20. Nistain Agha

9.1K 664 5
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Hari ini Aileen bangun lebih pagi, ia berjalan menuju ke dapur untuk membuat sarapan pagi ini.

"Gue masak apa ya?" gumamnya ia meneliti bahan makanan yang ada di dalam kulkas.

"Woi" seru Abizar membuat Aileen mendengus kesal.

"Kaget njir" ujar Aileen seenak jidat Abizar mengejutkannya.

"Lebay lo" ujar Abizar dengan tertawa kecil.

"Lengan lo gimana? Udah baikan?" tanya Abizar melihat lengan Aileen yang terbalut perban. Tadi malam kakek menghubungi dokter pribadinya untuk mengobati luka Aileen.

"Mending nih liat? Gue udah mau masak" ujar Aileen menepuk pelan lengannya.

"Lagak lo njir" sinis Gerri yang baru datang ke dapur.

"Ck, mending bantu gue siapin sarapan deh" ujar Aileen memakai celemek nya.

"Boleh tuh, btw lo mau masak apa? Ala-ala Belanda atau indo?" tanya Abizar.

"Gue mau bikin nasgor" ujar Aileen.

"Nasgor?" beo Abizar dan Gerri.

"Gitu doang butuh bantuan?" tanya Gerri.

"Ya bukan nasgor aja kali ada yang lain juga, buru pake celemek lo pada" ujar Aileen melempar kan dua celemek untuk Gerri dan Abizar.

"Kuy lah" ujar keduanya mulai memakai celemek itu.

"Gini Ai?" tanya Abizar membuat Aileen menoleh seketika tertawa.

"Iya" ujar Aileen masih dengan tawanya.

"Ngapain lo ketawa?" ujar Abizar bingung.

"Lo kaya pahlawan dapur hahaha" ujar Aileen.

"Ck, lagian lo alay banget beli yang modelnya kaya gini" gerutu Abizar.

"Kalo gue Ai, kaya pahlawan juga?" tanya Gerri menaik turunkan alisnya.

"Ekhem" Aileen berdehem untuk meredakan tawanya.

"Udah buru masak" ujar Aileen di angguki keduanya.

-AIGHA-

"Gha makan Gha, lo bisa mati kalo gak makan" ujar Iqbal melihat Agha dari tadi hanya melamun saja, padahal ini sudah masuk jam istirahat ke dua. Perbedaan waktu Jakarta dan Belanda, Jakarta lebih cepat 6 jam dari Belanda.

"Gue gak laper" ujar Agha tak bersemangat.

"Heh nyet, lo boleh galau tapi lo perlu energi biar lo punya waktu lebih lama untuk galau lagi" ujar Zakka dengan mulut mengunyah makanan.

"Mulut lo Zak, temen galau bukannya bilang jangan galau Gha, Lo malah bilang galau lagi" ujar Devano melempar kulit kacang pada Zakka.

"Gue yakin sih, dia bakal galau selama Aileen gak ada di sini" ujar Zakka.

"Berisik lo pada" ujar Agha menatap malas teman-temannya.

"Lo tinggal chat aja sih Gha" ujar Evan.

"Dari tadi malem belum di bales" ujar Agha.

"Kalo gue chat sekarang, gue yakin Ai belum bangun mana ada dia bangun pagi" ujar Devano menatap jam tangan nya.

"Makan Gha" ujar Zakka.

"Gue gak laper" ujar Agha menatap kesal Zakka.

"Terserah, bagus juga sih kalo lo gak ngerasa laper, kalo perlu sampe 4 hari kedepan lo gak perlu makan biar nanti pas Aileen dateng lo lagi sekarat kan? Nah dapet tuh perhatian lebih" ujar Zakka.

"Gitu amat mau dapet perhatian" ujar Devano.

"Haus perhatian" ujar Zakka.

"Agha meriang" ujar Evan.

" Agha butuh kasih sayang" lanjut Iqbal.

"Temen apaan sih lo pada" sungut Agha.

"Ya temen" balas ke empat sahabat Agha.

"Gue nistain lo pada" ujar Agha sinis.

"Kita yang bakal nistain lo duluan" balas keempatnya lagi.

"Ayo kita nistain Agha guys" ujar Evan.

"An-jing" tekan Agha lalu pergi meninggalkan kantin.

"Kasian njir" ujar Iqbal menatap Agha yang baru keluar dari kantin.

"Biarin aja, lagian cowok kok lemes an" cibir Zakka.

"Zak mulut lo jangan cewek banget Napa" ujar Devano.

"Mulut-mulut gue, serah gue lah" ujar Zakka.










See u part ❤️

AIGHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang