59. Kedok

8.9K 685 102
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Agha berjalan menelusuri koridor untuk mencari Rizka, ia tak juga menemukan gadis itu sampai akhirnya langkah membawanya ke halaman belakang sekolah yang terdapat taman juga disana. Saat ia ingin duduk di kursi taman tapi di urungkan niatnya, karena ia melihat Rizka berjalan dengan menatap sekeliling Agha sedikit penasaran mengikuti gadis itu sampai akhirnya ia melihat Rizka mengeluarkan ponselnya.

"Halo, aku lagi sama Mada tadi, jangan marah dong" ujarnya.

Agha penasaran kenapa Rizka menghubungi seseorang dengan bersembunyi seperti ini? bahkan membawa-bawa nama nya. Ia hanya diam seperti Rizka tak sadar jika ada orang lain selain dirinya.

"Kamu gimana sih, kalo aku gak sama Mada gimana kita berfoya-foya? Kamu lupa uang yang aku pake buat jalan berdua sama kamu itukan uang Mada" ujarnya.

DEG

Jantung Agha berpacu lebih cepat, saat ucapan itu terlontar dari bibir Rizka gadis yang selama ini selalu ia temani selalu ia sayangi, selalu ia turuti kemauan nya, bahkan Agha selalu mengeluarkan banyak uang untuk gadis itu yang ternyata di pakai untuk kekasihnya? Apa Rizka sudah punya kekasih? Agha tak bergeming ia tetap berada di situ.

"Ih jangan ngambek dong, aku bakal transfer 5jt ke kamu tunggu aja, aku minta ke ATM berjalan dulu hahaha"ujarnya.

"Kata siapa? Aku gak sayang sama dia, aku sayangnya sama kamu, kamu tau dia itu teman kecil aku yang aku manfaatin dari kecil hahaha" lanjut nya.

Agha mengepalkan tangannya kuat, mukanya memerah menahan amarah, jadi selama ini ia hanya di anggap sebagai ATM nya? Bahkan sedari kecil?.

"Iya aku tutup dulu, i love you sayang"

Prok,prok, prok

Rizka tercengang saat pemuda yang sedari tadi ia bahas ternyata ada di hadapannya.

"M-mada ak-

"LO MANFAATIN GUE, LO ANGGEP GUE ATM BERJALAN? BAHKAN LO NGABISIN DUIT GUE BUAT SENANG-SENANG SAMA COWOK LO?!" seru Agha dengan wajah yang diliputi amarah, Rizka tersentak baru kali ini ia di bentak Agha pemuda yang selalu berbicara lembut, selalu memberikan perhatian dan jangan lupakan uang yang ia minta dengan jumlah yang dimau selalu dituruti Agha.

"Mada aku gak gitu, kamu sal-

"JAUH-JAUH DARI GUE, GAK TAU DIRI LO?!" sarkas Agha.

"Mada hati aku sak-

PLAK

"Biar Lo ngerasain tamparan gue juga" ujar Agha.

"Sa-kit Mada hiks" Isak Rizka membuat Agha berdecih.

"GUE GAK BAKAL BIARIN LO ADA DI DEKET GUE LAGI, MANUSIA KAYA LO EMANG HARUSNYA JAUH DARI GUE" sarkas Agha dengan nafas memburu.

"Mada hiks ini gak seperti yang kamu liat, aku gak gitu mad-

"ARGHHH ANJING LO, KURANG APA GUE SAMA LO? BAHKAN GUE HARUS KEHILANGAN CEWEK YANG SEHARUSNYA TERUS SAMA GUE, TAPI KARENA LO GUE JADI BERFIKIR BURUK TENTANG DIA YANG BAHKAN GUE SAKITIN TERUS HATINYA, ARGHHH GARA-GARA LO" sarkas Agha, ia mendorong kasar Rizka hingga gadis itu tersungkur ke tanah, Agha tak memperdulikan tangisan gadis itu ia menatap benci sebelum memilih meninggal nya.

"Jangan harap gue baik lagi sama Lo, setelah kejadian ini gue jadi tau Lo sampah, Lo menyedihkan Rizka" desis Agha kemudian berlalu.

"Sialan! kenapa bisa sih ketauan, gue harus cari cara biar Mada maafin gue" ujarnya mengusap air matanya lalu menyeringai.

"Sampai kapanpun Lo tetap ada di samping gue Mada. Karena tanpa Lo, gue udah jadi gembel...maybe" ujar Rizka. Rizka memang tak pernah punya perasaan pada Agha, ia tau jika Agha itu anak orang berada. Sejak kecil ia memilih bermain dengan Agha karena jika dengan Agha segala kemauannya akan di turuti bahkan sampai melawan orang tua Agha sendiri. Ia susah karena Agha pindah saat itu bahkan ia tak pernah bisa lagi makan es krim 4x sehari seminggu ia hanya makan 1x es krim, Mama Rizka hanya berpura-pura menyayangi nya selama ini karena sadar jika Rizka itu hanya anak yang di pungut dari panti sejak lahir bukan kemauan mama nya melainkan sang papa yang sudah meninggal. Dan saat umurnya yang memasuki remaja Rizka selalu menuruti perintah mama nya untuk mencari pacar yang kaya raya, agar hidup nya sentosa. Rizka pun menurut karena memang benar kehidupan sekarang ini serba mewah jadi ia harus mengandalkan tampang nya untuk mencari target yang akan menghasilkan uang, tak lama ia berkomunikasi dengan Agha teman yang ia manfaatkan sejak kecil ia senang karena sudah pasti Agha akan kembali mengisi perut dan mungkin juga keperluan lainnya, ia menyusul Agha ke Jakarta akhirnya bertemu ia memilih menetap di Jakarta saja yang kebetulan ada rumah kakeknya yang artinya ayah dari papa angkatnya yang sudah meninggal.

"Gue gak mau susah Mada, gue butuh Lo" gumamnya.

"Gue kalo jadi Lo malu, udah lompat aja dari gedung paling tinggi yang ada di Jakarta" ujar Aileen yang baru datang kini ada di sebelah Rizka.

"Lo pikir dengan Mada tau semua kelakuan gue, dia bakal balik sama Lo? Mimpi Lo" ujar Rizka, Aileen tertawa mendengar ucapan Rizka.

"HAHAHAHA gue rasa kalo gue mimpiin itu, nasib buruk yang ada terus nyamperin gue" ujar Aileen.

"Gak usah munafik gue tau Lo masih ngarepin Mada" sarkas Rizka.

"Ck,ck kasian gue sama Lo udah mau jadi gembel aja banyak tingkah" ujar Aileen dengan santai melihat wajah Rizka yang tersulut emosi.

"Lo boleh merasa senang sekarang tapi liat nanti" ujar Rizka.

"Gue belum merasa senang, mau buat gue senang?" tanya Aileen.

"Ogah" ujar Rizka.

"Kalo gue yang kasih Lo kesenangan mau?" tanya Aileen, Rizka hanya diam.

"Kalo Lo mau Lo bisa hubungin ini" ujar Aileen menyerahkan kartu nama lalu melegang pergi.

"ANJING GUE BUKAN JALANG" seru Rizka, ia meremas kartu nama itu lalu membuangnya begitu saja. Jika ingin tau kurang lebihnya begini.

 Jika ingin tau kurang lebihnya begini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




TBC ❤️

AIGHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang