part 32

1.2K 128 12
                                    

"Sebelumnya gue mau minta maaf, sebenarnya.....


"Sebenarnya apa??" tanya Lesti.

"I-tu ini baru kemungkinan belum tentu betul" ucap Billar gelisah.

"Iya iya cepetan" ucap Lesti mulai kesal.

"Kemungkinan mereka musuh dari perusahaan kita" ucap Billar.

"Kita?? Perusahaan kita??" tanya Lesti.

"Iya kita. Perusahaan papa gue dan perusahaan bapak lu" ucap Billar.

"Anjirr keceplosan untung gue pintar ngeles" batin Billar.

"Oh gitu, emang lu juga diteror??" tanya Lesti.

"Ya begitulahh dan lu udah tau kemungkinan siapa pelakunya??" tanya Billar.

"Keluarga Agata" jawab Lesti.

"Cerdas juga lu" ucap Billar.

"Iya lahhh gue kan gadis yang ngalahin lu waktu ujian masuk sekolah" ucap Lesti dengan bangga.

"Dihh sombong" sinis Billar.

"Gue gak sombong itu kan kenyataan awok awok" ucap Lesti.

"Tau ahh gak mood gue" kesal Billar.

"Wkwkwk seharian marah marah terus emang gak capek??" ucap Lesti.

"Tau dari mana lu kalau gue marah marah tadi??" ucap Billar penuh selidik.

"Mampus keceplosan" batin Lesti.

"E-enggak itu enggak sengaja tadi liat wajah lu lagi marah" ucap Lesti.

"Lu mata matain gue??" tanya Billar sambil menatap Lesti dengan lekat.

"Ehh e-enggak kok gue gak mata matain lu" ucap Lesti dengan gugub sekaligus gelisah.

"Serius??" ucap Billar sambil beralih duduk disamping Lesti.

Yang awalnya duduk berhadapan kini Billar sudah duduk disamping Lesti. Tanpa aba aba Billar menarik kursi Lesti untuk menghadap dirinya. Menatapnya dengan lekat dan semakin mendekatkan wajahnya.

"Emakk tolong anakmu yang imut ini" batin Lesti.

Lesti semakin gugub dan salah tingkah ditatap oleh Billar dengan muka dingin yang terkesan cool itu. Ingin rasanya Lesti pingsan ditempat, anak perawan mana yang gak meleleh ditatap kaya gitu.

"Ehem lu m-au ngapain sihh?? I-ni tempat umum tau" salting Lesti.

"Oh jadi kalau ditempat sepi mau??" ucap Billar.

"Ehh e-nggak enggak gitu. Aduhhh ini kan tempat umum malu diliatin banyak orang, kita juga gak muhrim" ucap Lesti.

"Oh jadi kalau udah muhrim boleh??" ucap Billar dengan senyumnya.

"Ehhh" kaget Lesti.

"Udah yuk pulang udah mulai gelap nihh" ucap Billar yang mulai berdiri.

Setelah dikira tak ada barang yang tertinggal diatas meja Billar langsung menggandeng tangan Lesti menuju kasir untuk membayar.

"Gandeng terus mas!! Takut bener gue hilang diambil orang" batin Lesti.

"Nihh mbak. Kembaliannya mbak ambil aja" ucap Billar sambil membayar tanpa melepaskan tangan Lesti.

"Makasih mas. Kalian cocok dehh, tangan mbaknya digandeng terus?? Takut hilang ya mas??" ucap mbak mbak kasir.

"Hahaa iya mbak dia suka ngilang kalau gak digandeng" ucap Billar sambil tertawa.

Between You and Me [leslar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang