39.

4.7K 262 7
                                    

Hai.... Vita up lagi

Happy Reading 🤍

( Ada sedikit adegan dewasanya jadi harap bijak ya 😉 )

Pukul 6 sore Kendra baru saja pulang dengan mengendarai mobilnya dan langsung memarkirkannya ke garasi. Dia lalu masuk kedalam rumah dan melihat istrinya kini sedang menonton televisi. Yang tadinya dia ingin langsung mandi jadi mampir dulu untuk menggangu istrinya dulu, dengan tiba-tiba duduk di sebelahnya dan merebut remote televisi dari tangan Rona. Wanitanya lalu marah karena sikap usil suaminya yang entahlah sekarang lebih jahil.

" Ih, kamu mandi dulu sana. Bau asem tau." Usir Rona karena Kendra mengganggu acara menontonnya.

" Tapi masih gantengkan?" Goda Kendra tersenyum.

" Pede banget. Udah ah Kendra Atmaja, MANDI." Suruh Rona dengan menekan kata terakhirnya, supaya sang suami paham dengan perintahnya.

CUP

Kendra berhasil mengecup pipi istrinya kemudian langsung berlari dan tidak memperdulikan teriakan istrinya. Dia sangat suka dengan kekesalan Rona akibat ulahnya.

Setelah makan malam Rona lalu membuka laptopnya untuk melanjutkan novelnya, ya siapa tau dengan membaca ulang akan ada ide. Sedangkan Kendra sudah sibuk dengan ponselnya sambil sesekali melirik televisi yang mereka nyalakan. Kesal karena otaknya buntu lagi setelah mendapat satu adegan di karyanya. Maka Rona menutup laptopnya dan duduk disebelah Kendra dengan kasar, hingga salah satu tali bajunya jatuh ke samping. Kendra yang melihatnya pun jadi panas dingin, wah alamat ini. Apalagi paha mulus istrinya jelas terekspose dengan nyata di depan matanya.

" Na... " Rona menoleh.

" Pengen, ke kamar yuk." Ucap Kendra dengan ekspresi wajah yang memelas.

" Ih kamu, minta jatah terus sekarang. Nggak bosen apa?" Heran Rona karena sudah 4 hari ini setiap malam Kendra selalu meminta melakukan hubungan intim dengannya. Ya kalo buka dengan Rona mau dengan siapa?

" Nggak. Lagian kenapa sih? Pahala tau Na nurutin suami." Balas Kendra.

" Ya Tapi nggak setiap hari juga Kendra. Nih bekas yang semalam aja belum ilang, masa mau di tambah lagi." Protes Rona sambil menunjuk lehernya yang terdapat tanda merah di sana.

" Lagian kamu sekarang nafsuan banget kalo lagi gitu. Badan aku sakit Ken, apalagi selangkangan aku rasanya kalo pagi sampai nggak bisa jalan." Ujar Rona mengingat betapa dominannya Kendra saat melakukannya dan Rona hanya bisa pasrah, karena tidak bisa mengimbangi permainan suaminya.

" Tapi aku pengen Na, lagian biar cepet punya baby nya. Ya... Udah nggak ada protes." Tungkas Kendra lalu mematikan televisinya dan berjalan cepat menekan beberapa saklar lampu, untuk mengurangi pencahayaan di dalam rumah.

Setelah itu dia menarik lengan istrinya untuk pergi ke kamar, tapi Rona menolaknya. Dengan terpaksa Kendra harus menggendong paksa istrinya sampai ke kamar. Belum juga sampai di kamarnya Kendra sudah mencuri start dengan mencium bibir istrinya.

Setibanya di kamar Rona minta di turunkan tapi hanya sebentar, sampai akhirnya Kendra berhasil mengubah posisi menggendong istrinya seperti koala memanjat pohon. Untung saja Rona cepat-cepat berpegangan pada bahu suaminya agar tidak terjatuh.

CUP

Lagi bibir mereka saling bertemu dan saling melumat sampai Rona yang tadinya menolak menjadi ikut terhanyut. Kendra lalu duduk di tepian ranjang sehingga Rona duduk di atas pangkuannya. Tangan kekar suaminya mulai berjelajah di tubuh Rona, yang semakin hari terlihat sexy di mata Kendra. Suara desahan pun mulai muncul dari mulut Rona saat suaminya sibuk menghisap buah dadanya, tangannya terus menekan kepala Kendra agar semakin dalam.

Bersemi di pelaminan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang