10. Kehangatan

15.2K 1.1K 43
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Saat ini di Markas Zigfrid ke 6 pemuda tengah gusar menunggu balasan pesan dari Ketuanya, Sahabatnya, Permatanya yang belum juga memberi kabar.

"Gue gabut njir" celetuk Gerri.

"Iya sama, Ai kemana sih?" ujar Tito.

"Chat gue belum di baca" ujar Bagas.

"Telpon gue juga gak di jawab" ujar Dimas

"Bego, kenapa kita gak kepikiran buat telpon Devano" ujar Abizar menepuk jidatnya.

"Lah ia, coba Zar Lo telpon Devano" ujar Raymond di angguki abizar.

Abizar menunggu panggilannya terhubung dengan Devano.

Halo, siapa disana?

Ini gue Van, Abizar

Oh, iya budak nya Aileen kan?

Bangke Lo, gue mau tanya Aileen ada
Dirumah?

Dia di rumah sakit

What??? Kenapa bisa?, Ai Kenapa?

Dia demam karena luka di tangan nya.

Gue kesana ya?

Yoi, kesini aja gpp

Oke, thanks van

Iya

Tututut

"Kenapa? Ai masuk rumah sakit?" tanya Raymond khawatir.

"Rumah sakit sekarang" ujar Tito mereka semua syok mendengar kabar jika Aileen masuk rumah sakit.

Dengan langkah tergesa mereka menghampiri motor masing-masing, dan berlalu begitu saja.

Kembali lagi dengan Agha dkk, yang saat ini sudah berada di ruang rawat Aileen.

"Bunda, Ayah sama kakak pulang aja, biar Vano yang jaga Ai" ujar Devano.

"Tapi Van...

"Vano juga gak sendiri" ujar Devano menunjuk teman temannya.

"Iya kalian pulang aja, Ai di sini ada Vano kok" ujar Aileen.

"Kalo ada apa apa bilang ya?" ujar Ayah di angguki kedua anaknya.

"Yaudah kita pamit pulang dulu" ujar Bunda mengecup pipi Aileen tak lupa juga Ayahnya mengecup kening Aileen.

"Kalian hati hati" ujar Aileen.

"Iya sayang, Assalamualaikum" pamit mereka.

"Ai" panggil Agha.

"Hm" jawab Aileen tanpa menatap Agha yang tengah duduk di sofa.

"Hm doang?" tanya Agha seraya menghampiri ranjang rumah sakit yang di tiduri Aileen.

AIGHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang