part 38

1.6K 152 11
                                    

Baca aja tapi jangan lupa vote:)









Pukul 2 dini hari Lesti masih saja terjaga, duduk tenang diatas ranjang beradu dengan pikirannya. Kamar dengan minim cahaya itu terlihat sunyi dan senyap.

"Aisshhhh kenapa harus gue yang disituasi kaya gini" ucap Lesti frustasi.

Tiba tiba

'Prannkkkk'

"Anjirr suara apaan tuhh" ucap Lesti kaget.

Lesti pun mengambil langkah menuju balkon kamarnya dimana sumber suara itu berada. Dilihatnya keluar yang terdapan pecahan vas bunga berserakan.

Dibukanya pelan pintu kaca balkonnya, mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru arah. Pandangannya berhenti tepat pada titik dimana seseorang berdiri tak jauh dari pagar rumahnya.

Seorang pria dengan pakaian serba hitam dan menggunakan tudung untuk menutupi wajahnya sedang berdiri tanpa bergemih sekalipun. Dipandang tajam pria itu oleh Lesti, matanya spontan menyipit dikala mengenali fisik orang tersebut.

Tanpa ragu Lesti melompat dari atas balkonnya dengan gerakan cepat. Pria tadi yang melihat kehadiran Lesti tepat dihadapannya berlari sejauh mungkin untuk bersembunyi. Bukan Lesti namanya kalau melepaskan mangsanya begitu saja, dengan cepat Lesti mengikuti langkah lari pria asing itu.

Dilihatnya pria asing itu berhenti berlari dan dengan teratur mengatur nafasnya tanpa menyadari keberdaan Lesti yang sedang berada dibelakangnya.

"Dandi" panggil Lesti dengan dingin.

"Hahahaha ternyata lu masih ngikutin gue" ucap pria asing itu sambil membuka tudung serta penutup wajah yang dia pakai.

Wajah Dandi sangat terlihat jelas walaupun minim cahaya. Senyum sinis tersungging sempurna disudut bibir Lesti. Berjalan mendekati Dandi dengan menatapnya tajam sedangkan yang ditatap hanya tersenyum remeh.

"Ternyata lu cerdas juga bisa ngenalin gue dengan cepat" ucap Dandi.

"Ternyata lu yang selama ini gangguin hidup gue" ucap Lesti.

"Hahahaa bukan gue yang udah ganggunin hidup lu dan gue baru pertama kali ini kerumah lu. Gue mau balikin ini" ucap Dandi sambil mengeluarkan sapu tangan Lesti yang masih dia simpan.

Dandi memberikan sapu tangan yang ada ditangan kanannya. Tanpa ragu Lesti mengambilnya tapi dengan sigap Dandi memegang tangan kanan Lesti dan memutar badan Lesti untuk membelakanginya. Ditariknya tangan kanan Lesti kebelakang tubuhnya dan tangan kiri memegang pundak kiri Lesti. Posisi mereka sangatlah dekat bahkan deru nafas Dandi bisa dirasakan menerpa tengkuk Lesti.

"Belajarlah dari kesalahan untuk tak mudah percaya kepada orang orang terdekat kamu" lirih Dandi tepat ditelinga kanan Lesti.

Lesti masih saja tenang dengan situasi sekarang. Tak berapa lama senyum mengerikan itu tampak lagi diwajah Lesti. Kali ini senyum itu terlihat lebih mengerikan dari biasanya saat dia merasa emosinya meningkat.

Dengan gerakan cepat Lesti menghantamkan lengan kirinya kekepala Dandi bagian kiri. Saking kerasanya tubuh Dandi terjatuh kekanan yang membuat tangan kakanan Lesti terlepas dari genggamannya. Tangan kiri Dandi masih memegangi kepala bagian kirinya menahan rasa nyeri yang menjalar.

Lesti menjongkokkan badannya tepat dihadapan Dandi dan sedikit mencondongkan badannya untuk berbisik tepat ditelinga Dandi.

"Belajarlah dari kesalahan untuk tak terlalu merendahkan orang lemah terutama cewek" lirih Lesti diakhiri dengan senyum sinisnya yang mampu membuat semua orang yang menatapnya bergidik ngeri.

Between You and Me [leslar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang