lanjut prolog

25K 1.8K 62
                                    


Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

"Ma...mah kai..la sakit mah, kaila ber...darah hiks to...long mah" gumam gadis kecil yang kini berjalan terpincang-pincang entah kemana arah angin malam akan membawanya.

"Kai..la benci papah bo..leh kan mah?" lirihnya lagi masih dengan tangisan pilunya ia masih terbayang saat papahnya dengan tak berperasaan mencambuknya tanpa ampun.

"Papah b..bukan pa...pah kai la...gi mah"

"Kai hiks g..gak mau pu...nya pa...pah ja...hat" tangisnya kini menambah pilu saat ia tak tau kini berada di jalan apa, ia seperti orang yang tak punya kehidupan seolah ia berjalan mengikuti langkah kemana membawanya.

"Sshh" ringis gadis kecil ini tubuhnya benar benar seperti mati rasa, ia tak kuat menahan tubuhnya untuk tetap berdiri.

Tinnnnnnn Tinnnnnnnnn

Mobil hitam berhenti di samping gadis mungil itu, sang pemiliknya terkejut kala menghampiri gadis mungil dengan keadaan yang mengenaskan bahkan pakaian pink-nya saja sudah berganti merah.

"Astaga Ayah" seru wanita paruh baya langsung mendekap erat tubuh gadis mungil yang malang ini.

"Bawa ke mobil" ujar pria paruh baya menggendong tubuh mungil yang lemah tak berdaya, mata gadis mungil ini mengerjap dengan pandangan kosong.

"Sayang kamu kenapa?" tanya wanita paruh baya ia bahkan meneteskan air matanya sungguh kasihan sekali gadis mungil ini.

"P..pa..pah hiks" tangisnya lagi.

"Papah? Kita ke rumah sakit dulu terus nanti om hubungin papah kamu" ujar pria paruh baya menatap lembut gadis mungil yang berada di dekapan Istrinya.

"Ja..ngan hiks j..jangan" tangis yang begitu pilu keluar dari bibir mungil gadis ini membuat hati keduanya terenyuh.

"Kenapa jangan sayang?" tanya wanita paruh baya mengelus lembut rambut gadis mungil ini.

"Pa...pah ma...rah hiks kai...la di pu...kul hiks pa...ke sa..buknya" tangisnya pecah kedua paruh baya itu terkejut papah? Seorang Ayah melakukan ini kepada putrinya? Yang bahkan masih kecil dan tak mengerti apa apa?.

"To...long tan..te jangan hiks ba...wa kaila ke pa...pah" ujar gadis mungil itu menyatukan tangannya seolah memohon untuk tak di antar ke rumah nya. Wanita paruh baya itu menangis memeluk erat tubuh gadis kecil yang mungil dan sangat menggemaskan ini, pria paruh baya pun sama ia juga ikut meneteskan air matanya sungguh sudah di pastikan orang tua dari gadis mungil ini akan menyesal karena telah menyia-nyiakan putrinya yang sangat cantik ini.

"Bunda, kamu panggil Tante Bunda oke?, dan ini Ayah kamu panggil om ini ayah" ujar wanita paruh baya yang bernama shena.

"Bun..da sama A..yah"? ujar gadis mungil menatap kedua paruh baya yang menatap dirinya lembut penuh kasih sayang.

"Nama kamu siapa?" tanya Haris yang kini menjadi ayah nya.

"Aileen kaila Daniswara" jawabnya pelan mengungkapkan marga keluarganya tapi dapat di dengar Haris dan Shena.

"Sekarang nama kamu Aileen Kaila Fransisco" jelas haris mengusap lembut pipi gadis mungil ini.

"Kenapa?" tanyanya.

"Karena sekarang Ai anak Ayah sama Bunda" ujar Haris lagi.

"Ai" beo gadis mungil itu.

"Aileen sayang" ujar Shena mencium gemas pipi Aileen.

"Ai sayang kalian" ujar Aileen semangat.

"Ayah sama Bunda juga sayang Aileen" ujar Bunda dan Ayah bersamaan.

"Kita ke rumah sa...

"Ayah, Ai mohon jangan bawa Ai ke rumah sakit" ujar Aileen memohon ke Ayah baru nya, ia takut jika berada di rumah sakit apalagi bau obat ia tak tahan.

"Kenapa? Ai kan luka luka gini harus di bawa ke rumah sakit" ujar Bunda di balas gelengan.

"Ai takut Bunda" cicit nya membuat Ayah dan Bunda mengerti jika Aileen mungkin punya trauma atau takut akan obat obatan.

"Yaudah kita obatin di rumah aja ya?" ujar Ayah di angguki Aileen.

TOK...TOK

"Assalamualaikum" seru Ayah yang baru memasuki rumahnya dengan menggendong tubuh mungil Aileen.

"Waalaikumsalam Ay... yaampun dia siapa Ayah?" tanya gadis cantik yang umurnya terpaut 2 tahun dari Aileen.

"Adikmu" ujar Bunda berjalan ke arah putrinya sedangkan Ayah membawa Aileen ke kamar putrinya.

"Adik? Maksud Bunda dia Adik aku?" tanyanya dengan antusias.

"Mulai sekarang adik kakak nambah satu" ujar bunda.

"Akhirnya kakak punya adik perempuan Bunda" ujarnya dengan semangat.

"Bunda kenapa baru pulang?" tanya Anak laki laki sepertinya terbangun dari tidurnya. Anak laki laki ini usia nya sama dengan Aileen.

"Maaf sayang tadi ada kendala" balas bunda.

"Dev kamu tau kita punya saudara loh" ujar kakak memberi tahu adik laki-lakinya.

"Benarkah?" tanya nya.

"Iya ayok ikut kakak" ujarnya menggandeng tangan adik laki-lakinya menuju kamarnya.

"Wah cantik sekali" ujar anak laki laki itu menatap binar wajah cantik gadis mungil yang tengah terbaring.

"Ayah dia terluka" ujar sang kakak menatap sedih adik perempuan nya.

"Dokter akan datang sebentar lagi" jawab Ayah.

"Aileen kenalin ini, Kak Elina kakak kamu dan ini Devano saudaramu" ujar Bunda. Aileen menatap polos kedua saudara barunya.

"Kak Elin"

"Hai sekarang aku kakakmu ai" ujar Elina

"Kak De...

"Devano saja, tapi tak apa aku bisa menjadi Abangmu" ujar devano.

"Hey kamu sama Ai itu umurnya sama tau, mana ada kamu jadi Abangnya" ujar Elina.

"Hehe iya deh iya, Ai aku adalah saudara tampanmu" ujar Devano.

"Ai suka kalian,kalian baik Ai sayang" ujar Aileen dan langsung mendapatkan pelukan hangat dari keluarga barunya.






TBC ❤

AIGHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang