Dekat

205 31 2
                                    

Jangan lupa votement 😽
Happy reading ❤
Jangan lupa patuhi prokes ya sayang2 ku





Sudah 2 minggu Rora dan Ken kembali akrab, namun hanya sebatas teman dan tidak lebih. Rora sudah kembali terbuka dengan Ken, namun hatinya masih sama. Ditutup rapat rapat dari Ken. Semakin hatinya tertutup, semakin Rora merasakan getaran aneh saat berada di dekat Ken. Apa lagi sudah 2 minggu ini, ia di antar jemput oleh Ken. Dengan alasan, Ken ingin menebus kesalahannya di masa lalu. Entah itu kesalahan, atau kesalahpahaman. Ken tidak memusingkan hal tersebut..

Ia senang bisa sedekat ini dengan Rora lagi. Beberapa hari lalu juga, mereka menghabiskan waktu bersama di malam minggu. Entah itu kencan atau memang pure jalan jalan.

Seperti sekarang ini, Ken sedang menunggu Rora di parkiran tamu. Sesekali ia melirik ke arah pintu lobby, sudah ada beberapa karyawan yang berhamburan keluar. Itu tandanya, Rora akan segera keluar juga.

“ udah lama kak?” tanya Rora yang menyadarkan Ken dalam lamunannya.

“eh, belum kok. Langsung pulang?”

“emm, sebenernya aku mau ke toko accesoris dulu sih. Beli perlengkapan buat ngedekor acara”

“ yaudah, sekalian aja. Dimana emang?” ucap Ken yang mulai menjalankan mobilnya.

“ deket minimarket depan sih. Kak Ken gapapa, kalo aku ajak mampir dulu?” ujar Rora harap harap cemas. Ia agak sungkan jika di perlakukan seperti ini.

“gapapa lah. Searah dan deket juga kan.” rora manggut manggut tanda mengerti.

▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫

Suasan toko accecoris lumayan sepi, apa lagi hari ini weekday. Biasanya weekend akan di penuhi oleh customer. Rora masih memilih milih perlengkapan yang akan ia beli.

Sesekali Ken menggoda Rora, yang menyebabkan Rora kesal luar biasa.

“ra, tengok deh” kata Ken yang berada di kanan Rora.  Rora yang di panggil, menoleh ke sisi kanan

“AAAAA “ pekik Rora kaget. Bagaimana ia tak kaget, di depannya ada makhluk kurang ajar yang pakai topeng menyeramkan. Sontak membuat beberapa customer yang menoleh ke arah mereka.

Rora yang menahan malu dan Ken yang tertawa terbahak bahak. Ia senang menggoda Rora seperti ini. 

“bodo ah, sebel aku sama kak Ken.” Kata Rora menghentakkan kakinya dan melangkah pergi.

“e eh, kok ngambek beneran si. Ra tungguin dong.”

“ra. Rora. Kok masih diem aja si. Maap deh, kan becanda doang.” Pinta Ken melas.

“ candanya ngga lucu” sahut Rora sinis.

“ utututuuuu, tayang. Dedek Rora udah dong ngambek nya. A’a Ken sedih nih, kalo ngambek terus. Sini sini peluk dulu” kalian bisa bayangin ngga gimana cara Ken ngomong? Iya bener.

Dia ngomong dengan gaya imutnya.

Bayangin aja nih ya, seorang Kenan bergaya imut? Ngga kuat , ngga tahan. Pengen ketawa maksudnya, soalnya ngga cocok. Gila aja, dia kan sok cool. Tetiba ganti haluan gitu. Rora yang mendengar hanya tertawa samar. Antara lucu sama jijik sih.

“ ih, apaan deh kak. Udah deh, malu diliatin orang. lagian kak Ken ngga coocok begitu. Ih, ngga banget deh”

“ yang penting kan usaha. Udah bisa ketawa” celetuk Ken menyunggingkan bibirnya.

Siblings (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang