16. Devano marah?

11.5K 860 5
                                        

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Setelah Agha menghubungi keluarga Aileen mereka syok saat tau Aileen ada di Rumah sakit dan langsung datang ke Rumah sakit. Jadilah mereka disini di ruang rawat Aileen bukan hanya keluarga Aileen saja tapi ada kedua orangtua Agha juga.

"Bunda khawatir banget waktu Agha telpon" ujar Bunda menatap sendu Aileen.

"Ai tad..

"Udah gak usah di pikirin dulu" ujar Agha di angguki Ayah Aileen.

"Ini nih, menantu Mamah?" ujar wanita paruh baya yang berstatus Mama Agha.

"Tante" sapa Aileen sedikit gugup.

"Panggil Mamah aja dong" ujarnya di angguki Aileen.

"Iya mah" ujar Aileen.

"Cantik, pantes Agha klepek-klepek" kekehan Papa Agha.

"Om mau di panggil papah juga?" ujar Aileen justru mendapat tawaan.

"Harus dong" ujar Papah Agha.

"Udah malem nih, pulang yuk" ujar Aileen.

"Nggak, nggak ada kata pulang untuk kamu" ujar Elina kakak Aileen.

"Lah ai di usir?" tanya Aileen.

"Maksud kakak kamu, kamu itu harus rawat inap dulu" jelas Ayah.

"Yah, Ai mau pulang" rengek Aileen.

"Nggak Ai kam..

"Ai mau ke Belanda" ujar Aileen membuat mereka terdiam.

"Maks-

"Ai kangen kakek, kakek juga kangen Ai" ujarnya.

"Ai kenapa tiba-tiba?" tanya Bunda.

"Izinin Ai lusa pergi ke Belanda" ujar Aileen memohon kepada Ayah dan Bundanya.

"Oke, tapi di tem..

"Ai mau sama temen-temen Ai" ujar Aileen membuat Agha merasakan sedikit nyeri di hatinya.

"Yaudah tapi sekarang kamu disini dulu" ujar Ayah.

"Makasih Ayah udah izinin Ai" ujar Aileen memeluk Ayahnya.

"Om, Tante Agha pamit pulang ya" ujar Agha menyalimi tangan kedua orangtua Aileen.

"Van, kak gue balik duluan, cepet sembuh" ujar Agha menatap Aileen sebelum keluar dari ruangan.

"Ris, Shen kita juga pulang ya, Ai cepet sembuh sayang" ujar Dave papah Agha di angguki Tina istrinya.

"Iya Pah, Mah hati-hati" ujar Aileen.

-AIGHA-

Ruangan Aileen hanya menyisakan Devano saja karena kakak dan kedua orangtuanya harus pulang terlebih dahulu.

"Van, kok dari tadi lo diem aja?" ujar Aileen melihat Devano yang sedari tadi hanya diam dan memejamkan matanya saja.

"Devano marah?" tanya Aileen.

"Gue butuh temen Van, gue butuh temen ngobrol" ujarnya lagi tapi Devano tetap sama tak merespon.

"Yaudah deh gue tidur aja, cape juga dari tadi ngomong sendiri" ujar Aileen mencoba menutup matanya.

"Kenapa?" tanya Devano. Aileen kembali membuka matanya dan melihat Devano duduk di kursi sebelah ranjang rumah sakit.

"Kenapa selalu buat khawatir?" tanyanya lagi menatap nanar tangan Aileen.

"Maaf" gumam Aileen.

"Selalu gitu, nanti terulang lagi" ujar Devano.

"Gue cuma butuh pelampiasan marah gue" gumam Aileen menatap kosong langit-langit ruangan bernuansa putih.

"Lo bisa bilang ke gue kalo lo marah, biar gue yang jadi pelampiasan marah lo" ucapan Devano sama persis dengan Agha dan itu membuat Aileen merasa bersalah karena lagi dan lagi membuat mereka khawatir.

"Makasih" ujar Aileen.

"Buat?" tanya Devano.

"Buat segalanya, makasih udah mau jadi saudara gue" ujar Aileen dengan suara bergetar menahan tangisnya.

"Jangan ngomong gitu Ai, gue yang harusnya bilang makasih karena lo udah hadir di tengah-tengah keluarga Fransisco" ujar Devano memeluk Aileen.

"Gue bahagia jadi anak Ayah sama Bunda" ujar Aileen di pelukan Devano.

"Gue beruntung jadi adik kak Elina" ujarnya lagi.

"Gue sayang Kakek sama Nenek" ujarnya lagi dengan terisak, Devano mengeratkan pelukannya.

"Gue benci keluarga lama gue, gue benci wanita ular itu, gue benci Van gue benci BRIAN DANISWARA" seru Aileen mencengkeram kuat punggung Devano sedangkan Devano mematung mendengar nama yang tadi Aileen sebut Brian Daniswara? Apa dia yang menelantarkan Aileen? Anak kecil yang sangat menggemaskan datang kerumah dengan banyak luka? Devano menambah erat pelukannya.

"Gue benci mereka Van" lirihnya mengendurkan pelukan.

"Lo itu cuma punya keluarga Fransisco lo bukan punya siapa-siapa" tekan Devano menangkup wajah cantik Aileen yang kini terlihat sendu.

"Gue Aileen Kaila Fransisco" ujar Aileen mendapatkan anggukan mantap dari Devano.

"Dan itu selamanya Ai, selamanya" ujar Devano penuh penekanan.








See u part ❤️

AIGHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang