49. Flashback (Ghavril)

8.7K 560 0
                                    


Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Aileen benar-benar kalut ia tak bisa tenang, sebaiknya ia pergi ke basecamp saja untuk ikut membantu Abizar.

"Mau kemana?" tanya Devano kala melihat Aileen keluar dari kamarnya ini jam 8 malam.

"Mau ke rumah Abizar" ujar Aileen menarik resleting jaketnya.

"Mau apa? Lo harusnya istirahat" ujar Devano.

"Bantar palingan, udah gue pergi bye" ujar Aileen tak lupa mengecup pipi Devano.

"Hati-hati" ujar Devano dibalas acungan jempol.

"Loh mau kemana?" tanya Ayah.

"Ai mau kerumah Abizar" ujar Aileen.

"Kamu harusnya istirahat sayang" ujar Bunda.

"Sebentar Bun, gak lama kok Abizar butuh temen katanya" ujar Aileen.

"Banyakan?" tanya Ayah.

"Iya udah ada Raymond sama yang lain juga" ujar Aileen.

"Yaud-

Grep

Aileen memotong ucapan Ayahnya karena ia memeluk erat tubuh Ayahnya itu.

"Kamu ken-

"Biarin Ai gini dulu" ujar Aileen. Ai gak akan biarin siapapun berbuat jahat sama Ayah, Ai akan pastikan Ayah selamat. Gumamnya dalam hati.

"Ai pergi dulu, assalamualaikum ayah, bunda" pamit Aileen.

"Waalaikumsalam Ai" balas keduanya.

Di tempat lain.....

Ghavril kini tengah menahan emosinya karena pria paruh baya ini selalu saja membuatnya tersiksa hanya karena sekali menolongnya dari tuduhan tak dilakukannya.

# flashback on

Ghavril tengah membawa motornya dengan kecepatan sedang ia menikmati angin malam yang menurutnya sangat sejuk, ia berhenti di perempatan karena merasa lapar ia turun dari motornya dan menghampiri pedagang nasi goreng.

"Pak nasgornya satu" ujar Ghavril di angguki pedagang nasi goreng itu.

"Ini Den" ujat pedagang menyerahkan satu piring berisi nasi goreng. Ghavril langsung melahap habis nasi goreng itu tak lupa untuk minum juga, setelahnya ia membayar lalu melanjutkan jalannya, tak sengaja melihat pria tua tengah di keroyok beberapa preman.

"WOY!" seru Ghavril turun dari motornya, ia dapat melihat pria tua itu menahan sakit di kepalanya akibat di dorong kasar hingga terbentur trotoar jalanan.

"Gak usah ikut campur lo" seru salah satu preman itu.

BUGH
BUGH
BUGH
KREK
DUK
BUGH

AIGHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang