Jangan lupa votementnya 😘
Happy reading 😉Acara sudah berjalan kurang lebih 1 jam yang lalu. Pertunangan Aksa dan Agatha tidak banyak mengundang sanak saudara. Kursi kursi yang terdiri kurang lebih 50 an terisi hampir penuh. Sebelah kanan keluarga Aksa berada, sedangkan di sebelah kiri berisi keluarga Agatha.
Tepukan gemuruh saling bersahutan ketika Aksa dan Agatha telah memakai cincin pertunangannya. Banyak yang mengabadikan moment ini dengan memotret kebahagian mereka berdua. Aksa dan Agatha hanya mesam mesem mendapat tepuk tangan dan sindiran dari teman temannya.
“ kampret tuh Aksa, kita habis ini di tinggal nikah.” Celetuk Bryan yang duduk bersebelahan dengan Ken. Tentu saja di barisan keluarga Aksa. Ia tidak menggubris perkataan Bryan, ia masih fokus menatap seorang perempuan yang duduk di depannya. Lebih tepatnya di barisan paling depan, sedangkan ia di barisan nomor 4.
Bryan yang tidak mendengar sahutan dari Ken kemudian menolehkan kepalanya. “lo liatin apa dah? Ngga gila gara gara di tinggal nikah kan?”
“elo kali yang gila.”jawab Ken singkat, fokusnya masih ke perempuan tersebut. Bryan yang penasaran kemudian mengikuti arah pandang Ken.
Ia melotot kaget. “ i.. itu beneran Rora? Rora nya Aksa?” tanya Bryan sedikit tidak percaya.
Ken hanya tersenyum mendengar ucapan Bryan. Ia terus memandangi gadis tersebut, seakan jika ia berpaling gadisnya akan Hilang.
Ya,gadis tersebut adalah Rora. Aurora Ardian, adik kandung seorang Aksa anak dari Icha dan Kevin. Rora yang bertransformasi menjadi gadis dewasa, anggun, elegan dan tampak kalem. Penampilannya pun ikut berubah, Rora yang dulu sering menggunakan celana kulot dan jeans sekarang dengan anggun menggunakan dresnya. Make up tipis pun menghiasi wajahnya serta ramput yang di tata sedemikian rupa yang menambah kesan feminimnya.
“pantesan ngliatin terus, orang ketemu pujaan hati. Mana senyum senyum kaya orang gila” sindir Bryan sadis.
“ngga bisa liat temen lo bahagia dikit ya, mulutnya pedes amat” sahut Ken melirik ke sampingnya. Bryan hanya mengedikkan bahunya acuh.
Acara telah berjalan kurang lebih 2 jam, tepat pukul 9 malam acaranya usai. Beberapa keluarga pamit undur diri. Dirumah Agatha tersisa teman temannya dengan Aksa. Berbincang bincang di temani cemilan yang sengaja disiapkan.
“sa, lo ngga bilang kalo ada Rora” kata Ken dengan ketus.
“ya, ngapain gue bilang. Toh endingnya ketemu juga kan.” jawab Aksa acuh.
Ken mendengus kesal. Ia tak habis pikir dengan temannya ini. ia melihat Rora sedang berbincang dengan Agatha sambil menikmati cemilannya. Ingin rasanya ia mendekati Rora,namun entah. Rasanya seperti berat untuk melangkah.“ samperin, kalo ilang lo nangis. Udah di depan mata dianggurin” celetuk Bryan yang tiba tiba muncul di sisinya.
“ menurut lo gitu?” tanya Ken ragu.
“yaiyalah. Lo ngejomblo 5 tahun gara gara siapa? Pas orangnya di depan lo, lo malah sia sia in gini.”
Ken bimbang, ia masih terus menatap ke Rora. Rora yang sekarang feminim dengan senyum dan tawa yang menurut nya menambah kadar kecantikannya.
Setelah beberapa saat ia bergelung dengan pikirannya, ia memberanikan diri untuk melangkah ke arah Rora. Ia melangkah dengan hati yang tidak karuan. Seperti nya Rora tidak menyadari kehadirannya, dari awal sampai sekarang.
Ya, karena Ken menyembunyikan diri jika Rora mengedarkan pandangan. Ia tak mau jika Rora melihatnya akan merubah suasana hati Rora.
“ ehem. Tha, selamat ya buat pertunangannya. Semoga lancar sampe hari H” ucap Ken sedikit gugup, gugup karena Rora menolehkan wajahnya.
