Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨
Happy Reading ❤️
Aileen dan yang lainnya sudah tiba di Jakarta dan kini mereka berada di pemakaman yang hanya di hadiri Raymond dkk, Ghavril dkk dan keluarga nya. Haris sudah membuat berita dimana Pengusaha yang bernama Brian dan istrinya telah tewas akibat kecelakaan ia juga membuat berita jika perusahan milik Brian akan jatuh kepada putrinya yang telah lama di sembunyikan dari publik, dan polisi pun tak membuka kasus ini lebih lanjut karena mereka bekerja sama dengan Pengusaha Mafia ternama yaitu Grace.
"Ai kuat, kita akan selalu ada buat ai" ujar Elina memeluk Aileen.
"Ai anak bunda paling cantik ini gak boleh sedih terus, ai harus ikhlas biar papa dan mama ai bahagia di surga Allah" ujar Bunda, ia sudah di ceritakan suaminya dari awal hingga akhirnya ia tau jika putrinya ini ternyata seorang Mafia ia terkejut mendapati fakta itu, biar begitu ia tak bisa berbuat apa-apa selain berharap putrinya ini selalu berada didalam lindungan Allah, ia juga tak bisa melakukan apapun selain memberi Aileen kekuatan agar mengikhlaskan kepergian kedua orangtuanya.
"Kita pulang yuk" ujar Haris di angguki Aileen.
"Ayah, Bunda, sama kakak pulang duluan aja" ujar Aileen.
"Loh kenapa ai?" tanya Elina.
"Aku mau bicara sama mereka dulu" ujar Aileen.
"Yaudah nanti pulangnya hati-hati ya, sama vano" ujar Ayah.
"Iya ayah, kalian juga hati-hati" ujar Aileen dan Devano.
"Gue mau ngobrol sama lo semua, kita ke basecamp Zigfrid aja" ujar Aileen di angguki Raymond dkk dan Ghavril dkk.
"Masih hak nyangka, cewek unyu-unyu galak ini leader nya Zigfrid" ujar Devano merangkul pinggang Aileen, Aileen hanya membalas ucapan Devano dengan senyuman saja.
Aileen sudah berada di basecamp nya, ia duduk di kursi khusus yang terukir lambang Zigfrid dan ada huruf G.
"Gue mau bilang makasih sebelumnya, dan gue mau minta maaf karena gue kalian jadi ikut susah" ujar Aileen menatap para anggota nya.
"Susah? Bukannya itu kata paling haram untuk kita para Zigfrid" ujar Ronald.
"Sorry, gue gak bermaksud" ujar Aileen mereka tak mempermasalahkan itu.
"Santai" ujar Ronald.
"Kak" panggil Aileen pada Ghavril.
"Hm?" Pemuda itu berdehem seolah bertanya apa?.
"Thanks" ujar Aileen tulus.
"Gue gak ngapa-ngapain" ujar Ghavril.
"Btw sorry kalo bokap gue punya salah sama Lo dan temen-temen Lo" ujar Aileen menatap penuh rasa bersalah.
"Sans aja neng, gue sama yang lain udah maafin kok gak usah di bahas lagi yang udah mah udah aja" ujar Ibra.
"Di jadiin pelajaran" ujar Rial.
"Kenalin, gue Bisma gue pernah liat Lo di Kafe Baru dan disitu gue pengen banget kenalan sama Lo tapi gak sempet eh sekarang udah ke sampean..btw ternyata dari deket cantiknya kelewatan ya" ujar Bisma masih memegang tangan Aileen.
"Gue Aileen salam kenal Bisma" ujar Aileen menarik tangan nya.
"Sorry, tangan gue suka gini kalo sama cewek super keren kaya Lo" ujarnya, Aileen hanya terkekeh saja.
"Gue Ibra"
"Gue Rial"
"Gue Okim"
"Gue Aileen salam kenal" ujar Aileen menjabat satu persatu tangan teman-teman Agha.
"Gimana? Lo masih mau stay di geng The Blood?" tanya Rial pada Ghavril.
"Lagian kontrak kita udah habis setelah kejadian ini" ujar Okim.
"Yang lain juga gak ada kabar" sahut Ibra.
"Yaudah lah bubar" ujar Ghavril, akhirnya ia bisa bernafas lega karena sudah tidak ada yang mengaturnya.
"Kalian mau gabung?" tanya Aileen membuat Ghavril dkk tercengang, apakah ini tawaran yang serius?.
"Mak-
"Aileen mengajak kalian kesini juga untuk menawarkan apakah kalian berminat untuk bergabung?" jelas Raymond memotong ucapan Ghavril.
"Semudah itu?" tanya Bisma.
"Ini gak mudah, kalian hanya beruntung karena terpilih" ujar Abizar.
"Gue gak di tawarin Ai?" tanya Devano.
"Sorry, gue gak mau Lo di cap penghianat" ujar Aileen.
"Terima aja nasib lo" ujar Dimas.
"Gimana?" tanya Aileen belum mendapatkan jawaban juga.
"Kalian tenang aja, biarpun geng kita juga komplotan Mafia dan ketuanya itu Leader kita tapi kalian perlu tau kita bertindak bukan untuk menindas tapi untuk memberantas" ujar Tito.
"Ghav, gimana?" tanya Rial.
"Oke gue mau" ujar Ghavril.
"Selamat bergabung di Zigfrid" ujar Aileen mengulurkan tangannya pada Ghavril, pemuda itu pun membalas.
"Gue baru tau basecamp Zigfrid beneran ada di Jakarta, mana gede gini" ujar Devano menatap kagum.
"Lo kalo mau main ke sini main aja, tapi inget cuma Lo yang tau" ujar Raymond.
"Yoi lah, pantes Ai Lo kagak betah di rumah lah ini aja kek istana" ujar Devano.
"Ai gimana besok? Seluruh murid pasti tau kalo Lo anak Brian Daniswara, secara kan berita udah di umumin kalo perusahan beliau jatuh ke putri tunggal nya yang gak lain itu Lo. Aileen Kaila Daniswara yang kini terganti menjadi Fransisco" ujar Bagas.
"Gue rasa omongan orang lain itu cuma buat kita down, gue harap Lo gak usah pikirin omongan mereka seperti yang gue bilang kemarin" ujar Ghavril, Aileen mengangguk membenarkan ucapan Ghavril. Ia tak perduli murid disekolahnya akan berkata apa, yang jelas ia hidup bukan untuk membuat mereka senang.
"Mau gimana pun, Lo tetep keluarga unyu nya Fransisco" ujar Devano mengecup pipi Aileen.
"I love you, Vano" ujar Aileen merengek manja pada Devano. Mereka semua ikut senang melihat gadis ini kembali ceria tak terus larut dalam kesedihan, Aileen akan membuktikan jika ia kuat dan hebat.
"I love you too" balas Devano, ia memeluk Aileen erat sungguh ia sangat menyayangi Aileen meskipun umurnya sama tapi ia menganggap jika ai itu adiknya bukan sepantaran nya.
Yuk gabung ke GC AIGHA,
link nya ada di bio IG @aighastory.TBC ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
AIGHA
Teen FictionNote: [ON-GOING] (Revisi berjalan) Akan ada perubahan di beberapa Part nya, jadi kalian yang udah baca, masih Penasaran bisa baca ulang. Menceritakan gadis cantik yang lahir dari keluarga Daniswara namun tumbuh dewasa dalam lindungan keluarga Fara...