Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨
Happy Reading ❤️
Didalam kamar Agha tengah tersenyum bahagia, karena cintanya sudah di terima gadis yang selama ini diincar untuk dimiliki seutuhnya.
"Gila gue seneng banget" ujarnya dengan menatap langit kamar ia memegangi dadanya.
"Cuma bayangin wajah lo aja udah deg-deg gini, pas gue tau lo terima gue, di situ jantung gue serasa mau meledak" ujarnya lagi dengan kekehannya.
"Lo milik gue Ai, milik Agha Madhava" sungguh ia tak menyangka bisa berhungan dengan Aileen membuatnya serasa bahagia. Benar kini ia menjatuhkan hatinya kepada Aileen, tidak ada lagi Agha yang di cap buaya dan tukang mempermainkan hati perempuan, karena kini ia sudah punya orang yang akan selalu ada di sisinya dan orang yang tak akan pernah ia sakiti.
"Gue janji, gue bakal bikin lo bahagia dengan cara gue sendiri, i love u Ai" ujarnya lagi sebelum masuk ke alam mimpinya.
Ditempat lain......
"Ai inget, lusa nanti ikut Ayah ke acara rekan Ayah" ujar Ayah membuat Aileen menoleh menghentikan aktivitas menonton televisi nya.
"Gak ada alasan" ujar Ayah menggerakkan jari telunjuk nya ke kanan ke kiri.
"Iya Ayah" ujar Aileen toh tidak bisa membantah.
"Ai mau ke kamar, Ai udah ngantuk" ujar Aileen membuat Ayah dan Bundanya mengangguk.
"Kakak juga mau ke kamar, bareng Ai" ujar Elina.
"Ayo" ujar Aileen dan mereka pun menaiki tangga ke kamarnya.
Drttttt
Ponsel Aileen berbunyi membuatnya langsung mengambil dan menekan tombol hijau.
"Halo kenapa Nal?" tanya Aileen pada Ronald.
"Gue udah kirim file tentang mata mata yang ada di perusahaan bokap lo" ujar Ronald dari sebrang sana.
"Oke thanks Nal" ujar Aileen.
"Yoi, gue tutup ya" ujar Ronald dan mematikan panggilannya sepihak, Aileen berjalan ke meja belajarnya ia menyalakan laptopnya dan membuka file yang di kirim Ronald.
"Gak akan ada yang bisa ngehancurin perusahaan Ayah" ujar Aileen menatap tajam layar laptopnya dimana semua bukti ada disini, terlihat pria paruh baya tengah mengecek berkas dari tas lain dan membuat copy an dikomputer setelahnya dimasukan kembali kedalam tas, namun bukan berkas yang awal dikeluarkannya.
"Karena gue bakal lebih dulu ngehancurin lo Brian Daniswara" ujar Aileen menyeringai.
"Terutama lo, gue bakal bikin hidup lo seperti di Neraka" ujarnya menatap flashdisk yang ada di sebelah laptopnya, itu adalah flashdisk yang berisi rekaman tabrakan beberapa tahun lalu.
-AIGHA-
Pagi ini Agha sudah ada di rumah Aileen,ia ikut sarapan bersama, awalnya kedua orangtua Aileen mengira Agha ingin mengajak Devano berangkat bersaa ternyata salah, Agha kesini ingin menjemput pacarnya yaitu Aileen. Ayah dan Bunda terkejut sekaligus merasa senang Aileen memiliki hubungan dengan Agha anak sahabat Bundanya.
"Pasang baru nih ye" ujar Elina dan Devano bersamaan yang baru turun dari kamarnya.
"Gak usah goda kak" ujar Bunda.
"Semangat banget Bro, pagi-pagi gini udah ada disini" ujar Devano.
"Van duduk dan mulai sarapan" ujar Ayah.
"Iya yah" ujarnya.
Setelah beberapa menit mereka sudah menyelesaikan sarapannya.
"Ayah, Bun Ai berangkat" ujar Aileen di angguki Ayahnya.
"Bun, yah Agha bawa Ai berangkat" ujar Agha menyalimi tangan kedua orang tua Aileen.
"Assalamualaikum" ujar Aileen dan Agha.
"Waalaikumsalam" balas mereka.
"Eh ma....
"Pake ini Ai, Lo mau pamerin paha lo?" tanya Agha ia melingkarkan jaket ke pinggang ramping Aileen.
"Makasih Gha" ujar Aileen.
"Sama-sama, ayo naik" ujar Agha membuat Aileen menaiki motor Agha.
"Siap?" tanya Agha.
"Siap" ujar Aileen dengan terkekeh.
"Kenapa gak jalan?" tanya Aileen karena Agha belum menjalankan motornya.
"Pegangan dong" ujar Agha membuat Aileen paham dan melingkarkan tangannya di perut Agha.
"Ai jantung gue serasa mau meledak" ucapan Agha membuat Aileen tertawa, dan tawa Aileen membuat Agha terpana.
"Buru jalan Gha" ujar Aileen menepuk pundak Agha, Agha yang tersadar langsung menancap gas nya dengan kecepatan sedang.
Sekolah
"Woi" seru Aileen mengejutkan sahabat sahabatnya yang sudah stay di parkiran bersamaan dengan temen temen Agha.
"Gak kaget" seru para sahabatnya secara bersamaan, membuat Aileen mencebik kesal.
"Ya kan bisa pura-pura aja gitu" ujar Aileen.
"Ayok, ke kelas" ujar Raymond.
"Gha aku ke kelas duluan ya" ujar Aileen di balas anggukan dan senyuman manis Agha.
"Emang beda yang udah taken mah" ujar Evan.
"Yoi" sahut Iqbal.
"Bacot banget lo pada" ujar Devano yang baru datang.
"Iparan nih?" goda Iqbal.
"Yoi lah, iya gak Man" ujar Agha merangkul bahu Devano.
"Hm, udah buruan kelas" ujar Zakka dan melegang menuju kelas mereka.
Sampai bertemu di part selanjutnya ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
AIGHA
Teen FictionNote: [ON-GOING] (Revisi berjalan) Akan ada perubahan di beberapa Part nya, jadi kalian yang udah baca, masih Penasaran bisa baca ulang. Menceritakan gadis cantik yang lahir dari keluarga Daniswara namun tumbuh dewasa dalam lindungan keluarga Fara...