Menunjukkan ekspresi terkejutnya. Kemudian Rora memasang wajah biasa. Karena memang Ken belum mengucapkan selamat ke Agatha, jadi menurut nya sekalian saja untuk basa basi.
“eh hai ken, makasi ya. cepet nyusul lo. Kelamaan ngejomblo, gue takutnya lo makin ngga laku” ucap Agatha sedikit menyindir sekaligus melirik Rora.
“ah, lo mah kalo ngomong suka bener” celetuk Ken terkekeh.
“kan ahahaha. Yaudah gue tinggal dulu deh. Mau nemuin sodara, katanya mau pamit pulang tadi. Kalian baik baik ya. gue tinggal dulu” ucap Agatha yang entah memang meminta atau menyindir mereka berdua yang sedang tidak baik baik.
Ken hanya mengangguk kikuk. Mengusap tengkuk lehernya yang tidak gatal setelah Agatha benar benar meninggalkan mereka berdua. Suasana yang masih cukup ramai, karena teman teman Aksa dan Agatha masih berceloteh riangnya.
Mereka berdua duduk menghadap kolam renang, memang Rora dan Agatha mengobrol di luar rumah. Dan sekarang hanya mereka berdua yang disini.
“ hai ra, apa kabar?” sapa Ken kikuk. Rora menoleh sekilas dengan senyum tipisnya.
“ baik kak, kak Ken sendiri gimana?” tanya Rora menimpali dengan pertanyaan yang sama.
“ ngga baik, pas kamu tinggal ngga ada kabar” ucap Ken tersenyum kecut.
Rora menoleh menatap Ken bingung. Namun ia tidak menanggapi Ken dan kembali menatap kolam renang di depannya.“ kamu kemana aja 4 tahun ini? kamu baik kan?” tanya Ken lagi.
“baik kak” ucap Rora lirih.
“ beneran baik atau pura pura baik? Tubuh mu iya, hatimu tidak” ucap Ken menatap lurus di depannya.
“maksudnya?”
“ aku tau ra, kamu pergi gara gara aku. Aku tau kamu ada rasa sama aku, ralat. Aku baru tau pas kamu pergi. Dan bodohnya aku, aku ngga sadar. Ada seseorang yang menunggu dan mengharapkan ku. Aku malah asyik dengan dunia ku sendiri dengan kekasihku, waktu itu. Aku nyesel, kenapa dulu aku ngga sadar akan hal itu. Semua berlalu begitu cepat dan dengan cepatnya kamu pergi ninggalin aku. Tanpa kabar dan tanpa ku tau keberadaanmu.
Dunia ku seakan hampa tanpa mu. Merasa kehilangan sesuatu yang bersamaku. Terasa asing dengan duniaku. Terasa berat hari hari ku.” Jelas Ken menatap ke Rora, sedangkan Rora hanya menunduk sambil menautkan jari jarinya.“ aku tau, kamu ngga baik baik aja. Kenapa kamu ngga bilang sama aku? Kenapa kamu pergi tanpa pamit? Kenapa kamu memendam semua sendiri? Kenapa aku ngga pernah sadar? Kenapa kamu bisa tenang begitu aja? Kamu ngga tau aku disini seperti apa?” ucap Ken mulai lirih. Ia tidak sanggup memandang Rora yang semakin menunduk.
“ aku sama kayak kamu. Kita sama ngga baik baik aja. Kamu ngga perlu menutupi hal itu. Aku tau apa yang kamu rasakan.” Ken mulai berdiri dan mendekat ke arah Rora. Menarik Rora untuk di dekapnya. Rora tak menolak sedikitpun, ia membalas pelukan Ken. Erat, sangat erat. Seolah olah jika ia lengah sedikit saja, Ken akan hilang.
Huaaaaa Rora balik dongs 😭
Giman perasaan kalian?
Btw ramein part ini yuk,biar author bisa cepet update next part.
Aku bocorin nih,nextpart POV nya Rora uhuhuhu 😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Siblings (Completed)
Romance#1 Rora 25/08/20 #4 Icha 19/07/21 #8 Seni 20/07/21 Ardian series 2 Sebelum baca Siblings, kalian harus baca dulu MBL. Karena ini sequel MBL,biar tau kelanjutan certitanya 😄 "kenapa semua orang bilang gue PHP? Diliat dari sudut mananya?" tanya Aksa...