Pilu

272 42 19
                                    

Haii gengssss 😊
Maapin author yang baru update huhuhu
Author beberapa hari ini sibuk sama kegiatan kampus 😖
Trus revisi cerita MBL yang mau terbit
Seneng banget deh MBL bakal terbit,ini semua berkat kalian juga gaes. Makasii yaa 😘
Happy satnight
Selamat membaca

Langit sore mulai menampakkan warna orange kemerah merahan. Udara terasa dingin ketika hujan mengguyur bumi ini. Rintik rintik hujan masih mewarnai sore hari ini.

Aksa dan keluarga memilih bersantai di ruang keluarga, kecuali Rora. Di temani secangkir coklat hangat dan juga beberapa cemilan yang dibuat oleh bundanya Aksa, Icha.

“ duh bun, ini pisang crispy enak banget. Aksa makan semua gapapa kan ya?” tanya Aksa dengan mulut yang masih mengunyah pisang crispynya.

“huss kamu itu. Ayah kamu belum makan tuh, adik kamu juga” sahut Icha cepat sambil menarik sepiring pisang dari depan Aksa.

“yah yah, kok gitu sih bun. Ayah ikhlas kok pis..”

“ enak aja kamu sa, ayah kan juga pengen makan. Kamu panggil Rora dulu gih” sambar Kevin yang tidak terima dengan ucapan anaknya.

Aksa dengan malas melangkahkan kakinya menuju kamar Rora. Ia berjalan dengan gontai sambil masih memakan pisang crispynya.

Ceklek

Aksa menatap sang adik yang masih bergelung dengan selimut tebalnya. Rora tidur dengan membelakangi pintu, ia tidak sadar jika sang kakak memasuki kamarnya.

Langkah kaki Aksa memelan ketika memasuki kamar Rora. Ia berjalan mendekati Rora. Mengarahkan tangannya untuk mengelus rambut sang adik. Rora yang memang tidak tidur sontak menoleh dan mendapati aksa yang tersenyum kepadanya.

Kemudian Rora beranjak bangun dan memeluk sang kakak. Ia mengeratkan pelukannya ketika sang kakak mengelus punggungnya naik turun, pertanda Aksa sedang menguatkannya. Tak terasa air matanya turun dengan sendiri tanpa ia minta.

“udah ngga usah nangis gitu, ntar jelek loh. Cerita dulu sama kakak.” Kata Aksa sambil mengelus rambut sang adik.

Rora mengusap air matanya yang jatuh dipipi, mengambil nafas sebelum ia menceritakan hal yang menimpa dirinya.

“ kak, kakak tau kan kalo aku ada rasa sama .. kak Ke Ken.. ?” tanya Rora yang mendapat anggukan dari Rora.

“ kak Aksa juga tau kan kalo aku sama kak Ken akhir akhir ini deket? Bahkan udah hampir 1 tahun ini.  Aku kira, perhatian kak Ken dan kedekatan kita itu emang karena kak Ken ada rasa sama Rora. Ngga tau gimana, tadi kak Ken update IG. Posting foto cewek di kasih bunga, padahal setau kita kak Ken ngga ada cewek. Tapi..”

“iya kakak tau. Kakak juga baru tau kalo dia ada cewek. Ngga pernah cerita sama kakak juga. Yang harus kamu lakuin, lupain dia. Dia ngga pantes sama kamu kalo belum apa apa aja, udah php in kamu. Kamu pantes dapet cowok yang lebih baik dari dia. Kamu masih muda ra, masih panjang juga perjalan hidup kamu.  Ini baru awal. Kamu tau kan konsekuensinya kalo kamu jatuh cinta? Kamu juga harus siap buat sakit hati. Bukannya mau nyumpahin patah hati atau gimana. Tapi emang itu resikonya. Siap jatuh cinta, siap juga sakit hati.” Jelas Aksa panjan lebar. Ia menyebut Ken dengan kata ganti dia’. Enggan menyebut seseorang yang telah menyakiti adiknya dengan nama.

Siblings (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang