans pendek yang kira-kira panjangnya hampir sampai dipertengahan paha wanita cantik ini.
" E e emangnya kenapa kalo aku pakai celana kaya gini? Orang dulu aku juga sering pakai buat ke kantor kok." Ujar Rona sedikit gugup, karena dia mencoba untuk membela dirinya. Bukan, tapi karena dia malu untuk mengakuinya. Ya alasannya masih kesal pada Kendra tentang semalam jadi dia berusaha untuk terlihat cuek.
" Itukan dulu. Sekarang beda, kamu itu istri aku dan aku berhak melarang kamu pakai pakaian kaya gini." Tegas Kendra menatap Rona.
" Taaapii....."
" Nggak ada tapi-tapian Na. Kamu ganti celana atau nggak pergi?" Potong Kendra cepat dengan nada yang tegas.
" Kamu boleh pakai pakaian kaya gini, pas di rumah aja atau kalo perginya sama aku. Inget aku suami kamu dan aku boleh ngelarang kamu tentang hal ini, karena kamu adalah tanggungjawab aku sekarang. Jadi aku mau, kamu cuma buat aku." Imbuh Kendra dengan nada yang sama.
Rona menghela nafasnya setelah kalah berdebat dengan pria tampan berseragam coklat ini. Mau dia menjawab apapun memang Kendra yang akan tetap menang. Dia istri Kendra dan dia harus menurut dengan perintah suaminya. Lagipula sekarang tubuhnya adalah hak pria tampan ini, mau tidak mau dia harus menuruti perintah suaminya yang ini. Bahkan jika suatu hari Kendra memintanya bertelanjang saja, dia harus siap. Ah... Apa sih yang gue pikirin, gila otak gue. Kesal Rona, karena otaknya malah traveling memikirkan hal-hal yang tidak-tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemi di pelaminan ✔️
RomanceBerawal dari ketemu mantan di penertiban lalu lintas, Rona langsung nilang status polisi disebelahnya. Niatnya ingin mengajak kerjasama malah diajak nikah sama pak polisinya.